Satu bulan lamanya zulfa koma tapi ia belum sadar juga, sekarang di dalam ruangan ada nenek yang menunggu zulfa, "zulfa na bangun yu abang abang kamu, gilang, dan teman teman kamu menunggu" ucap nenek, "nek, zulfa belum bangun juga?" tanya fenly yang baru datang, " belum juga fen" jawab nenek, "dek bangun yu" lirih fenly, "ne, nenek pulang dulu aja ya" ucap fenly, "yaudah nene pulang ya" pamit nene, "bentar fen telpon banghan dulu" ucap fenly, lalu fenly pun menelpon farhan.
Banghan
Bang, keruangan adek sekarang,
Iya
Lalu fenly pun mematikan sepihak.
"nek ayo farhan anterin" ucap farhan yang baru dateng, "iya na" ucap nenek, lalu mereka pun pergi, dan tiba tiba ada yang masuk, ternyata itu shandy dan nindy, "bang, adek gak bangun bangun bang gimana dong" lirih fenly berkaca kaca, "hei gak boleh sedih dong nanti adek nya sedih" ucap shandy, "ka nin apa kabar?" tanya fenly, "alhamdulillah kaka sehat, fen apa kabar kaka kangen banget sama fen sama zulfa" ucap nindy, "ka fen gak mau kehilangan adek ka" ucap fenly, "hey masa adek nya banghan, bangshan sama kak nin nangis sih" ucap nindy sambil mengusap air mata fenly lalu memeluk fenly singkat, lalu nindy pun menghapiri brangkar tempat zulfa berbaring, "adek bangun yu, ada kaka disini, kaka kangen sama zulfa" ucap nindyy, lalu tangan zulfa pun bergerak, "ba-banghan, ba-bangshan ka-kak fen" lirih zulfa, "adek udah bangun" ucap fenly, lalu shandy pun memanggil dokter dan sekarang zulfa sedang di priksa dokter, "kenapa kalian di luar zulfa kenapa, adek gua kenapa?" ucap farhan panik, "banghan tenang dulu dong tadi zulfa sadar dan sekarang lagi di priksa dokter" ucap fenly, "alhamdulilah" ucap farhan.
Ceklek
" dokter gimana keadaan adik saya?" tanya farhan "alhamdulillah zulfa telah melewati masa kritis nya" ucap dokter, "alhamdulillah" ucap semuanya, "bolehkah kita masuk untuk melihat keadaan zulfa?" tanya farhan", "silahkan" jawab dokter, "makasih dokter" ucap mereka, dokter mengangguk sebagai jawaban, lalu mereka pun masuk, "a-abang z-zulfa p-pengen ketemu kak sisi ka sinta ibu sama gilang, " pinta zulfa, "ok nanti abang ajak ka sisi sinta sama gilang kalau ibu nanti kita ajak adek buat ketemu ibu ok" ucap farhan, "iya bang" ucap zulfa, "hai zulfa, zulfa badanya udah enakkan blm?" tanya nindy, "udah ka, makasih ya udah mau jenguk zulfa" jawab zulfa, "sama sama sayang" ucap nindy tersenyum, "kak fen bangshan kalian gak kangen gitu sama aku?" tanya zulfa sambil memasang wajah sedihnya, "yang pasti nya kangen dong sama adek kesayangan kan zulfa adek kesayangan kak fen/ ka shan" ucap shandy dan fenly, "shandy nindy banghan titip zulfa ya mau jemput sisi , zulfa gpp kan sama ka shandy dulu?" tanya farhan, "gapapa bang" jawab zulfa, "kalau gitu kak fen juga mau jemput ka sinta dulu ok" ucap fenly, zulfa mengangguk, lalu mereka pun pergi, di ruangan zulfa pun tersisa shandy dan nindyy yang menjaga zulfa, "ka nin aku mau minum haus" rengek zulfa, "iya nih minum nya abisin ya" ucap nindy sambil mengelus kepala zulfa, "adek mau makan ga?" tanya shandy, "mau ka, tapi zulfa mau roti aja" jawab zulfa, "blh abang beliin dulu ya nindy jaga zulfa dulu ya aku beli roti sama susu dulu " ucap shandy, sambil mengelus kepala zulfa dan nindy, "iya" jawab nindy, lalu shandy pun pergi ke kantin rumah sakit, "ka nin jangan tinggalin zulfa ya" ucap zulfa, "enggak ko kaka gak bakal ninggalin zulfa" jawab nindy tersenyum tulus, saat mereka ngobrol ada yang masuk, "hallo gilang tamvan datang" ucap gilang agak teriak, "eh gilang lu bisa ga kalau datang itu salam dulu ke" ucap nindy, "ya mangapa ka" jawab gilang, dan datang lah shandy, "aduh mana ni dua orang kalau di satuin berisik lagi, kak gimana dong" ucap zulfa, "udah gpp ko" jawab nindy, "dek nih pesenan kamu" ucap shandy, "makasih abang" ucap zulfa, "sama syg" jawab shandy, "zul kamu udah sadar?" tanya gilang, "menurut lu adek gua belum sadar gitu?" tanya balik shandy, "udah si bang" jawab gilang, dan tak lama datang lah farhan, fenly, sisi dan juga sinta, "assalamualaikum" ucap mereka, "waalaikumsalam" jawab yang ada di ruangan, "ka sisi ka sinta zulfa kangen" ucap zulfa, "ututu adek kaka kangen ya" ucap sinta dan sisi, lalu zulfa memeluk kedua nya, "dek sama ka nin enggak nih" goda nindy, "sini kalau mau ikut mah" ucap zulfa, lalu mereka berpelukan, setelah itu mereka melepas kan pelukan nya, "bang ibu mana?" tanya zulfa kepada tiga abang nya, "han gimana nih fen" bisik shandy, "kasih tau aja" pungkas farhan, "i-ibu kecelakaan pesawat pas mau pulang indo de" jawab fenly, "gak ga mungkin abang sama kaka bohong ibu gak mungkin ninggalin zulfa, zulfa mau ke ibu" histeris zulfa, "hei kamu tenang ya sabar, ibu nya nanti sedih kalau liat putri kecil nya nangis" ucap gilang, "gak lang mereka bertiga pasti bohong" ucap zulfa, "mau ketemu ibu?" tanya farhan "mau" jawab zulfa, "ok nanti kalau kamu udah sembuh" ucap farhan, zulfa pun mengangguk dan tertidur, "yang cowo cari makan aja gih pasti kalian blm pada makan kan?" tanya sisi, "iya" jawab shandy, "yaudah kalian tunggu disini ya kita cari makan dulu, kalian titip apa?" tanya farhan, "apa aja dah, yang penting enak" jawab sisi, "ok aku sama yg lain pamit dulu ya, kamu, nindy sama sinta jaga zulfa" ucap farhan, "iya" ucap sisi, lalu farhan pun tersenyum mengelus kepala sisi dan zulfa, saat mengelus kepala zulfa "cepet sembuh cantik nya abang nanti kita main bareng lagi" ucap farhan lalu pergi, sekarang di ruangan zulfa tersisa sisi, nindy dan sinta, "ka sisi" panggil zulfa, "iya kenapa?" tanya sisi, "mau minum dong" ucap zulfa, lalu sisi pun memberikan minum kepada zulfa, namun sinta bertanya kepada nindy "ka kaya nya zulfa deket banget ya sama ka nindy dan ka sisi?" tanya sinta kepada nindy, "iya dia deket banget dan manjaa banget apa lagi kalau udah ketemu sama ka sisi" jawab nindy tersenyum, "aku jadi pengen deh ka punya adek" lirih sinta, namun zulfa mendengar itu, "emang ka sinta gak punya adek?" tanya zulfa dengan wajah polos nya, "kan kaka anak bungsu" jawab sinta, "yah berarti aku bukan adek nya ka sinta dong" ucap zulfa dengan wajah sedih nya, "eh kata siapa hmm kamu bukan adek nya kaka" tanya sinta, "kan tadi " ucap zulfa, "kamu itu adek nya ka sinta juga ko, adek nya fenly berarti adek nya ka sinta dong" ucap sinta, lalu zulfa pun memeluk sinta.
Fenly, farhan, shandy dan gilang pun sekarang sudah di ruang rawat zulfa, dan sekarang mereka sedang membujuk zulfa yang ngambek karna ulah kejailan shandy dan gilang, "ayo dong zul jangan ngambek ya sama aku" rayu gilang, "iya dek maafin abang juga ya" rayu shandy, "gak aku gak mau, gilang kata kamu kita putus trs kenapa kamu masih ada disini?" tanya sinis zulfa, "kak shandy kan kata ka shandy juga aku bukan adek nya kak shandy" ucap zulfa, "dek maafin kita ya janji deh kita gak bakal ngulangin lagi" ucap shandy, "iya aku maafin" ucap zulfa.
B-e-r-s-a-m-b-u-n-g
KAMU SEDANG MEMBACA
4 bersaudara |•| un1ty
Fanfictionmencaritakan kisah 4 saudara yang paling menyangi dan melengkapi