Chapter 17

1.2K 96 11
                                    

Aku berjalan menghampiri Haruto dan Jennie yang sedang menonton televisi. Dan aku melihat Haruto memeluk erat tubuh Jennie, sialan kenapa aku bisa tersenyum ketika melihat mereka berdua yang sangat dekat

Aku mendekati mereka berdua, "Haruto, ayo makan malam dan ajaklah Ruby" Haruto beranjak dari duduk nya dan mengajak Jennie untuk makan malam bersama

"Ayo mom, kita makan malam bersama" ajaknya dan Jennie mengangguk

Aku Haruto dan Jennie sekarang sudah berada di meja makan, Jisoo masih setia menunggu, aku dan Haruto duduk bersampingan sementara Jennie, dia duduk di samping Jisoo

"Makan lah, aku harap kau menyukai masakan ku" ucap Jisoo kepada Jennie, Jennie tentu akan menyukai masakan Jisoo karena dulu dia juga sering memakannya

Aku mempersilahkan mereka untuk makan karena aku tidak ingin terlalu banyak basa-basi, mereka melahap makanan mereka masing-masing

Aku lebih dulu menyelesaikan kegiatan makan malam ku, aku baru mengingat jika malam ini aku harus pergi untuk menemui Mr.Jeon di sebuah cafe

Aku meletakkan segera mencuci piring kotorku dan pergi ke kamar, mengganti dengan pakaian formal. Cukup menggunakan celana hitam dan kemeja putih saja sudah bagus bagiku

Kunci mobil berada di meja samping ranjang milikku, dengan cepat aku mengambilnya dan segera berjalan keluar dari kamar

"Mau kemana?" Tanya Jisoo kepada ku

"Aku baru mengingat jika aku harus bertemu dengan Mr.Jeon di sebuah cafe"

"Jika begitu bisakah kau mengantar Jennie untuk membeli minuman? Dan beberapa snack" dia bertanya seperti tidak memiliki dosa

"Aku tidak bi-"

"Baiklah jika begitu, Jennie kemarilah. Kau bisa pergi bersama Lisa untuk membeli snack dan minuman" bajingan, padahal aku belum memberi izin

Jennie berjalan menghampiri kami berdua, "Unnie, aku tidak ingin pergi dengannya" rengek ku kepada Jisoo

"Sudahlah, apa kau tidak kasihan kepada seorang wanita jika dia harus mengemudi sendiri di malam hari? Nanti jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan bagaimana?"  Dia terus saja memarahiku, mau tidak mau aku menarik tangan Jennie untuk keluar agar aku tidak terlambat untuk menemui Mr.Jeon

Aku sudah berada di dalam mobil, aku melajukan mobilku dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Tidak ada pembicaraan yang kami lakukan di tengah perjalanan hingga Jennie pun memecah keheningan

"Lisa, kenapa tadi kau menarik tanganku?" Tanya nya kepada ku

"Aku hanya malas jika harus mendengarkan ucapan dari unnie, dan aku tidak ingin terlambat"  jawab ku, dia hanya mengangguk dan kembali melihat ramai nya jalan raya pada malam ini

Hanya sedikit perbincangan diantara kita berdua setelahnya sudah tidak ada. Akhirnya aku dan Jennie sudah sampai di cafe tempat ku dan Mr.Jeon bertemu, kita berdua masuk dan melihat Mr.Jeon yang sudah duduk dan memainkan handphone miliknya

Aku menyapa Mr.Jeon dan dia berdiri untuk berjabat tangan denganku, kita berdua bertemu hanya untuk membahas beberapa rencana untuk bekerja sama dalam hal bisnis

"Silahkan duduk"

Aku dan Jennie duduk bersampingan, sudah seperti sepasang suami istri, euhh sebenarnya aku dan Jennie juga masih suami istri
tapi kita berdua sudah seperti tidak memiliki hubungan apa-apa walaupun kami juga masih belum bertanda tangan di surat cerai

"Siapa yang berada di sampingmu Nona Manoban? Apakah dia Nona Kim?" Tanya nya, aku bingung ingin menjawab apa, aku akan menjawab seadanya saja

"Iya" hanya jawaban singkat yang aku lontarkan

"Sungguh pasangan yang serasi, aku harap kalian akan terus bersama hingga ajal yang memisahkan" Jennie tersenyum ketika mendengar kata-kata itu

Aku sudah tidak habis pikir dengan apa yang dikatakan oleh Mr.Jeon, bukankah niatku dan dia bertemu hanya untuk membahas kerja sama bisnis tapi mengapa sekarang dia malah membahas tentang aku dan Jennie

"Terimakasih. Baiklah, sekarang bagaimana rencana mu untuk mengembangkan perusahaan itu" aku mengalihkan topik

Mr.Jeon menjelaskan rencananya secara detail dan aku juga sedikit memberikan pendapat, waktu sudah berjalan begitu cepat, sekarang sudah hampir larut malam dan Jennie sudah terlihat sangat mengantuk, aku memilih untuk mengakhiri pertemuan dan segera pulang

"Maaf, Mr.Jeon sepertinya pertemuan ini hanya sampai disini saja. Sekarang sudah hampir larut malam, dan aku harus kembali ke apartemen karena besok aku ada meeting"

"Ah baiklah, kita akan membicarakannya di lain waktu lagi, dan terimakasih atas pertemuan ini" ucapnya

Aku dan Jennie berdiri disusul dengan Mr.Jeon, aku dan Mr.Jeon berjabat tangan dan saling mengucapkan selamat tinggal. Setelah itu aku dan Jennie segera keluar dari cafe untuk menuju ke tempat parkir


Sudah berada di dalam mobil, aku segera melajukan mobil itu dengan kecepatan sedang, seperti biasa tidak ada perbincangan saat, tengah perjalanan. Jennie tertidur, sepertinya dia merasa lelah

Masih butuh waktu 5 menit lagi untuk sampai di apartemen, aku sedikit menaikan laju mobilku agar cepat sampai di apartemen. Jennie masih tertidur, benar-benar lucu saat itu, pipi mandi nya mengembung rasanya aku seperti ingin menggigitnya

Akhirnya sudah sampai di apartemen, Jennie masih tertidur? apakah aku harus menggendongnya hingga sampai di ruangan ku?
itu gila, aku sangat malu jika nanti Jisoo dan Haruto akan melihatnya

Mau tidak mau aku harus menggendongnya hingga sampai atas, dengan hati-hati aku mengeluarkannya dari dalam mobil dan menggendongnya, aku takut jika dia merasa terusik

"Baiklah Lisa, kau harus bisa. Saat dulu ini adalah hal yang biasa bagimu" gumam ku

Aku menggendongnya hingga sampai atas, itu sedikit mudah karena Jennie tidak terlalu berat

Aku sudah berada di ruang tamu saat ini, aku berjalan dengan hati-hati dan membuka pintu kamar Haruto, Jisoo dan Haruto sudah tidur dan aku sedikit ragu untuk menggeser posisi Jisoo untuk merebahkan tubuh Jennie

Aku memikirkan suatu hal, Jennie akan tidur di kamar ku dan iu tidak masalah kan? Sekarang aku menutup pintu kamar itu dan berjalan ke kamarku, untung saja jaraknya tidak terlalu jauh dari kamar Haruto


Sudah berada di dalam kamarku, aku merebahkan tubuh Jennie dengan hati-hati ke ranjang, dia sedikit terusik dengan itu tapi untung saja dia tidak sampai terbangun

Aku lebih memilih untuk tidur di sofa yang berada di ujung kamarku, tidak mungkin juga jika aku akan tidur seranjang dengan dia

Sangat tidak nyaman jika tidur di sofa tapi itu lebih baik daripada harus tidur seranjang dengannya, aku hanya mengambil satu bantal saja karena selimutnya aku pakaian ke tubuh Jennie, karena Jennie adalah tipe orang yang tidak tahan dengan dingin




Kembali?    ( JenLisa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang