Suara berisik alarm mengawali pagi indah bagi gadis manis yang masih tertidur pulas lengkap dengan selimut membelit tubuh rampingnya. Sudah 2 menit berlalu alarm sudah ia matikan namun netra milik gadis itu masih saja terpejam sempurna.
Tok.. tok.. tok
"ANYAAA BANGUN! "
Tok.. tok .. tok.. tok..
Tok.. tok... tok.. tok
Kanaya terjolak kaget karena suara keras serta ketokan pintu yang begitu brutal. "Astaghfirullah. Pintu gue ancur nih lama-lama"
Kanaya menutup kedua telinganya dengan bantal berusaha mengacuhkan suara keras diluar mencoba untuk kembali tidur.
"UDAH JAM BERAPA INI ANYA !! NANTI LO TELAT KE SEKOLAH. GUE GAK MAU YA KELAMAAN NUNGGUIN LO"
"SABAR BANG. 5 MENIT LAGI! Anya masih ngantuk " ucap Kanaya kembali mengeratkan pelukan dengan gulingnya
"GAK ADA 5 MENIT MENITAN. GUE ITUNG SAMPE 3 DETIK KALO LO GA BANGUN GUE TINGGAL"
"SATU "
"DUA "
"TIG— "
Cklek
"Baru jam 6 ya elah bang" gerutu Kanaya
Jam 6 menurut kanaya masih sangatlah pagi tapi Kanaya tak berani untuk kembali tidur karena bang yodi tipikal kakak yang tegas dan keras mirip dengan sang ayah membuat kanaya dan rendy tak berani melanggar perintah sang kakak jika melanggar pasti ada konsekuensinya tetapi bang yodi lebih sering menunjukkan sifat softnya ke adik-adiknya ketimbang sifat galaknya.
"Kebanyakan maraton drakor ya gini" Sindir Rendy anak paling bontot tiba-tiba berjalan melewati kedua kakaknya itu untuk turun mandi.
"Dracin woy bukan Drakor" kanaya mendelik tak terima
"Sama aja. Drakor lah dracin lah. Buruan mandi hari ini masuk lo masuk sekolah anya. Jangan meninggalkan kesan buruk dihari pertama"
"Iyaa"
"Gue tungguin lo sama Rendy dibawah kalau udah pada siap, kita sarapan bareng ayah bunda" kanaya hanya menjawab dengan mengganguk lalu menutup kembali pintunya.
Sesuai dengan perintah bang yodi, Kanaya berjalan menuju kamar mandi dengan rasa malasnya. Sungguh ia sangat benci disuruh mandi pagi jika tak ada keperluan. Tentu tak butuh waktu lama gadis itu sudah lengkap mengenakan seragam baru serta make up tipis namun fresh jika orang-orang melihatnya.
"Seragam baru, harapan baru" ucapnya monolog menatap dirinya begitu cantik dipantulan cermin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah menjadi kebiasaan Kanaya memeriksa kembali isi tasnya takutnya ada buku atau barang lain yang tertinggal. Dirasa sudah cukup, kanaya turun kebawah untuk sarapan bersama ayah bundanya kebetulan hari ini mereka baru saja pulang dari kota asal mereka semarang.