bagian 4

67 2 0
                                    

Sekarang Rana sudah siap untuk masuk sekolah kembali, Rana rasa ia sangatlah malas untuk memulai sekolah, ia tidak ingin bertemu dengan orang-orang yang baginya adalah hewan tidak punya otak alias Goblok.

Rana sudah bisa masuk ke sekolah karna ia sudah merasa lebih sehat dari sebelumnya. Hufft sungguh Rana sangatlah malas untuk sekolah Karna ada hewan yang goblok di sana. Sudah lah ia harus buru-buru untuk menuju ke ruangan makan miliknya karena Amel sudah menunggu di sana ia takut monyet itu marah kepadanya. Tegah sekali kamu Rana😌

Amel tak berhenti memaki-maki Rana karena sudah 1 jam lamanya ia menunggu di ruang makan, Amel sangat lapar. Amel menatap tajam ke arah Rana yang sedang menuruni tangga dengan bersenandung kecil.

"Hai monyet manis acuh, udah lama yah nunggunya"ucap Rana yang tersenyum manis dengan watadosnya. Amel membolakkan matanya

"APA LO BILANG!! MONYET?? HEH MASIH BAGUS GUE MAU NUNGGU LO DI MARI YEE. LO JANGAN BIKIN GUE ESMOSI, RIN"Rana mengangkat bahu acuh dan kembali ke tempat duduknya dan mulai mengambil nasi dan lauk yang sudah ada di depannya.

"Lo cuma mau berdiri doang kek orang goblok hm?"Amel menatap Rana datar. Ia sangat sebel dengan apa yang di katakan Rana tadi, sungguh ia orang pertama yang berkata seperti itu kepadanya. Amel mengambil hp yang ada di tasnya dan memainkannya. Ia sudah tidak nafsu lagi

"Ck, lo makan jangan kayak orang ngk di kasih makan seminggu... Tuh lihat muka Lo udah banyak banget nasinya" Amel geram melihat Rana makan udah kek anak TK. Rana melanjutkan makannya dan tidak memperdulikan Amel yang sedang menatapnya. Amel menatap datar Rana, ck ada apa dengannya.

"Huh akhirnya kenyang juga"ucap Rana sambil mengelus perutnya yang sudah ia isi dengan banyak makanan. Amel tidak memperdulikannya ia langsung jalan keluar rumah. Rana yang melihatnya langsung mengejar Amel yang sudah bersiap untuk memasuki mobilnya, Rana menahan tangan amel.

"Mel, kok lo ninggalin gue gitu aja sih!"Amel membalikkan badannya dan melihat Rana dengan tatapan malas.

"Ran Lo nyadar ngak sih apa yang Lo bilang tadi pas di ruang makan nyakitin hati gue hah?!"bentak Amel membuat Rana kaget, Rana menatap Amel dengan senyuman manis andalannya, dan mengusap tangan Amel.

"Mel, yang gue bilang tadi itu cuma bercanda doang, dan gue juga minta maaf kalau udah nyakitin perasaan lo" Amel menghela nafas panjang, tanpa sepakata kata pun Amel masuk ke dalam mobilnya dan Rana masih di luar seperti kambing cengo.

"Masuk, ran"Rana mengangguk dan langsung masuk ke dalam mobil milik bestienya. Amel mengeluarkan  mobilnya dari mansion dan melajukannya di atas rata-rata karena mereka sudah terlambat untuk ke sekolah. Rana dan Amel sudah ada di depan pegar yang ternyata sudah di tutup oleh satpam, Rana dan Amel menatap datar ke arah pagar tersebut. Rana memutuskan untuk turun dan menghampiri satpam yang ada di pos.

"Pak, tolong bukain pagarnya saya sudah terlambat" satpam membungkukkan badannya dan membuat Rana kaget.

"Baik nyonya, saya akan membuka pagarnya untuk anda" apa? Nyonya? Batin rana.

Satpam sudah membuka pagar untuk Rana, Amel menatap malas Rana yang masih saja terlihat shock cuma karena di panggil nyonya.

Pingg pingg

Rana kaget mendengar suara klakson mobil yang sama seperti mobil tangki BBM, ia langsung menutup telinganya dan berjongkok, Rana trauma dengan suara klakson mobil tangki BBM tersebut. Rana masih saja berjongkok dna menutupi telinganya, Amel menghampiri Rana dan memeluknya, Amel tau kalau Rana trauma dengan suara klakson mobil tangki BBM yang membuatnya dulu masuk ke dalam tubuh rina.

"Hiks s-sakit i-ini s-sakit hiks" Rana menangis sambil memukul dadanya yang terasa sesak dan sangat sakit. Amel melihat Rana yang sudah seperti ingin pingsan ia pun berteriak memanggil satpam yang tadi sibuk dengan hpnya. Satpam langsung berlari dan mengendong Rana membawanya ke UKS. Amel menyuruh satpam itu keluar

I'm Rana not Rina! Antagonis GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang