Tolong vote dan komen ya!
Selamat membaca ><"Aku tidak boleh marah."
•●•
Liam berjalan melewati koridor yang cukup ramai karna sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Liam berjalan dengan cepat dan mengabaikan tatapan sinis siswa lain.
Menghembuskan nafas pelan, Liam akhirnya membuka pintu kelas yang tertutup dengan pelan.
Byur!
Seember air dengan bau tidak sedap mengguyur kepala Liam hingga seragam sekolahnya basah.
Sabar, Liam. batinnya
Kepala Liam menengadah, menatap ember plastik yang tergantung di atas pintu. Tidak perlu berpikir keras siapa orang jahil tersebut, karna nyatanya orang jahil itu tengah tertawa di pojok kelas dengan teman-temannya.
Liam berjalan masuk ke dalam kelas walau pun hampir satu kelas menatap tidak suka akan kehadirannya.
"Bau banget sih lo."
"Ck, ke sekolah tuh mandi dulu woi!"
"Jangan lewat depan gue, lo bau banget gila."
"Maaf, maaf, maaf."
Liam mengucapkan maaf kepada teman sekelasnya yang merasa tidak nyaman dengan bau di tubuhnya dan segera berjalan ke arah kursi dekat jendela barisan pertama.
Guru yang mengajar masuk ke dalam kelas bertepatan dengan Liam yang mengambil seragam cadangan di dalam tasnya.
"Mau kemana kamu?" tanya guru yang kebetulan akan mengajar di kelas Liam.
Liam menundukan kepalanya.
"Maaf bu, saya ingin mengganti seragam."
Guru perempuan itu menatap seragam Liam, dan berkata, "Lima belas menit," ucapnya sinis.
"Baik bu."
Setelah mendapat izin akhirnya Liam segera keluar kelas dan berbelok menuju toilet dengan membawa seragam cadangan yang sudah dia siapkan dari rumah.
Liam masuk ke dalam toilet dengan terburu-buru dan segera mengganti seragam kotornya dengan yang baru. Setelah selesai berganti seragam, Liam cepat-cepat kembali menuju kelas, Ia tidak ingin ketinggalan pelajaran walaupun satu kali.
Setelah sampai di kelas, Liam masuk dengan pandangan tertunduk menatap lantai kelas, lalu duduk di kursi paling depan seorang diri.
Tidak terasa 8 jam terlewati dengan sangat cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Side
Teen Fiction[ Leave this story if you don't like it ] "Jika tidak ada tempat untuk bercerita, maka menangislah sepuasnya." * * * * Liam pemuda yang selalu menyembunyikan wajah dengan menundukan kepala setiap saat. Wajah tampan tidak selalu membuatnya beruntung...