bagian 1

76 3 2
                                    

Halo,halo,halo

Maaf yah guys kalo kata-kata nya kurang pas, karena aku baru belajar bikin cerita di wattpad jadi mohon di maklumi yah.

~•Happy Reading•~
.
.
.
.
.
.

Rana memaksakan matanya yang susah untuk terbuka. Secara perlahan Rana mengerjap matanya berkali-kali untuk menyesuaikan cahaya yang menyerang ke sela-sela matanya.

Rana rasa tenggorokannya kering seperti orang yang tidak pernah minum berhari-hari. Ia melihat ke arah tangannya yang ada tusukan impus di sana. Entah kenapa tiba-tiba Rana merasakan sakit di kepala Rana yang seperti di tusuk begitu banyak jarum. Rana memijit pelipisnya agar sakit kepalanya berkurang. Rana berbalik dan melihat ada air di atas nakas, Rana berusaha untuk bangun dan mengambil air yang di atas nakas. Tiba-tiba suara pintu terbuka menghentikan pergerakan Rana untuk mengambil air.

Rana berbalik menatap orang yang masuk kedalam kamar. Rana bingung melihat sosok yang Rana tidak kenal sama sekali.

"Astaga non Rina...non Rina udah bangun" belum sempat Rana menjawab wanita paruh baya langsung berlari. Rana mengangkat bahu acuh. Ia berhasil meraih air yang ada di atas nakas. Seperti orang kehausan Rana meneguk air itu smpai tak tersisa.

Wanita paruh bayah itu datang, ia tidak sendiri ia membawa dokter.

"Apa yang kamu rasakan Rina?" Hah? Siapa Rina. Ia bukan Rina tapi rana.

"Pu-pusing...di sini"Rana nunjuk kepalanya yang masih pusing sedari tadu. Dokter mengangguk.

"Ya pasti kau merasakan pusing karena benturan yang cukup keras di bagian kepalamu saat terjatuh dari tangga. Tapi tenang jika kau meminum obat dengan rutin rasa sakit di kepalamu akan hilang dengan cepat"

"Ja-jatuh dari tangga?" Seingatnya tragedi maut yang menimpanya itu kecelakaan bukan jatuh dari tangga.

"Iya kau terjatuh dari tangga sekolah. Baiklah kamu akan merasa lebih baik jika kau meminum obat yang saya berikan di atas nakas, jangan lupa meminumnya dengan rutin, supaya kamu sehat kembali"setelah menjelaskan semuanya dokter itu keluar dari kamar dan menutup pintunya kembali. Rana sedang berpikir, mengapa dokter bilang ia jatuh dari tangga sekolah tapi setaunya dia mengalami kecelakaan maut saat ingin menuju ke rumah cika.

"Eh non Rina. Non makan dulu yah habis itu non minum obat yang di kasih sama pak dokter"ucapnya sambil menaruh bubur dibatas nakas.

Rana tak henti menatap wanita paru bayah di hadapannya.

"Siapa nama mu?" Wanita itu menatap Rana

"Nama saya Siti non"Rana hanya menganggukkan kepalanya.

Entah kenapa tiba-tiba kepalanya terasa sakit namun tidak terlalu. Rana menutup mata dan Rana pingsan. Bi siti melihat ke arah Rana yang di kira bi siti Rana sedang tertidur. Ternyata Rana sudah memasuki alam lain dan bertemu dengan seorang gadis yang cantik dan memiliki mata berwarna hitam pekat. Gadis itu mengajak Rana untuk ikut dengannya melewati cahaya putih.

"Hai Rana..kamu pasti ngak kenal sama aku"Rana menatap gadis itu bingung.

"Kamu engak usah bingung gitu, kenalin nama aku Rina" etss bentar-bentar kok nma yang bru ia sebut tidak asing.

I'm Rana not Rina! Antagonis GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang