Chapter 5 - Choices

116 4 0
                                    

Kinn POV

Aku duduk di sofa dengan kaki bersilang dan kedua lengan disandaran sofa. Menatap pintu dengan hiasan ukiran naga. Menunggu seseorang yang telah aku buru dan mainkan akhir-akhir ini.

" Dia telah tiba" Big memberitahu dan membuka pintu.

Sosok tinggi memasuki ruangan pandangannya menatap sekeliling dengan seragam ketat yang dikenakan. Tato di balik kemeja putihnya terlihat sangat indah sehingga membuatku terpaku beberapa saat. Sementara matanya mengamati sekitar ruangan.

" Duduk!" Big menekan pundaknya kebawah untuk duduk di sofa di depanku.

Kesunyian mendera didalam ruangan. Tidak ada yang berbicara, bahkan aku. Kita saling menatap tidak ingin mengalah.

" Apa yang kau inginkan?" Porsche bertanya padaku, tetap dengan suara lembut. 

Kepercayaandiri dimatanya berubah menjadi tatapan kekesalan yangmana tidak pernah aku lihat sebelumnya. Dia melirik sekilas pada pengawal yang mengenakan topeng hitam dan dia jelas terlihat takut.

" Aku sudah memberitahumu sebelumnya. Aku ingin kau datang dan bekerja untukku" kataku tanpa mengedipkan mata.

" Tidak!" Dia berkata dengan nada kasar.

" Hmm, kau lebih keras kepala dari yang kukira" Aku tertawa ketika aku mengamati sikapnya dan mengamati perilakunya. Porsche adalah orang yang keras kepala dan agressive. Mencoba  terlihat tegar untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya dia rasakan. Aku bisa melihat kegundahannya. Aku mungkin baru berusia dua puluhan, aku sudah belajar untuk membaca orang. 

" Kenapa? Kenapa kau melakukan ini padaku?"

" Huh, apa yang kulakukan padamu?" Sebuah senyum muncul diunjung bibirku.

" Kau mengganggu orang-orang di sekitarku, membuat kekacauan. Terus- menerus memburuku hanya untuk bekerja untukmu?"

" Ohh yaa, aku melakukan itu"

" Kau menyebabkan kekacauan di tempat kerjaku sehingga aku dipecat."

" Aku hanya berniat memberikanmu pelaajaran. Kau, yang menipuku"

"Jangan mengganggu orang-orang disekitarku!"

"Jika aku tidak melakukannya. Apakah kau akan bekerja untukku?"

Selalu seperti ini, Jebakan untuknya. Karena jika kau menggunakan kekuatan untuk orang seperti Porsche, dia tidak akan pernah menyerah dan bertarung, dengan sepenuh hatinya. Jangan menyalahkanku, aku sudah mencoba mendapatkannya dengan dengan cara baik-baik. Tapi dia sangat sulit didapatkan. Jika aku tidak takut terkena maslah dari Dad, aku tidak akan pergi sejauh ini untuk mendapatkannya. Tapi karena dia memberiku waktu yang sulit, aku akan memberinya pelajaran.

" Kenapa aku? Kenapa kau sangat menginginkaku?" Porsche bertanya dengan marah.

" Karena orang sepertiku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan. "

Di akhir kalimatku, aku tersenyum. Dia melirikku. Aku tahu aku terdengar sombong, tapi itu benar. Karena dirumah, Dad memiliki koneksi sampai ke tingkat pemerintah, jadi aku tumbuh dengan nyaman. Jika aku menginginkan sesuatu, semua orang akan mendapatkannya untukku. Sekalipun apa yang aku inginkan sulit didapat dan membutuhkan usaha, itu akan menambah minatku untuk memilikinya. Seperti sekarang.

" Dan kenapa aku harus menuruti keinginanmu ?"

" Biarkan aku mengatakannya padamu. Jika kau menyinggung orang sepertiku, menurutmu apa yang akan terjadi padamu?"

" Kau pikir kau siapa? Siapa kau dengan mudahnya berbicara begitu arogan ?" Porsche bertanya dan tiba-tiba bangkit dari sofa.

Semua pengawal aku bergerak untuk mengelilinginya sampai dia berhenti dan melihat sekeliling, matanya bergetar sebelum membanting dirinya kembali ke sofa. Tidak peduli seberapa kuatnya dia, tapi jika dia harus melawan sepuluh pengawalku yang mengelilinginya, siapapun pasti akan merasa takut. Karena ini adalah wilayahku, dia tidak berani mengamuk.

KINNPORSCHE THE SERIES (TERJEMAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang