part 2

46 9 1
                                    

Kini tinggal lah Xenia dan sang mama berdua

"Ma, kenapa mama malah menikah kan ku dengan pria tuli itu sih" amuk nya kepada sang mama dengan raut kesal nya yang mana malah membuat sang mama menghela nafas nya seketika.

"Karena ini permintaan terakhir dari orang tua nya sebelum mereka tiada" jelas sang mama membuat Xenia berfikir sejenak

'ternyata dia yatim piatu' pikir nya

"Meski begitu, kenapa mama malah menerima begitu saja?? Kenapa tidak menolak nya ma. Aku nggak mau punya suami tuli seperti nya, bikin malu tau gak" amuk nya kembali

'kenapa anak ini jadi begini sekarang, apa aku kurang mendidik nya hingga dia sampai kurang ajar begini, apalagi mengatai suami nya sendiri' pikir mama nya Xenia yang tak mengerti jalan pikiran sang anak

"Kamu nggak boleh bicara begitu sayang, bagaimana pun juga dia itu suamimu, alangkah baik nya jika kamu tidak mengatai nya seperti ini. Terimalah dia dengan sepenuh hati nak, walaupun dia tuli namun mama yakin bahwa dia dapat membimbing mu menjadi jauh lebih baik" nasehat mama nya namun seperti nya tidak di dengar Xenia karena dia sudah diliputi oleh amarah kali ini.

'masa bodo dengan ucapan mama, intinya aku tidak ingin memiliki suami tuli sepertinya' pikir Xenia

"Sudahlah, mama memang tidak pernah mengerti diriku. Daripada memiliki suami tuli lebih baik aku single seumur hidup" ucap nya dengan marah

"Xenia" teriak sang mama membuat Xenia terdiam seketika, ia menatap tak percaya ke arah sang mama.

"Heh" ia menatap mama nya dengan rasa kecewa, karena baru kali ini sang mama berani membentak dirinya hanya demi membela pria tuli yang sudah berstatus suaminya.

"N---Nak" ucap mama nya dengan mata berkaca kaca

"M---Mama tega membentukku" ucap nya dengan lirih

"B---Bukan" ucap sang mama yang langsung dipotong oleh Xenia

"MAMA TEGA MEMBENTAKKU, DEMI LELAKI BISU ITU" teriak Xenia tepat di hadapan sang mama.

Entah mengapa gadis itu kini bertambah kurang ajar kepada mama nya sendiri. Hingga membuatnya mampu membentak kembali sang mama, sosok ibu yang selama ini merawatnya dengan penuh kasih sayang, memberinya perhatian tanpa batas serta yang memanjakannya selama ini.

"X---Xenia" ucap sang mama sambil menahan tangis nya karena dibentak untuk yang pertama kali oleh anak perempuan nya sendiri.

Mereka sama sama telah membentak untuk yang pertama kali dalam hidup, hanya karena satu sosok.
.
.
.
.
.

Dipublis
22 Juni 2022

Terima kasih yg udh baca, maaf jika ada salah kata maupun kalimat. Jgn lupa vote dan komen ya guys.

Sampai jumpa di part selanjutnya, bye bye

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.



Suamiku Pria TuliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang