Pekerjaan Jaehyun benar-benar sangat banyak saat ini. Menjadi accounting manager disalah satu perusahaan membuat dirinya harus bekerja keras di akhir bulan ini karena keuangan perusahaan harus di rekap setiap akhir bulannya.
Dan Haechan selalu paham jika waktu itu tiba Jaehyun benar-benar akan fokus pada laptopnya, bahkan jika tidak diingatkan Jaehyun tidak akan memakan makanannya.
"Sialan!" Gumam Jaehyun yang didengar oleh Haechan membuat si manis menoleh pada suaminya. "Ada apa Mas?"
"Pak Yuda! Bisa-bisanya nilep uang waktu perusahaan kasih 150 juta buat katering, padahal aku udah bilang buat balikin sisa uangnya ke bank! Kalo gini caranya nggak akan sama catetannya!"
"Kali aja emang uang catering habis segitu mas." Jaehyun menggeleng. "Nggak, karyawan accounting lain ngasih laporan yang sama kok, bahkan anak buahnya mas sampai ke tempat cateringnya buat lihat kwitansi nya."
"Berarti harus diomongin sama manajer yang lainnya mas, biar kamu nggak pusing sendiri."
"Dasar tua bangka! Uang 10 juta aja dia tilep, uang nggak seberapa padahal."
"Loh? Ngomong nya kok begitu, uang segitu mungkin kecil buat kamu, tapi buat pak Yuda gede, makanya dia ngambil uangnya."
"Sayang, dia tuh sebenernya udah mau di pecat sama bang Ben, itu manajernya si tua bangka Yuda! Tapi, karena udah lama kerja di perusahaan dia tetep di pertahanin, kualitasnya udah nol besar padahal!" Jaehyun mendumel sembari mata fokus menatap layar.
"Yasudah mas, udah terjadi juga. Yang sabar aja kamunya, kali aja dia kepepet sesuatu? Makanya dia ambil uang itu. Kamu kalo emosi jelek banget, takutnya nanti orang denger bisa sakit hati."
Jaehyun menoleh pada istrinya yang tengah melipat pakaian itu. "Iya sih, tapi mas kesel banget."
"Amarah nya luapin kalo kamu udah di rumah aja ya mas? Sharing-sharing ke aku kayak gini, biar aku bisa denger atau mungkin kasih solusi? Jangan sampe kejadian sama pak Sam kejadian lagi, awas!"
Suaminya itu pernah juga kesal pada jajaran direksi bernama Samuel, hanya karena pria berumur itu menatap Haechan intens saat di perayaan hari jadi perusahaan, Jaehyun langsung membogen mentah pria itu.
Alhasil Jaehyun harus bekerja full tanpa libur dan cuti, serta gaji yang hanya di bayar setengahnya.
Emosi Jaehyun benar-benar sukit dikendalikan, hal buruk yang Haechan ketahui saat dia sudah menjadi kekasih Jaehyun. Bahkan dulu saja saat kakak tingkat yang tidak menyukai hubungannya dengan Jaehyun membully Haechan, Jaehyun langsung menampar wanita itu tanpa berkata apapun.
"Itu beda cerita! Si Samuel bajingan itu tatapannya kayak mau nelanjangin kamu! Cih, harusnya aku buat koma aja waktu itu." Haechan mencubit paha Jaehyun dengan cukup keras. "Omongannya ya! Emang kamu mau di penjara, terus nggak ketemu aku?"
Jaehyun tersenyum dengan wajah sedikit kesakitan karena cubitan istrinya. "Nggak! Aku mana bisa tanpa kamu sayangku!"
"Iw! Bisa kok, kamu kan lembur terus tuh! Biarin aku nginep di kak Wonwoo aja ya kalo gitu." Haechan beranjak dari duduknya sembari mengambil pakaian yang sudah ia lipat.
Meninggalkan Jaehyun yang terdiam sebentar mencerna ucapan Haechan. "Nginep?! Nggak boleh!!!" Menginap istrinya itu sama dengan meninggalkan Jaehyun tidur sendirian selama 1 minggu! Dan ia tidak akan mampu!
Day 3. Offer solutions to any problems they mention.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days Relationship Challenge (Jaehyuck)
Historia Corta[Jaehyuck story] Ini hanya cerita bagaimana Haechan menangani sang pasangan agar tidak terlalu sibuk bekerja! Jangan salah lapak! Thank you, Happy Reading-!! Love, Ara.