Tempat Asing

49 7 2
                                    

Rizka membuka kedua matanya. Tanpa sadar ia tertidur atau mungkin pingsan di tempat. Menoleh ke kanan dan ke kiri. Namun, tidak ada yang berubah. Kepalanya kembali terasa pusing. Rizka mengambil botol air dan sebungkus roti dari tasnya. Mencoba untuk mengisi tenaganya. Tangannya masih gemetaran tak karuan. Mengunyah makanan dengan kasar dan terkesan terburu-buru.

Belum habis sebungkus roti ditangannya, Rizka kembali mendengar suara tepukan tangan dari arah belakang. Namun, terdengar cukup jauh. Suara tersebut seperti meninggalkan trauma pada Rizka. Ketika mendengarnya seluruh tubuhnya semakin bergetar. Rizka mencoba mengintip dari balik semak-semak.

Dari kejauhan, ia melihat sesosok makhluk yang hampir mirip seperti manusia dengan kulit yang sangat putih. Namun, makhluk tersebut memiliki ekor yang cukup panjang. Terlihat seperti manusia setengah kadal. Sosok tersebut terus bertepuk tangan disetiap beberapa detik. Sembari menoleh ke kanan dan ke kiri dan mematahkan ranting-ranting pohon yang menutupi jalan dengan tangannya. Seolah sosok tersebut sedang mencari sesuatu.

Rizka merasa bahwa makhluk itu berbahaya. Ia pun merangkak dan sesekali berjalan menunduk, perlahan ia menjauhi makhluk tersebut. Sialnya, Rizka tersandung dan terjatuh. Mengeluarkan suara teriakan kecil selayaknya perempuan. Rizka berusaha bangkit dan sedikit mengintip makhluk tadi.

Wajah Rizka seketika pucat karena ia tidak lagi melihat makhluk tersebut. Rizka perlahan merangkak mundur. Menyeret tasnya di tanah sekitar 1 meter. Kemudian memakainya. Rizka berniat untuk lari lebih jauh, ia takut akan bertemu makhluk tersebut.

Belum sempat berbalik badan, Rizka melihat sepasang telapak tangan berkulit putih dan jari-jemari yang panjang tepat ada di depan wajahnya yang hendak menangkap nya dari belakang.

Reflek yang cepat, Rizka menunduk dan berlari. Makhluk tersebut berteriak. Teriakannya seperti suara dinosaurus yang ada di film-film. Makhluk tersebut mengejar Rizka dari belakang.

Rizka tidak hanya terkenal karena wajahnya yang seperti orang jepang -ya karna Rizka keturunan orang jepang-ia juga terkenal karena fisik nya yang bagus dan atletis. Belum pernah ada catatan dari sekolah-sekolahnya dulu yang bisa menandingi kecepatan larinya. Tetapi, Rizka bukan apa-apa jika dibandingkan dengan makhluk yang sedang mengejarnya. Bahkan makhluk itu beberapa kali hampir menyentuh kepalanya.

Makhluk tersebut terus mengejar Rizka dan berusaha menangkapnya. Menebas semak dan ranting yang ada di sekitar dengan tangan layaknya sebuah belati. Rizka terus berlari tanpa tahu arah. Nafasnya semakin berat dan ia merasa tidak berlari secepat biasanya dikarenakan menggendong tas yang cukup berat. Namun, makhluk itu masih terus mengejarnya.

Beberapa meter di depan, Rizka melihat sebuah kain berwarna merah yang tergantung di dahan sebuah pohon.

"Apa itu petunjuk jalan?" Pikir Rizka yang masih terus berlari. Tanpa berpikir panjang, Rizka berbelok kearah kain berwarna merah tersebut. Dari arah yang berlawanan, muncul satu makhluk yang sama. Akan tetapi, makhluk tersebut tidak mengejar Rizka. Melainkan memukul tepat diwajah makhluk yang sedang mengejar Rizka.

Dari kejauhan, Rizka melihat sebuah gua yang cukup kecil. Melihat kedua makhluk tersebut berkelahi saling melukai, Rizka mengambil kesempatan untuk bersembunyi didalam gua tersebut.

***

Beberapa menit telah berlalu. Rizka mengeluarkan kepalanya dari mulut gua untuk melihat sekitar. Ia hanya melihat semak dan pepohonan di hutan yang gelap. Terdengar suara-suara binatang hutan dari segala penjuru. Namun, kedua makhluk tadi tidak lagi terlihat. Rizka mengambil sebuah batu yang cukup besar. Lalu, mengeluarkan sebuah buku yang di covernya tertulis "Exp" yang berarti "experience = pengalaman". Terkadang Rizka menulis semua hal yang dia alami di buku tersebut dan semua hal tersebut bisa menjadi bahan cerita untuk komik buatannya.

Zwischen Uns (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang