"apa, mau membentakku lagi" ucap nya sambil menatap tajam sang mama, membuat sang mama menutup mulut nya tak percaya akan hal ini.
'apa aku salah karena telah memaksanya untuk menikah, hingga membuat nya seperti ini' pikir sang mama
"m--mama tidak bermaksud sayang" ucap sang mama yang mencoba meyakinkan anak perempuan nya
"Halah, jangan banyak bicara deh ma. sudah muak tau gak aku" teriak nya kepada sang mama, lalu pergi dari sana meninggalkan sang mama yang masih menangis.
saat Xenia masuk ke dalam ia melihat suami nya yang duduk di sofa.
ia pun tak mempedulikan nya, dan malah langsung pergi menuju kamar nya.
sebelum Xenia pergi, sang suami berlari ke arah nya lalu mencekal tangan Xenia. membuat Xenia berbalik lalu menatap suami nya dengan begitu tajam nya.
"lepas" ucap Xenia yang masih saja menatap tajam suami nya.
"tidak" jawab lelaki itu dengan senyum nya yang membuat siapapun pasti akan memekik kegirangan karena sangking manis nya, namun tidak bagi Xenia. ia malah seakan jijik melihat suaminya itu.
"Ku bilang lepas ya lepas, dasar pria tuli" teriak nya kepada sang suami.
namun sang suami masih saja santai, seakan tak terpancing akan perkataan Xenia barusan yang mungkin saja begitu menyakitkan saat di dengar.
"kenapa aku dengar tadi, kamu membentak mama mu" ucap nya kepada Xenia dengan lemah lembut nya.
tangan nya masih menggenggam tangan Xenia.
"itu bukan urusan mu" ucap nya dengan ketus nya
"jelas itu urusanku, karena mama kamu sekarang sudah menjadi mama saya" ucap sang suami
'ckkk dasar lelaki tuli' decak xenia dalam hati
"tak akan selesai berbicara dengan pria keras kepala seperti mu" ucap xenia lalu menyentak kasar cekalan tangan suami nya.
kemudian ia pun berlari pergi menuju ke kamar nya.
'bagaimana mungkin aku memiliki istri keras kepala seperti dirinya. harus ekstra sabar ini menghadapi nya' pikir nya
lalu pergi menemui mama mertua nya, yang masih ada di tempat yang sama.
disana ia melihat mama mertua nya masih menangis pilu, membayangkan sendiri perubahan dari anak perempuan nya yang mungkin lebih parah.
"ma" panggil nya membuat mama mertua nya menghapus air mata nya dengan cepat, lalu menengok ke arah menantu nya.
"ya nak" ucap nya dengan tersenyum, mencoba menutupi kesedihan nya.
namun mau ditutup sebagaimana pun tetap saja begitu kentara dimata menantu lelaki nya itu.
'apa elsa telah berbuat buruk pada mama, hingga membuat nya menangis seperti ini' batin nya
"apa mama tidak apa apa??" tanya nya seakan tak tau apa apa. namun sejati nya ia tahu alasan sang mertua menangis, pasti karena dibentak oleh istrinya. darimana ia tahu hal ini, ia tahu sebab saat istrinya membentak sang mama, bentakan nya itu terdengar sampai ke ruang tamu.
"mama tidak apa apa. oh ya apa kamu sudah ke kamar istrimu" ucap sang mama, yang kini mengalihkan pembicaraan.
.
...
dipublish
Kamis 6 Oktober 2022
Jam: 19.23.
.
.