07

2K 198 9
                                    

Enjoy Reading 😁✌🏻
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
•••

"Bisakah kau bawa aku pulang ke apartemenmu saja malam ini?"



Mendengar pertanyaan Irene membuat bulu kuduk Seulgi berdiri, otaknya seakan berhenti berproses, jantungnya memompa kencang, bibirnya kaku, matanya masih menatap dalam mata bulat indah yang berjarak sangat dekat dengan mata monolid miliknya.

"w..what did you say?" Seulgi bertanya kembali

Irene bisa merasakan hembusan nafas dengan wangi mint yang segar keluar dari mulut Seulgi.

Seulgi memang lebih muda dari Irene, tapi postur tubunya lebih tinggi dari Irene. Makanya Irene sedikit mengdongak ke atas untuk menatap Seulgi

Tatapan Irene perlahan berpindah turun ke bibir tipis milik Seulgi, tanpa sadar Irene menelan ludahnya

Seulgi yang menyadari itu semakin dibuat tidak karuan oleh perasaannya, wajah dan telinganya merona merah. Rasanya sebentar lagi dia akan meledak

"Maksudku..bisakah....."



'Sometimes...You Gotta be Bold! Just Rock the world...BOOYAAAAAHH!!..la..la..la...'

"Oh My !!!" kaget Irene lalu mengelus dadanya

Perkataan Irene terpotong karna suara nada dering dari HP Seulgi. Seulgi pun sama kaget dan menahan malu, tapi dia berusaha untuk tenang.

Mereka berdua tersadar dari keheningan tadi. Irene pun langsung memberi jarak pada Seulgi.

Seulgi hampir saja merutuki orang yang menelponnya tapi akhirnya tidak jadi setelah melihat itu telpon dari siapa, kemudian dia mengambil tangan Irene dan mengajaknya duduk di bangku taman dekat mereka.

Irene masih terdiam menatap genggaman Seulgi.

"Maaf, aku harus mengangkat telpon ini. Appaku menelpon, kau tunggu disini sebentar tidak apa kan?" tanya seulgi lembut.

"Um.." jawab Irene mengangguk

Seulgi lalu berjalan sedikit menjauh beberapa meter dari tempat duduknya.

Irene yang memperhatikan Seulgi itu tidak henti-hentinya tersenyum

Melihat cara Seulgi berjalan dan berdiri, sangat berkarisma.

beberapa saat kemudian..

"Anniya....Andwae ..Appa...Appa sedang bercanda kan?"
terdengar sayup-sayup suara Seulgi

Irene melihat raut wajah Seulgi yang berubah, mendengar bagaimana suara Seulgi bergetar. Irene merasa khawatir lalu berdiri dari duduknya, dan ketika dia akan menghampiri Seulgi..

Bruk'


.

"SEULGI..!!"

Irene berlari menghampiri Seulgi yang tiba-tiba menjatuhkan kedua lututnya ditanah kemudian menangis. Seulgi memang memangis, tapi tidak merengek dan tanpa suara hanya air matanya yang tiba-tiba menetes dan deru nafasnya tidak beraturan.

FAR AWAY - SEULRENE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang