BIAN & ANAK AYAM

11 1 0
                                    

Update lagi!!!!

Buat siapapun yang nemu cerita ini di beranda wattpad dan memutuskan buat nambahin cerita ini ke perpustakaan / daftar baca kalian, aku cuma mau bilang I LOVE U FULL... (azekkk)

Happy reading y'all...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

*****

Pening. Itulah yang pertama kali dirasakan Anya ketika membuka kedua matanya dengan perlahan.

Dengan sedikit kesusahan, Anya bangun dan duduk di atas ranjang empuknya. Memandang sekitar sambil mengernyit merasakan pusing yang masih melanda.

"Aa... di kamar ya..." batinnya sambil menunduk.

Selimut tebal berwarna putih masih membungkus tubuhnya. Tapi coat abu-abu miliknya sudah terlepas, menyisakan kaos katun berwarna hitam yang kemarin malam dikenakannya.

"Tapi... siapa yang bawa aku ke sini?" gumamnya sambil menatap sekitar.

Kamarnya masih masih terlihat rapi, coat yang tadi sempat dipikirkannya juga tersampir di dekat pintu dengan baik. Biasanya jika para sahabatnya berkunjung, kamar ini akan menjadi seperti kapal pecah. Tapi apa yang dilihatnya sekarang seolah berhasil membuatnya berpikir keras di pagi hari.

Tok... tok... tok...

Suara ketukan pintu mengalihkan atensi Anya. Gadis yang sejak tadi hanya diam dan memandangi tiap sudut kamarnya mulai beranjak dengan pelan. Masih merasakan pening ketika dirinya berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"Huh?"

Hanya gumaman itu yang keluar dari bibir mungilnya. Lidahnya terasa kelu, pikirannya bergerak liar mencari opini yang tepat untuk seseorang yang kini berdiri di depannya, menatapnya dalam diam.

"K-kak Bian kok disini? Ini masih pagi... eh? Kok bisa tau password apartemen aku?" pertanyaan itu keluar begitu saja dari bibirnya. Bahkan raut wajah Anya yang terlihat polos ketika bangun tidur pun sempat membuat Bian hampir menghamburkan diri ke arah gadis itu.

"Lupa kemarin kamu ngapain aja?"

"Aku..." Anya menunduk sambil mengernyit, berusaha mengingat potongan aktifitasnya kemarin malam sebelum berakhir di apartemen dan Bian ada di depannya.

Keluar bersama dengan lima gadis, makan-makan di sebuah stan pinggir jalan yang cukup terkenal dengan menu samgyeopsal dan ayam gorengnya. Mereka berada di sana cukup lama, membicarakan banyak hal sambil makan dan sedikit minum.

"Makan sama cewek-cewek, minum soju... dikit..." cicit Anya sambil mendongak, menatap Bian yang ternyata juga tengah menatapnya sejak tadi.

"Dikit..." cibir Bian dengan raut wajah datarnya.

"Kamu tau kamu balik ke sini sama siapa?"

Nada bicara Bian terdengar dingin, tapi sebenarnya rasa khawatir masih melekat dalam hatinya. Apalagi mengingat kondisi Anya yang mabuk cukup parah malam itu.

"A-aku... lupa..." cicit Anya sambil mundur selangkah. Bahkan sekarang posisinya sudah terpojok di pintu kamar dengan Bian yang masih menatapnya dengan datar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANYA'S INSTA LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang