15-

174 49 0
                                    

Mew mulai memasuki ruang utama, di sana sudah ada papa daddy dan juga phi phinya. Mew mulai berjalan kearah mereka dengan senyuman yang menawan " sawadee khrup pa, dad sama phii" 

"Sawadee Mew" jawab mereka serempak

"Auww mew kenapa baru dateng? papa udah nungguin dari pagi" ucap tull dengan mencebikan bibirnya, sedangkan mew ia hanya terkekeh melihat tingkah papanya

"ahahha khontod pa" balas mew memeluk tull, tull dengan senang hati menerima pelukan anaknya mew

Max yang melihat mereka berdua masih berpelukan berdehem sebentar " ekhm, udah kali pelukannya" ujar max

"Ish p'max ganggu aja" ujar tull merajuk

"kkkke daddy cemburu pa" kekeh mew menggoda max

"cih sama anak sendiri cemburu" cibir joss, max langsung mendelik tajam ke arah joss. joss hanya nyengir gak bersalah

'Dasar  anak durhaka" batin max kesal

Tull muncul dengan maid, ia membawa minuman sekaligus cemilan untuk mew "mew kamu duduk dong?, gak pegel emang berdiri terus? ini papa bikin minuman, tenggorokan kamu pasti seretkan" tull menyuruh maid menyimpan minuman sekaligus cemilan di depan keluarga jongceveevat tersebut.

"Loh p'max  gak jadi ke kantor? mean udah nunggu lama diluar loh phi" tull heran karna max masih di rumah.

"hmm, phi berangkat na" max berdiri dan mencium puncuk kepala tull, tull hanya mengangguk dan tersenyum manis kearah max

"Sabar menghadapi kemesraan papa sama daddy, untung kita dah ada mate" bisik joss di dekat telinga zee, zee hanya menganggukan kepalanya menanggapi ucapan nongnya

------------------

Di kediaman rumah gulf, ia sekarang sedang memasak makan siang untuk mae dan saudara tirinya. phonya kemana? tentu saja phonya  berada di kantor.

"huh~ akhirnya gulf selesai masak, tinggal di tata rali di meja makan" gulf mendesah lega, kemudian tersenyum senang karna pekerjaannya sudah selesai

Gulf mulai membawa masakannya keruang makan, ia mulai menata piring sendok dan gelas untuk mae dan saudaranya

"sipp, gulf gak bakal kena marah mae. soalnya pekerjaan gulf udah selesai" gumam gulf

Gulf yang berdiri di dekat meja makan, dikagetkan oleh suara mild mae tirinya " masaknya udah" tanya mild
Gulf tersentak kaget, dan menolehkan kepalanya. kemudian ia mengangguk ketika maenya bertanya

Mild hanya mengabaikan gulf, ia mulai memanggil art dan kao " Art kao makanan udah siap" teriak mild

"iya mae, art sama p'kao turun kebawah" art membalas teriakan maenya

Mild mulai duduk dimeja, ia menatap heran gulf "ngapain kamu diem disitu?" tanya mild ketus

"e-em gulf boleh ikut makan? gulf belum makan dari abis pupang sekolah" tanya gulf takut takut, ia bertanya kepada mild dengan menunduk tidak berani mentap maenya

Mild yang mendengar pertanyaan gulf hanya merotasikan bola matanya, sesetik kemudian mild tersenyum penuh arti ke arah gulf "gulf laper? mau makan?" tanya balik mild dengan suara yang lembut

Gulf yang mendengar suara mild lembut, mulai memandang maenya takut takut kemudian mangangguk "i-iya gulf mau makan" balas gulf dengan gugup

"Maee" teriak art tiba tiba dan mulai memeluk mild
Mild membalas pelukan anaknya, kemudian tersenyum manis dan menyuruh anak anaknya untuk segera duduk

Gulf yang melihatnya sedikit iri, ia juga ingin di peluk oleh mild mae tirinya. tapi gulf sadar maenya sangat membenci gulf, jangankan dipeluk berbicara lembut dan perhatian kepadanya saja tidak pernah, yang ada maenya selalu membentak dan memarahinya. gulf tidak sadar kalo matanya mulai berair, kemudian ia mulai menghapus air matanya dan tersenyum sendu 'Gak papa gulf, suatu saat mae bakal berubah bakal sayang sama gulf" batin gulf menguatkan hatinya

MATE  [GAKDILANJUT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang