"Horeee, makasih mas!! Udah ngajakin jalan-jalan. Makasih juga mas udah mau direpotin hehe."
"Ga repot kok, kan sama istri sendiri.."
"Oh iya, mas hari ini mau makan malam apa?"
"Aku sih maunya kamu."
"Mass..." Adara menatap tajam ke arah suaminya. Sepertinya suaminya sangat senang jika istrinya kesulitan berjalan seperti ini.
"Bercanda sayangg.."
"Serius ini, mau dimasakin apa??"
"Terserah kamu aja deh, aku mau makan apa aja, asal itu buatan kamu aku makan kok dek."
"Okee nih ya, terserah aku yaa."
*20 menit kemudian
"Mas, ayo makan.."
"Iyaa dek, WAHH SAYUR ASEM SAMA AYAM GORENG!!"
"Iyaa aku lagi mau makan ini mas."
"Ada sambel terasi nya dek?"
"Ada mas."
"Ya udah yuk makan. Ga enak kalau dingin."
"Mas selesai ini kita ke rumah ibu kamu ya? Mau balikin wadah makanan kemaren, sekalian main."
"Iyaa sayangg."
~•^•~
"Assalamu'alaikum bundaaa~"
"Wa'alaikumussalam eh ada menantu nya bundaa."
"Hehe, bunda aku mau balikin wadah bunda, sekalian mau main juga."
"Waduh waduhh, padahal kalau ga kamu balikin juga gapapa lohh."
"Waduhh kalau gitu aku yang ga enak ke bunda.."
"Bun, anak bunda ga di cariin?"
"Engga dulu, bunda mau ngobrol sama menantu bunda, yukk duduk dulu sayang.."
"Iyaa bun."
"Mas mumpung kamu masih berdiri sekalian deh buatin teh buat istrimu."
"Bun, kan ada Danang.."
"Danang kalau di suruh lama. Udah kamu aja."
"Iyaa deh bun."
"Gimana tinggal bareng Harsyad? Dia manja ga?"
"Nyaman-nyaman aja kok bun. Mas Harsyad ga manja kok bun."
"Halahhh paling manjanya nanti kalau lagi sakit."
"Bundaa, Harsyad masih bisa denger loh inii.."
"Tapi emang bener kan?"
"Iyaaa deh bun."
Bunda melanjutkan perbincangannya bersama menantu tersayangnya itu. Hingga pembicaraan beralih ke topik yang lebih serius.
"Kamu udah melakukan itu?"
"Hhmm? U-udah bun."
"Eeiii kenapa malu? Bunda kan udah punya anak jadi pasti pernah merasakan. Gapapa ga usah malu sama bunda."
"Kalau gitu aku minta do'a dari bunda supaya aku cepat isi."
"Pastii dong sayang, bunda juga udah ga sabar mau nimang cucu.."
"Ya udah bun, aku mau pamit pulang dulu. Mas!! Ayo pulang!!"
Adara harus berteriak karena Harsyad sedang berada di dalam kamar adiknya. Dari sistem indera yang Adara tangkap, kedengerannya mereka berdua sedang bermain game.
"Iyaa dek!!"
"Bun, kami berdua pamit ya.. Nanti kalau ada waktu luang main ke sini lagi."
"Iyaa hati-hati loh mas bawa mobilnya.."
"Iyaa bu, assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
~•^•~
Sekarang keduanya telah siap untuk menjemput mimpi mereka. Tapi sang suami membuka percakapan di atas kasur ini.
"Kamu tadi ngomongin apa aja sama bunda?"
"Hhmm?? Ohh tadi bunda nanya, udah gitu belum. Terus ya aku jawab udah. Bunda juga bilang kalau dia mau cepet-cepet nimang cucu."
"Kalau gitu kita turutin kemauannya bunda."
"Kemauan bunda? Mas badan aku masih sakit semua ini, besok aja ya? Kalau mau hari ini satu ronde aja, aku ga sanggup lagi kalau kamu minta lima ronde. Tapi kalau hari ini untuk besok engga dulu. Gimana?"
"Iyaa sayang, tapi aku ga janji sih kalau bakalan satu ronde."
~•^•~
"Dek mandi, udah mau subuh."
"Mas, kayanya aku gabisa jalan lagi deh.. Mau gendongg."
"Aku jadi merasa bersalah sama kamu.."
"Iyaa, aku kaya gini karena kamu. Kan udah aku bilang satu ronde, malah bablas tiga ronde." Jawab Adara dengan mukanya yang sedikit kesal.
"Iyaa aku minta maaf. Sebagai permintaan maaf aku, gimana kalau kamu aku mandiin?"
"HAH??!! ENGGA, ENGGA ADA. NANTI BUKANNYA MANDI MALAH LANJUT. UDAH AKU MANDI SENDIRI AJA."
"Iyaaa, aku minta maaf.."
"Iyaa di maafin, tapi gendong dulu, aku gabisa jalan ini."
"Nanti aku tungguin di depan pintu ya?"
"Terserah mas, aku mau mandi."
*20 menit kemudian
"Mass, bantuin aku.."
"Iya dek.."
*kriieeett
"Gendongg.."
"Iyaa, sini sini."
"Makasihh mass.."
Adara mengecup belakang leher suaminya, sebagai ungkapan terima kasih karena sudah mau direpotin. Sang empu tentu saja salah tingkah, sekarang pipi Harsyad merah seperti udang rebus. Biasanya Harsyad yang membuat Adara salah tingkah tapi kini kebalikannya.
"Mas, itu muazinnya udah mau adzan. Kamu buruan ke masjid gih."
"Kamu gapapa aku tinggal?"
"Aku gapapa mas."
"Ya udah aku tinggal dulu ya. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
∆~~~~~~∆
Udah deh segini dulu, aku ga sanggup lagi. Lanjut besok (kalau inget).
See u on the next chapter!!VOTE KOMEN JAN LUPAA YA BEB CUU!! <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Die [HIATUS]
FanfictionPerjalanan hidup Adara Talia dan Harsyad Fikri. Tapi suatu insiden meinimpa Harsyad. Apakah Harsyad akan selamat? First story