bagian 7

47 9 1
                                    

Minseo pulang. Nangis, kejer. Dia ngebenamin wajahnya di bantal, bener - bener teriak ketahan di balik sana. Dia nggak mau. Bahkan dulu dia nggak pernah berpikir buat break dari Yunseong.

Tapi nggak tau kenapa, kayaknya perasaan dia nggak pernah berubah. Selalu bertepuk sebelah tangan. Jujur awalnya Minseo pacaran sama Yunseong nggak ada rasa sama sekali. Tapi walaupun cuma seminggu sekali dan walaupun gayanya kayak robot, perhatian yang Yunseong kasih tuh bikin Minseo nyaman.

Dia beneran jatuh cinta sama Yunseong. Tapi kayaknya Yunseong nggak. Jadi lagi dan lagi, Minseo cuma perasaan bertepuk sebelah tangan aja.

Pintu diketuk, Minseo yakin itu Junho. Tapi dia lagi nggak mau interaksi sama siapapun. Siapapun itu.

"Minseo, ini Wonjin." kata orang dibalik pintu. Minseo berhenti nangis sebentar walau masih isek - isekkan.

Wonjin ada ketinggalan kelas di mapel dosen Lee, yang kebetulan satu kelas sama Minseo. Dulu mereka deket selama pelajaran Dosen Lee, tapi setelah Wonjin naik kelas, dan sekaligus jadi anak BEM, dia makin susah dihubungin.

Minseo elap air matanya, nyoba sebisa mungkin untuk keliatan normal. Padahal mukanya merah total, matanya juga bengkak.

Dia buka pintu, liat Wonjin berdiri sambil bawa dua botol minuman pororo —Minuman yang selalu mereka minum bareng dulu— sambil nyengir di depan pintu. "Boleh masuk?"


























Sekarang Wonjin duduk di karpet apartemen Minseo, canggung. Dua - duanya nggak ngeluarin sepatah katapun. Tapi karena Wonjin yang ngunjungin, jadi dia pikir lebih baik dia buka percakapan.

"Gimana kabarnya?" tanya Wonjin.

Minseo ngangguk. "Baik. Gimana kabar Wonjin?" Minseo tanya balik.

Wonjin juga ngangguk, "Baik juga kok. Tapi bagi Wonjin, Minseo nggak keliatan baik." kata Wonjin.

Minseo nunduk, nggak tau mau bales apa. "Tadi Wonjin liat Minseo, nungguin Yunseong. Biasanya muka Minseo selalu cerah kalo nungguin Yunseong, tapi kali ini beda. Wonjin nggak tau kalian berdua ada masalah apa, tapi Wonjin sedih karena ini pertama kali Wonjin liat Minseo sesedih ini." jelas Wonjin hampir nangis.

"W-wonjin jangan nangis. Minseo nggak apa - apa kok." Minseo bales, nahan nangis juga.

3 detik. 5 detik.

"HUWEEEEEE." dua - duanya pecah, nangis kejer bareng - bareng.

"Wonjin nangis, Wonjin kangen Minseo, tapi abis ketemu Minseo, Minseonya malah sedih!" isak Wonjin.

"Minseo nangis, Wonjin sedih karena Minseo sedih." bales Minseo.

Abis itu mereka berdua pelukkan sambil nangis bareng.

overdrive | hwangxseoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang