6. DIA SIAPA?

31 5 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Elkan berniat ingin menghampiri gadis itu dan meminta maaf. Tapi ia urung niat itu. "Ya kali gue minta maaf. Harga diri gue dimana boss." Pikirnya angkuh.

Elkan pergi menuju ruang kelas Chacha, yang ia tahu dia anak kelas sebelas IPA dua. Segera ia menghampirinya.

Dia melihat dari jendela kelas, gadis itu sedang menangis sesenggukan dipelukan seseorang, yang ia tahu itu sahabat nya.
"Benar kata Rendy, dia seperti nya punya masalah. Eh... Kenapa gue mikirin tuh cewek?"

Segera Elkan meninggalkan tempat itu, sebelum Chacha dan Riana terlihat keluar kelas. Tak lama mereka pun keluar kelas dan Chacha sudah berhenti menangis. Samar- samar Elkan mendengar percakapan mereka.

"Cha.. Lo mau pulang naik apa?"
"Biasa Na, pakai ojol, kalo nggak ya jalan kaki."
"Gimana kalo gue anterin lo pulang?"
"Nggak usah Na, gue masih ada keperluan."
"Hmm, ya udah kalo gitu lo ati ati Cha.. Gue duluan."
"Iya Na... Lo juga ati ati."

🍩🍩🍩🍩

Chacha sengaja pulang tanpa naik ojol, karena berniat untuk menyambangi seseorang.

Telah sampai ia ditempat yang di kunjungi. Ya, Tempat Pemakaman Umum, tempat yang tak pernah bosan Chacha kunjungi. Ia mencari batu nisan seseorang, kemudian merunduk disamping nya. Mengucap salam pertemuan. Di sanalah letak makan seseorang yang dulu pernah menjadi pengisi hati, sampai sekarang pun tetap begitu. Muhammad Ervan Sanjaya.

Tepat satu tahun yang lalu dia pergi meninggalkan Chacha. Menurut nya, kepergian Ervan adalah hal yang cukup mengejutkan, Ervan termasuk korban pembunuhan, yang kemungkinan adalah salah sasaran. Namun, Chacha juga menyalahkan dirinya, menurut nya ini ada sangkut paut dengan nya. Ia berjanji akan membenarkan perkara ini, dan Ervan bukan orang yang seperti mereka katakan.

"Van, ku pamit dulu... Maaf untuk semuanya," Ucapnya parau. Ia teringat akan kekasihnya.

"Aku minta maaf Van, harusnya aku gak ngajak kamu main hujan," sedih Chacha, merasa bersalah.
"Udah...Aku nggak papa, aku suka nemenin kamu main hujan," ucapnya lembut.
"Tapi aku merasa bersalah.... Karena udah buat kamu demam."
"Sakit itu udah takdir Cha... Nggak ada yang bisa ngelawan, kamu jangan minta maaf terus, ya?"
"Ya udah... Makanya kamu cepat sembuh."
"Iya, Cha." Ucapnya tersenyum. "Nanti, kalau semisal aku udah nggak ada di dunia ini, kamu jangan merasa bersalah ya... Ini semua udah takdir." Lanjutnya.

Lagi lagi Chacha menitikkan air mata. Ia mencium lembut batu nisan itu, kemudian pergi meninggalkan tempat. Ia memesan ojol untuk mengantarnya pergi ke taman kota terlebih dahulu.

Tak lama pun sampai. Ia mencari tempat yang biasa di singgahinya. Namun, ia dikejutkan oleh seseorang. Ia tak asing dengannya.

"Lo habis dari mana Cha?," Tanyanya ramah.

"Gu.. Gue habis dari TPU kak." Jawab Chacha yang masih merasa bingung.
"Ya udah sini duduk." Suruh Rendy. Ia pun mengiyakannya dan duduk disamping nya.

"Nih.. Gue beliin coffe Choco late," tawarnya.

Chacha terkejut. Gimana dia tau kesukaan gue?.

"Lo tau kesukaan gue dari mana kak?!" Tanya Chacha kegirangan.
"Gue tadi tanya sama yang jualan didepan. Katanya dia kenal banget sama lo," jawabnya tersenyum ramah.

"Lo tanya sama pak Joko ya kak?"
"Iya."
"Gilak lo, kak. Niat banget kasih gue ini." Chacha tak berhenti tersenyum senang.

Entah mengapa, laki-laki ini selalu ada saat Chacha butuh seseorang. Rendy. Laki-laki yang baru ia kenal.

"Gue harus cari tau tentang lo, siapa lo sebenarnya. Apakah lo orang yang punya hubungan dengan si pengkhianat itu?" Batinnya.

"Thanks kak, udah buat gue seneng hari ini. Gue pikir, nggak ada orang baik lagi setelah dia pergi," ujar Chacha sedikit sedih

"Sama sama. Gue juga seneng bisa buat lo bahagia."
Mereka tersenyum saling bertatapan.

Tanpa sadar, seseorang sejak tadi memperhatikan mereka, lebih tepatnya ia mengikuti arah langkah Chacha sejak ia meninggalkan kawasan sekolah.

"Sebenarnya lo itu siapa? Apa hubungan lo sama si brengsek itu?" Gumamnya pelan.

🍩🍩🍩🍩

See you❣️

Chacha punya hubungan dengan seorang pengkhianat?

Siapa nih yang ngikutin Chacha?
Kalian penasaran gak?

Spam disini👉🏻

TBC.

636 kata

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terhukum Takdir (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang