Sebab

1K 127 36
                                    

"Soobin-ssi, ku rasa kita tak boleh memaksa little Jun."

"Lalu kita harus bagaimana? Membiarkannya?" Soobin berucap agak ketus tanpa menatap Seungmin di belakangnya. Ia fokus menyiapkan alat alat yang akan disimpan di kamar. Kamera kecil dan penyadap suara. Bukannya bermaksud menjadi jahat, ia hanya mengantisipasi jika si little tetap tak mau keluar dan bertemu siapapun, setidaknya Soobin bisa mengawasinya.

Dokter Seungmin ikut kebingungan, ia tak tahu bagaimana kondisi Yeonjun di kamarnya, dan ini adalah kasus little space tersulit untuknya. Ia pikir, untuk sekarang biarkan Soobin memaksa menemui Yeonjun agar tahu bagaimana keadaannya.

"Kalau begitu aku akan ke ruang CCTV untuk mengaktifkan koneksinya, aku akan melihat dari sana." Seungmin memutuskan. Sepertinya tidak bagus jika ia ikut masuk menemui Yeonjun, itu bisa saja memperparah keadaan. Ia pun pergi ke ruang CCTV yang lebih tepatnya masih ada di kamar Namjoon. Namun ternyata Hoseok sudah lebih dulu ada disana. Tanpa banyak basa basi, mereka sudah memahami apa yang harus dilakukan masing masing.

"Baiklah." Soobin menghela napas, sebelum kembali membuka pintu kamar.

Duk...

Ternyata little masih menghalangi pintu. Namun kini Yeonjun duduk di lantai dan menyandar miring ke pintu, tidak berdiri dan ikut mendorong balik seperti sebelumnya. Saat menyadari keberadaan Soobin, si little nampak terkejut. Sedangkan Soobin yang menyadari kesempatan itu, segera mendorong pintu sekuat tenaga sehingga Yeonjun terdorong dari duduknya dan pintu terbuka. Meski keadaan tubuh yang tidak bagus, Soobin tetap fokus, menggunakan tenaga tapi tidak sampai melukai kesayangannya.

"Hiks... jangan hiks!! Junnie tidak mawu!!" rubah manis itu bangkit, berlari menjauhi Soobin dan naik ke kasur.

Soobin yang sedikit merasa lega karena sudah berada di kawasan Yeonjun, berusaha tetap tenang dan mengendalikan diri. Ia menutup pintu kamar perlahan, kemudian melirik Yeonjun yang menyembunyikan wajahnya dibalik bantal yang dipeluk. Melangkah pelan, Soobin mengarah ke lemari baju dan menyimpan kamera kecil di bagian paling atas. Lalu dengan tenang mendekati Yeonjun yang mulai keras tangisnya, ia menyimpan penyadap suara di dalam nakas samping kasur.

"Tidak mawu hiks... Junnie mohoon... hiks!" tangisan itu membuat Soobin ikut teriris sakit. Ia sangat sedih dengan little Jun yang terus menerus mengatakan kata mohon dan seolah meminta pengampunan sejak di rumah sakit hingga sekarang.

"Junnie... maksudnya Baby Jun tidak mau apa? Binnie tidak akan menyakiti Junnie." Soobin berucap halus sambil ikut naik ke kasur dan menghadap ke Yeonjun. Tapi tidak digubris, si little justru memeluk bantalnya semakin erat dan seperti berniat menjauh, sebelum Soobin menahan kakinya.

"YEPAS!! HIKS!! JUNNIE TIDAK MAWU... YEPASKAANN! HIKS... PELGII!!!" Yeonjun menangis histeris sambil memukul Soobin menggunakan bantal ketika si pria kelinci memegang kedua kakinya.

Soobin terkejut, ia mengalah dan melepaskan cengkramannya. Tapi si little masih terus memukulnya menggunakan bantal sambil menangis. Soobin yang semula hanya berusaha melindungi diri, tiba tiba merebut bantal itu dari Yeonjun dan melemparnya kasar ke lantai.

Kini Yeonjun yang terkejut, ia menatap Soobin dengan ketakutan dan tak berhenti menangis. Soobin menghela napas, ia sedikit menetralkan diri, kemudian memandang Yeonjun dengan wajah sedih.

"Baby Jun... Baby Jun kenapa? Binnie minta maaf ya? Junnie terluka gara gara Binnie... Aakh!!"

Belum selesai Soobin bicara, ia tersentak ketika Yeonjun tiba tiba seolah menerkamnya. Si little menarik rambut Soobin dan mendorongnya hingga yang lebih muda kini terbaring. Kemudian posisi Yeonjun yang duduk ditubuh Soobin membuat pria kelinci itu tak bisa berkutik.

Daily SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang