Pertemuan Pertama

65 3 84
                                    

Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika Ada Kesamaan Nama Tokoh, Tempat Kejadian Ataupun Cerita, Itu Adalah Kebetulan Semata Dan Tidak Ada Unsur Kesengajaan

Warning : 9000+ kata

Bacanya pelan-pelan aja, biar makin lama :D

Jangan lupa vote dan komen!!

Juga ingatkan jika ada typo ;)

~Happy reading~

"Sa!"

Gadis yang namanya di panggil itu menghentikan kegiatannya yang sedang menjemur pakaian, ia memutar kepalanya menghadap seseorang yang memanggil namanya tersebut.

"Mau ikut ke pondouk'e Nizar ngga?" Itu adalah tetangganya, wanita paruh baya itu menghampirinya dengan tangan yang menenteng kantung kresek berisikan sayur-sayuran. Sepertinya tetangganya itu baru saja berbelanja di perempatan depan.

"Emang mau ngapain ikut ke pondoknya Nizar?" Tanyanya pada si tetangga.

"Yo ikut aja, njemput Nizar dari pondok, sekalian mampir ke rumah mbah'e Nizar, wis lama to ndak kesana?" Ujar sang tetangga dengan logat khas jawanya.

"Dih, udah gede masih di jemput." cibirnya, lalu ia kembali dengan kegiatanya menjemur paikaian.

"Koe ki, sekalian mau ndaftarin Ilham ke pondok'e mas'e." jawab sang tetangga.

"Lah, Ilham masih SD dah dimasukin pondok aja?"

"Dilitneh yo lulus SD, Sa."

"Iya juga, ngga kerasa setahun cepet banget."

"Makane kui, jadi ikut nggak?" Tawar tetangganya itu kembali.

Gadis itu bergumam kecil, mempertimbangkan tawaran tetangganya itu. "Nanti lah Qila pikirin dulu, sekalian bilang ke Bunda"

"Yaudah, njemputnya masih minggu depan juga, yo wes Sa, Bude muleh sek yo." pamit tetangganya itu, dan pergi menuju rumahnya yang berada tepat didepan rumah sang gadis.

"Nggeh Bude Siti" jawab Syaqila yang mengikuti logat kahs jawa tetanggannya itu.

🕌🕌

Syaqila yang sudah selesai dengan kegiatanya pun menghampiri sang bunda yang sedang mencuci piring di dapur.

"Bunda," panggil Syaqila.

"Iya?" Jawab sang bunda tanpa menolehkan kepalanya.

"Bude Siti ngajak Qila ikut jemput Nizar ke pondoknya Nizar." Ujar Syaqila, lalu ia duduk di meja makan dan mengambil salak yang tersedia di atas meja.

Bunda tak langsung menjawab, ia meletakkan piring bersih ke rak piring dan mengelap tangannya dengan kain lap."Ya ikut aja kalo kamu mau, dah lama gak ketemu Nizar, kan?"

"Tapi cuma jemput doang Bun, ngapain ke sana juga, males ah." Sahut Syaqila.

Bunda hanya menggelengkan kepalanya heran, putrinya itu memang pemalas. "Ya nggak ada salahnya juga ikut, sekalian jalan-jalan, emang kapan jemputnya?"

"Masih minggu depan sih Bun." Jawab Syaqila.

"Nah, ya udah kamu juga dah libur minggu depan, besok rabu udah nggak sekolah, tinggal ambil rapot aja, dari pada di rumah cuma rebahan doang, sepet Bunda liatnya." cibir sang bunda yang kemudian ikut duduk bersama Syaqila di meja makan.

Ditiga Pertemuan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang