3. sick

0 0 0
                                    

Happy Reading


Sudah 3 jam berlalu sejak bel istirahat usai Kanaya belum juga sadarkan diri. Galih, Hendry dan kevin katanya akan bergantian untuk berjaga tapi sampai sekarang belum datang juga bahkan menelfon pun tidak. Deva juga lelah berulang kali menelfon teman-temannya itu namun tak ada yang bisa dihubungi.

"Ah.. shit . Pada kemana sih!"

"Siapa lagi nih yang bisa gue minta tolong?" Deva modar mandir seraya berpikir keras

"Oh, dia aja" celetuknya tiba-tiba ketika muncul sebuah nama terlintas di otaknya tanpa berpikir panjang lagi segera deva mencari nama kontak tersebut di layar ponselnya lalu mengklik call

"Halo kak"

"apa"

"Gue boleh minta tolong gak kak"

" Jangan aneh-aneh!"

"Tenang ga aneh-aneh kok. Lo kan tau hari ini gue ada kegiatan gladi bersih?"

"iya tau. Kenapa"

"Nah, sekarang gue lagi jaga temen gue di UKS"

"Lo apain anak orang?"

"Bukan gue anj-. hustt sabar-sabar" Deva mengelus dadanya

"Lu apain babi! Budek lu?"

"Intinya bukan gue. Gue butuh lo jagain dia cepetan ntar gue jelasin pas gue udah selesai "

"Ogah"

Tut.. Tut.. Tut

"Kakkk- Woy! As- Astagfirullah. dimati'in"

"Terus gue gimana Ya Tuhan. Masa bolos sih gue lagi butuh banget penilaian pak samuel"

Deva menatap Kanaya sebentar "Apa gue tinggal aja nih cewe, tapi nanti kalo ada apa-apa gimana?"

"Ah, Bodo amat. Gue cabut aja" baru beberapa langkah Deva berjalan keluar tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Sungguh momentum yang sangat pas.

Tok tok tok tok tok

Tok tok tok tok

"Ish.. Sabar napa. sarkas banget ngetok pintunya "

Tok tok tok

"ya iya sabar dong!"

Ceklek

"Sia-p Kak Arga" wajah Deva yang tadinya masam berubah jadi sumringah ketika Arga datang

"Wah, masuk kak masuk"

"Mana?" Tanya Arga to the point

"Noh" Arga menoleh samping mengikuti arahan dari telujuk Deva

Arga menatap tak percaya "DIA?"

"Lo kenal cewek itu kak?"

Hello Arga! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang