7-Sasha

296 192 70
                                    

Happy reading you 🦋
Love.
Don't forget vote, comment and share🙌
.___________________________________________.

...

"Kal Bakmi satu!"

"Cappucino Kal,"

"Gue Bakso aja Kal."

"Eh selain Bakmi, Es krim 3 Kal, sama minumannya Cappucino samain kayak Fajar, Bakmi nya pedes, micin nya dikit, tapi harus ada manis sama asem nya juga, tambahin beli sosis bakar enak deh kayaknya!" Lilo memerintah tanpa jeda.

"Oiya buat yang lagi kagak punya duit, makanan hari ini gratis di traktir Haikal!" Lanjutnya lagi.

"Anak Dakjal emang!"

Rayn, Fajar dan Lilo tertawa mendengar itu. Kantin sedang ramai, namun sekitar tempat duduk mereka yang berada di pojokan tetap dan selalu kosong.

Lilo selalu komplain Jika ada yang berani duduk di sekitar mereka. Fajar risih, dan Haikal tentu senang tidak ada yang mengganggunya selain tiga laki-laki setan di depannya. Kalau Rayn dia ikut saja kemauan anggotanya.

"Seriusan Kal?" Ujar yang lain bersahutan.

Haikal mendesah panjang mendengar itu,

"Iya, tapi pake duit si Lilo dulu. Jadi laporan aja nanti sama dia."

"Si monyet emang!" Lilo memukul bahu Haikal dengan keras. Niatnya jailin Haikal malah dia sendirinya yang kena. Masalahnya Haikal pasti nggak bakal bayar. Pikirnya pasti, orang si Lilo yang salah.

"Kal suruh anak itu aja yang pesenin menu tadi, gue yang bayarin upah nya. Kalo makanannya, kan di tanggung Lilo." Rayn menginterupsi dengan menunjuk seorang siswa.

"Ray, Lo sebenernya di pihak siapa?" Lilo menekuk wajahnya dan menggeram kesal.

Rayn hanya terkekeh,"Mau siapapun diantara kalian berdua yang bayar makan- seluruh siswa di kantin ini, ga bakal bikin kalian miskin. Jadi gue gak kasian!"

"Euh anjir, yauda sana lah pada mesen!"

Yang lain bersorak senang, Lilo biasanya selalu menakutkan, kesempatan langka dia berbaik hati walaupun terpaksa.

Tiba-tiba seorang gadis cantik menghampiri mereka.

Hell, berani juga.

Tak hanya Rayn dan kawan-kawannya yang langsung bertanya-tanya, tapi hampir seluruh warga kantin keheranan dengan gadis itu.

Dia duduk manis di pinggir Rayn, kursi yang sebelumnya di duduki Haikal. Karena Haikal sedang berdiri menghampiri siswa yang tadi Rayn tunjuk.

"Hai kak Ray, aku duduk sini ya."

Suasana hening seketika, seolah-olah ada adegan langka disana. Se-bagaimana-pun para perempuan tergila-gila pada Rayn, tidak akan berani mengganggu jam istirahat mereka.

Karena Lilo selalu menggertak siapapun yang berani mendekati mereka di saat makan. Biasanya setelah itu, aksi pem-bully-an olehnya tujuh hari berturut-turut di mulai, baik kepada laki-laki maupun perempuan.

Fajar berdecih, malas melihat situasi itu. Tidak dimana-mana mereka berempat selalu di kelilingi banyak perempuan.

Rayn tersenyum miring, ikut tidak enak kepada teman-temannya.

Lilo yang kali ini mood nya sedang bagus, memajukan wajahnya pada perempuan di depannya.

"Anak baru? Wow harus di apresiasi sih." Senyum miring di wajah Lilo terbit, namun penuh penasaran. Maksud 'Apresiasi' nya dalam tanda berlawanan.

My Friendzone Is Bad Boy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang