🌼

103 17 4
                                    

Kalau aja aca tau kebenaran ini sejak awal, mungkin dia bakal memperingati kedua teman nya itu? atau mencegah nya?

Kenyataan yang begitu mengejutkan ini buat dia jadi banyak diam selama di bis. Bagaimana ia harus bereaksi jika bertemu dengan mereka? bersikap biasa? aca ga pandai menyembunyikan ekpresi.

Jeno udah bilang semuanya, padahal ia mencurigai daniel. 

" No " - panggil aca dengan pandangan lurus ke samping. Melihat pepohonan tinggi yang berjejer, karena sebentar lagi mereka akan sampai ke tempat tujuan.

" Kenapa? "- jawab jeno yang sedari tadi memang memperhatikan aca. Dia khawatir, apakah jeno salah waktu?

" Gue harus gimana? "- aca menoleh, dan bisa jeno liat kalau aca tengah menahan tangis nya.

Dengan gerakan refleks, jeno meraih aca ke dalam dekapan nya. Mengusap pucak kepala aca menenangkan. 

" Gue harus apa? mereka ga bener bener lakuin itu kan? "- ada rasa kecewa yang mendalam di hati nya, kenapa harus mereka berdua? apa yang mereka fikirkan? aca gatau, semakin di fikirkan semakin sesak hingga  pundak nya bergetar hebat. 

Jeno masih setia mengelus pucak kepala aca sesekali mengusap punggung nya yang tak beraturan bernafas 

" Tenang .. ya? lo harus tenangin diri lo. Maaf ca, harusnya gue ga bilang sekarang "- jeno jadi merasa bersalah. 

Tapi, kalau gak bilang dari sekarang kapan lagi? jeno takut mereka berdua bakal ngelakuin hal yang lebih berbahaya lagi. Cukup jeno aja yang liat pembunuhan itu, jangan aca. 

" Bella pasti udah tenang di alam sana, jangan salahin diri lo nat "

Flashback On

Siang itu sehari setelah acara bazar, jeno berniat ke kantin untuk mengisi perut nya. Tanpa sengaja ia melihat kejadian dimana bella tengah menumpahkan segelas air dengan sengaja ke arah aca.

Jadi teringat kejadian kemarin, salah jika jeno tidak pernah mau ikut campur soal natasya. Buktinya jeno selalu menjadi seorang pengamat sekaligus detektif untuk mencari tau siapa yang berniat mencelakai gadis berjuta fans nya itu. 

Jeno langsung mencari kursi untuk ia menjalani tugas nya selama beberapa minggu ini, pengamat.

Posisi jeno berada beberapa senti dari tempat berkumpulnya geng aca, memperhatikan dengan seksama apa yang akan terjadi di menit berikutnya.

 Dapat! 

Jungkook. Dia menatap bella bagai mangsa yang harus di bunuh. 

****

Beberapa hari setelahnya, pengumuman acara kemah. Jeno sih sudah mengetahui itu karena bella sang ketua osis adalah saudara sepupu nya. 

Ya, walau jeno benci dengan sifat angkuh dari saudara sepupu nya itu, Tapi jeno tidak bisa begitu saja kan memutuskan tali silaturahmi nya?

" Acara kemah nya 3 hari, itu udah termasuk sore nya pulang "- Dan seperti sekarang, jeno tengah berada di rumah si ketua osis.

Sebenernya niat dia kesini adalah mengantarkan makanan untuk bella atas perintah sang bunda, tapi dikarenakan hujan jeno berniat untuk menunggu nya beberapa saat.

" Dalam rangka apasi segala kemah gitu? ga bisa ya di sekolah aja? "- tanya jeno merasa risih, ia sedang tidak mood untuk kemah. Ditambah cuaca bulan ini yang tidak menentu.

" Haha bukan kemah namanya kalau di sekolah no, lo bukan anak smp lagi kan? "- bella meledek dengan tangan sibuk mengetik proposal 

Jeno mendecak, lalu memalingkan wajahnya ke arah jendela. Kok jadi pengen makan mie ya?

" Bel laper gak lo? "- tanya jeno

Bella menoleh lalu menurunkan kacamata nya " Dari tadi ke no nawarin nya, gue udah kelaperan ini " 

Jeno mendengus lalu beranjak dari duduk nya " Gue keluar dulu beli makanan, yang tadi bunda kasih simpen aja takut nanti pas malem lo kelaperan " 

" Wedeh perhatian bet sepupu gue, bilangin ya nanti ke bunda makasih gitu "- jawab bella membuat jeno mendelik " Berlebihan "

" Kunci pintu nya bel, Gak ada orang sama sekali soalnya "- titah jeno lalu mulai keluar pintu 

" Ck iya bawel banget si lo "- jawab bella lalu langsung mengunci pintu kala jeno sudah ada di luar dan menjalankan motor nya 

****

Setelah selesai mencari makanan, akhirnya jeno kembali dengan menenteng 2 kresek nasi goreng. Niat dia membeli mie hilang begitu saja ketika melihat nasi goreng. 

Beberapa meter dari rumah bella, motor nya tiba tiba saja oleng membuatnya hampir saja terjatuh jika saja jeno tidak  bisa menyeimbanginya. 

" Yah malah bocor "- guman nya ketika melihat ban motor yang sudah tidak berbentuk, mungkin ban nya sudah bocor di jalan tapi jeno tidak menyadari nya.

Karena posisi nya yang baru saja selesai hujan, jalan itu terasa sepi,  membuat jeno yang tengah mendorong motor nya itu mendengus kesal. 

Merusak mood nya.

Beberapa langkah lagi jeno sampai, ia terdiam ketika indra penciuman nya mencium bau busuk. Bau dari mana ini? lantas jeno membalikan tubuh nya, jalan ini benar benar sepi dan tidak ada seorang pun yang berkeliaran keluar rumah. Lalu bau bangkai dari mana ini? 

" Lo lagi ngapain disini?! "- Kepala jeno langsung menoleh ke arah sumber suara, rumah bella. Iya tidak salah lagi.

Buru buru jeno melajukan langkah nya dan ia tertegun.

Di depan sana, lebih tepat nya halaman rumah bella sudah di penuhi bangkai tikus. Dan disitu ada bella yang tengah membelalakan mata nya  terkejut.

" Eh keluar juga lo, gimana? Bagus kan hasil karya gue "- Bola mata jeno langsung berpindah ke arah laki laki yang ia kenali. Itu jungkook, dia tengah tersenyum dengan tangan membelai sebuah bangkai tikus . 

" Lo gila?! Gue minta Lo bersihin ini semua ! "- tunjuk Bella pada bangkai tikus itu

" Kalau gue gak mau gimana ? "

" Bangsat! Gue laporin lo kepolisi! "- Bella berbalik, berniat untuk menelfon polisi tapi

Brukkk

Dia jungkook membekap bella menggunakan sebuah kain, lalu tanpa belas kasihan ia menusuk bella tepat di jantung hingga darah keluar dengan deras nya.

" Nyusahin banget , lo udah buat natasya gue nangis fuck"

Flashback Off

****

Kok jadi ada psikopet nya ya :) huhu maaf , itu keluar begitu aja di otak aku 

Happy Reading 

PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang