•Happy Reading•
Suara bel tanda istirahat berberbunyi. Semua murid-murid berlarian menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong tetapi ada juga yang sekedar numpang duduk sambil bergosip ria. Tak terkecuali Jessi dan Kanaya yang sekarang ini berdiri di depan kantin sekolah."Rame ya" gumam Naya menatap orang-orang disekelilingnya
"Yuk masuk. Nanti gue kenalin lo ke temen-temen gue, siapa tau kalian bisa akrab" Jessi tersenyum membuat Naya juga tanpa sadar juga ikut tersenyum
Nyut..
"Ah.. kenapa harus hari ini sih" Kanaya merasakan kepalanya tiba-tiba pening
"Jes" panggil Kanaya ia mencekram kuat lengan jessi
Jessi menoleh ke arah Naya "Kenapa nay?"
"Elo sakit?" Tanya Jessi tapi yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya
"Kalo sakit gue anter ke UKS aja" tawar Jessi namun sekali lagi Kanaya menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya
"Gu-e gapapa jes. Ayo kit-ta kesana" sahut Kanaya
"Yakin?" Jessi bertanya lagi memastikan keadaan Kanaya
"em"
"Ya udah. Gini aja lo duduk disini aja biar gue cari temen-temen gue buat kesini. Ga papa kan nay gue tinggal sebentar"
Kanaya mengangguk sebagai jawaban iya
"Kalo lo butuh sesuatu telfon gue"
Jessi pergi meninggalkan Kanaya terlihat menahan rasa pusing dikepalanya. Cukup lama menunggu Jessi kembali hingga beberapa murid yang berada dikantin pun mulai sedikit sepi
"Hai" Sapa suara berat itu
"em—" Kanaya merendam sedikit rasa sakitnya dengan tidur sebentar dengan melangkupkan wajahnya diatas meja kantin namun terpaksa mendongak untuk menatap lawan berbicaranya.
Saat Kanaya mendongak menampakan 4 pangeran tampan tepat dihadapannya sekarang Kanaya seperti bermimpi tapi wajah mereka terlihat samar samar karena terpantul oleh silau mentari kebetulan mengarah tepat di wajah mereka tentu memicu rasa pusing kanaya semakin bertambah.
Brug
Pertahanan tubuh Kanaya sudah tak tertahankan lagi ia ambuk namun untungnya galih dengan sigapnya menompang tubuh Kanaya
"Eh eh lo kenapa?" Galih mulai panik
"Dek eh mbak mbak bangun mbak"
"Woy! Bantuin napa diem aja lu pada" Maki galih melihat teman-temannya hanya diam saja tidak ikut membantunya sama sekali
"Kita harus bantuin apa, lih? " Hendry bingung
"Ya ngapain kek telfon ambulans kek ikut bopong ke uks kek"
"Lo kan tau bahu gue lagi sakit" ucap Hendry
"Sini gue aja yang bawa nih cewek " tawar kevin
"No. Kalo lo yang nganterin gue malah kasian nih cewek ntar hilang keperawanannya gara-gara lo " Dalam situasi darurat galih sempat-sempatnya menyindir kevin
"Nyinyir nyinyir aja terus. Gue ganteng gue gak papa kok di fitnah. hiks" kevin mulai mendramatisir
"Fitnah fitnah pala lu. emang kenyataannya gitu goblok. lo hampir ngehamilin salsa waktu masih 3 SMP untung salsa langsung keguguran pas waktu itu kalo gak lo udah mati digolok sama bapaknya" Tukas Hendry sukses membuat kevin diam membisu ditempat

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Arga!
Romansa[Mohon follow author dulu sebelum membaca dan jangan lupa tinggalin jejak kalian ya >.< ] "𝐊𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐤𝐚𝐤 𝐀𝐫𝐠𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐢𝐧𝐝𝐢𝐞 𝐡𝐨𝐦𝐞, 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐣𝐚 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐧𝐝𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐤 𝐀𝐫𝐠�...