10-revenge

276 151 89
                                    

Beberapa hari-an ini, Rayn disibukan mengecek teman-temannya di Helios dulu yang terbaring di rumah sakit. Membayar biaya perawatan mereka dan memastikan keadaan mereka aman, tidak ada yang mengganggunya lagi. Rayn marah, kecewa, segala hal bercampur aduk. Ia menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian ini. Pasti, hal ini ada kaitannya dengan dosa di masa lalunya sebagai geng berandalan yang banyak musuh.

Namun, Rayn sadar, ini bukan waktu yang tepat untuk mencari tahu ataupun membalas dendam perbuatan orang-orang yang melakukan itu pada teman-temannya. Ia harus fokus pada acara Festival musik, yang jelas itu juga tanggung jawabnya sebagai ketua ekstarkulikuler. Setelah semua ini selesai, ia berjanji akan membereskan masalah ini secepatnya.

Dan pada pagi ini pukul enam tepat, teleponnya berdering tak henti-henti. Dering telepon itu terus bersahutan bahkan dalam mimpi Rayn. Pria itu baru tidur setelah subuh untuk memastikan tempat acara benar-benar siap dan segalanya akan berjalan dengan sempurna.

Tetapi, tampaknya tidak semudah itu. Karena saat Rayn melihat puluhan riwayat telepon dari Lilo, Silvi juga yang lainnya, diantara notifikasi yang berjejal itu ada sebuah pesan yang mengambang paling atas.

Silvi Azzahra
Ray, tempat acara semuanya ancur.

Rayn mengerjakan mata untuk sesaat, kepalanya masih terasa berat. Ia perlu mencerna beberapa saat informasi itu. Hingga pada akhirnya sebuah telepon berdering lagi.

"Ray, Anjing geng nya si Kevin, Atlas ngancurin tempat festival!"

"Ray?"

"Ray?! Rayn Lu dengerin gua?"

"Gimana?" Rayn malah menanyakan lagi, hal yang sudah jelas Lilo katakan.

"Cepet kesini! Acara mau mulai jam sembilan tapi ini tempat udah ancur semua, Anjing banget!"

Rayn segera mematikan telepon, Ia bergegas berangkat tanpa berganti pakaian dan hanya mengambil sebuah jaket nya secara asal.

Saat motornya sudah sampai di parkiran tempat festival akan di laksanakan, alangkah kagetnya saat melihat tempat yang beberapa jam lalu sudah di dekor sedemikian rupa benar-benar hancur.

Lilo dan Silvi segera menghampirinya, yang masih mematung tanpa berkata-kata.

"Penjaga bilang 'ada yang ngasih makanan dari beberapa cowok asing yang isinya udah di kasih obat tidur'. Pas gua tanya sambil tunjukin poto Kevin ada apa nggak nya orang ituu.., dan dia jawab 'ada' ."

Rayn masih terdiam, acara yang diharapkan semua orang, hasil kerja keras anggotanya, dan menghabiskan banyak dana itu berakhir menyedihkan tanpa terlaksana.

Ia melirik kedua temannya, lalu beberapa saat kemudian anggotanya yang lain berdatangan sambil sama kagetnya. Mereka marah, kesal dan bahkan saat Rayn mengamati lagi wajah Silvi, matanya sembap seperti habis menangis.

Haikal mengumpat tak henti-henti, wajah Fajar mengerang kesal, dan Lilo berulang kali mengontek temannya menanyakan perihal basecamp geng Atlas. Rayn masih terdiam, sampai pada akhirnya Lilo berkata "Dapet!, Gua tau basecamp nya Kevin!"

"Kumpulin-" Rayn mengeluarkan emosi nya yang tertahan lewat suara "semua anak SMA kita yang lagi pengen berantem."

"Kita, serang balik!" Suara bariton Rayn yang masih berusaha tenang itu malah terdengar menyeramkan.

Lilo tersenyum puas, kembali menelpon seseorang hingga tak sampai setengah jam, puluhan siswa SMA Anshu datang seperti konvoi motor. Mereka membawa apapun untk di jadikan senjata, seperti tongkat bisbol.

"Semua anak musik disini, beresin semua kekacauan tempat dan komando ada di Silvi. Sisanya, biar gue dan anak-anak yang beresin."

Setelah menyelesaikan kalimat itu Rayn memacu motornya, Lilo berada paling depan untuk menunjukan jalan, dan di belakangnya suara motor bersahut-sahutan membuat siapapun penasaran.

My Friendzone Is Bad Boy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang