bagian 3

56 1 0
                                    

Hai guys kita ketemu lagi, menurut kalian cerita yang aku buat bagus atau tidak, menarik atau tidak? Tulis di kolom komentar yah.

Tandain typo ya.

~•Happy reading•~

.
.
.
.
.

Amel membantu Rana untuk mengemas baju Rana dan yang lainnya kedalam tas.
Setelah selesai mengemasi barang-barang Rana, Amel berpamitan kepada dokter dan suster. (Kalau ada yang nanya bibi Siti dimana? Ya bi siti sudah berada di rumah). Mengapa Rana sudah bisa keluar dari rumah sakit karena Amel meminta dokter untuk membiarkan Rana pulang hari ini juga dengan alasan bahwa Rana akan di rawat di rumahnya.

Amel membantu Rana untuk berdiri dari tempat tidurnya untuk menaiki kursi roda. Rana belum terlalu mampu untuk berjalan ke arah parkiran maka dari itu Rana di suru dengan dokter untuk menaiki kursi roda. Amel mendorong kursi roda Rana untuk menuju ke arah parkiran. Amel sudah memberitahukan kedua orang tua Rana bahwa Rana sudah bisa pulang, namun papahnya tidak peduli dengan Rana yang keluar dari rumah sakit.

Amel sudah berada di parkiran mobil, Amel membantu Rana untuk bangun dan masuk ke dalam mobilnya. Dengan hati-hati Rana berdiri dan berjalan ke arah mobil dan memasukinya. Amel memberikan kursi roda kepada dokter yang juga ikut mereka berdua keparkiran.

"Baik dokter saya permisi dulu.. Terimakasih sudah membiarkan kami untuk pulang hari ini. Dan terimakasih juga sudah menyelamatkan nyawa sahabat saya🙏🏻"

"Iya sama-sama. Saya sarankan Rana tidak perlu memasuki sekolah besok, karena keadaan Rana sepertinya masih sangat lemas... Kamu jangan lupa untuk menyuruhnya meminum obat dengan rutin"ucap dokter sambil menepuk pundak amel. Amel mengangguk lalu memasuki mobilnya dan menancap gas untuk keluar dari parkiran.

"Jadi, sekarang lo bakalan balik kerumah ortu lo?" Rana yang tadinya melihat ke arah jendela mobil langsung berbalik menatap sahabatnya.

"Lah, trus gue harus balik kerumah siapa kalau bukan rumah ortu gue?"Rana bingung, jika ia kembali ke rumah orangtuanya maka ia akan mendapatkan ocehan dari papahnya apalagi jika ia bertemu dengan keysa. Hufft dia saat ini ingin merasakan ketenangan bukan mendengar ocehan mereka semua. Amel heran dengan Rana mengapa Rana tidak mengingat kalau dia punya apart dan mansionnya sendiri.

"Lo bisa balik ke apartemen lo kalau Lo mau... Lo ngak ingat kalau Lo punya apart sendiri? Malahan Lo juga punya mansion sendiri tau"hah dia tidak tau jika dia mempunyai apart dan mansiomnya sendiri. Astaga ini akan membuatnya jantungan sekarang.

"Hah? Gu-gue punya apart sama mansion?? Woahh sekaya  itu kah gue?"Rana sangat merasa bangga dengan Rina bisa-bisanya dia mempunya apart dan mansion sendiri. Padahal harga apart itu sangatlah mahal apalagi dengan harga mansion, gila ini membuatnya gila. Amel menatap Rana malas. Iya, dia tau kalau dia kaya mengapa dia bertanya kepadanya lagi.

"Iyee si paling kaya dah lu" Rana melihat wajah sebal temannya pun tertawa. Sungguh jika Amel sedang sebal mukanya akan terlihat seperti ondel-ondel, menurut Rana.

Amelyang melihat Rana sedang menertawainya menambah kesebalan Amel bertambah, tapi tidak lama Amel sebal Amel pun terbawa suasana, Amel pun ikut tertawa dengan Rana.

"Oky. Sekarang Lo mau balik kemana? Ke mansion atau apart lo?"tanya amel

"Hm, ke mansion aja deh"Amel mengangguk dan melanjutkan perjalanannya.

I'm Rana not Rina! Antagonis GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang