prolog

213 8 1
                                    

Assalamualaikum

Hai, aku baru pertama kali membuat cerita di watpad jadi mohon di maklumi yah kalau cerita yang aku buat sedikit tidak masuk akal, tapi aku bakalan tetap berusaha memperbaiki setiap kesalahan yang ada di cerita aku. Terimakasih

•Happy reading•
.
.
.
.
.
.

.

R

ana terbangun dari tidurnya saat mendengar suara telpon dari ponselnya berbunyi. Rana mengambil ponselnya yang berada di atas nakas dan melihat siapa yang sedang menelponnya pagi-pagi sekali. Rana yang melihat nama seseorang yang tertera di ponselnya menatapnya kesal.

"Ck, si Cika ngapain telpon pagi pagi sih. Ganggu orang tidur aja"Rana yang kesal terpaksa mengangkat telpon dari Cika.

"Halo. Kok lu lama banget sih ngangkatnya!?"terdengar suara Cika yang berteriak membuat Rana mengelus kupingnya karena suara nyaring Cika membuat telinganya berdenging.

"Ngak usah teriak juga kali ci, kuping gue budek dengernya. Tumben Lo nelpon gue pagi-pagi?"Tanya Rana

"Eh sorry-sorry. Jadi gini? gue mau ngajak Lo makan bareng di resto ***, lo mau kagak?" Rana yang mendengar ajakan dari Cika hanya mengiyakannya saja.

"Iya, Bentar gue mandi dulu"jawab rana

"Ok. Tapi jangan lama-lama, kalau lu lama gue bakalan batalin ajakan gue" Rana yang mendengarnya hanya mengatakan iya. Setelah mengatakan iya rana memutuskan untuk mandi dan bersiap-siap buat menyusul cika di resto.

.....

Di sini lah Rana sekarang yang sedang bersama Cika di dalam sebuah restoran. Rana yang melihat dekorasi restoran milik bokap Cika yang begitu menawan sampai sampai dia menganga melihatnya.

"Ini restoran punya bokap lo? Kok lo baru ngasi tau gue sekarang?!" Tanya Rana yang meminta penjelasan dari Cika yang sibuk mencari sesuatu di tasnya.

"Nah ini dia. Eh lo tadi nanyak apa ran?"balas Cika

"Gue tadi nanyak, kenapa lo baru bilang ke gue kalau nih resto punya bokap lo"

"Ya karna gue baru mau bilang sekarang"balas Cika singkat membuat Rana menatapnya datar. Cika yang melihat tatapan datar dari sahabatnya pun memutuskan untuk mencairkan suasana.

"Eh ran, gue mau ngasih lo novel yang baru aja gue bikin, nih" Cika menyodorkan novel di tangannya untuk memberikannya kepada Rana. Rana yang melihat Cika menyodorkan sebuah novel menatapnya bingung.

"Hah, buat apa lo ngasih nih novel ke gue. Lo tau sendirikan kalau gue tuh males banget baca novel?"

"Iya gue tau"

"Trus ngapain lo ngasih tuh novel ke gue"

"Yah gue cuma mau tau pendapat lo aja tentang novel gue yang ini"

"Astaga, lo kurang kerjaan banget yah ci sampai-sampai lo mau tau banget pendapat gue tentang nih novel" Rana sangat tidak tertarik dengan novel yang Cika berikan kepada Rana. Cika sendiri tau kalau Rana sangat males membaca buku-buku seperti novel yang dia anggap membosankan.

"Pliss lah Ra, sekali ini aja lo baca novel buatan gue. Gue pengen banget tau pendapat lo, karna pendapat lo tentang nih novel berharga banget buat gue"Cika menatap Rana dengan tatapan memelas agar temannya itu luluh dan menerima novel pemberiannya.

Rana yang melihat tatapan memelas Cika hanya dapat menghela nafas panjang.

"Hufftt. Yaudah, siniin tuh novel"ucap Rana yang membuat Cika sangat bahagia mendengarnya.

I'm Rana not Rina! Antagonis GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang