bagian 8

47 9 1
                                    

Di lain sisi, kediaman Hwang. Vas bunganya pecah, nggak sengaja kebanting Yunseong. Sekarang si empu lagi di depan laptop ngikut kelas, tapi otaknya nggak fokus sama sekali.

Kenapa Minseo tiba - tiba minta break? Minseo bosen? Minseo udah ketemu yang lebih baik dari Yunseong? Minseo ini, Minseo itu. Isi otak Yunseong daritadi.

Dia milih buat nggak ngunjungin Minseo dulu karena takut malah ganggu atau malah bikin Minseo nggak nyaman.

kring.

Bel apartemennya bunyi. Yunseong bodoamat.

kring kring kring kring kring—

Yunseong buka pintu kasar, ngeliat Jungmo senyum canggung sambil ngelambain tangan.

"Ngapain." tanya Yunseong galak.

"Hehe, gw boleh—"

"Nggak." Yunseong mau tutup pintu sebelum ditahan Jungmo. "Wonjin lagi ngunjungin Minseo, jadi tenang aja." kata Jungmo.

Akhirnya Yunseong bolehin Jungmo masuk.























"Gw kacau anjing." kata Yunseong abis cerita semuanya ke Jungmo.

"Bukan lo doang. Minseo sekarang juga lagi kacau, pasti." bales Jungmo.

"Lo tau darimana? Gimana kalo dia seneng? Akhirnya dia nggak mesti pacaran sama cowok es batu nggak pedulian yang selalu ngecut datenya di tengah - tengah acara?" kalut Yunseong.

"Seong. Wonjin kenal baik sama Minseo. Dia bilang, sebelum ketemu lo, Minseo selalu cerita tentang 101 cowok yang dia suka. Semuanya nggak ada yang liat balik ke dia. Walaupun begitu, tapi Minseo selalu cerah.

Dan tadi, di depan pintu BEM. Pertama kalinya Wonjin ngeliat wajah Minseo semurung itu. Gw yakin dia aslinya nggak mau break sama lo Seong. Kalian berdua sama - sama salah paham. Minseo di satu sisi, mikir lo nggak sayang sama dia. Dan lo, mikirnya Minseo bahagia nggak sama lo.

Jadi jalan keluarnya bukan pundung satu sama lain gini, tapi komunikasi." kata Jungmo panjang lebar.

Yunseong serasa disirem holy water sama Jungmo. Kayak semua masalah dan beban yang ada dalam hidupnya langsung diselesaiin sama Jungmo.

"Jadi, gw harus ketemu Minseo?" tanya Yunseong.

Jungmo ngangguk. "Satu lagi. Kalo ada kegiatan di sekolah, karena lo ketua BEM, bukan berarti semua beban ada di punggung lo. Kita anggota, juga mau bantuin elo. Nggak bisa tuh, 50% lo 50% lagi keanggotaan BEM. Nggak rata Seong, lo harus berhenti bebanin diri lo sendiri." ujar Jungmo.

Yunseong senyum, terus ngangguk. "Makasih, Mo."












[ TREV's NOTE: abis ini aku mau up cerita baru, short story tapi. kalau tertarik check di profileku yaaa, merci~ ]

overdrive | hwangxseoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang