Frisqi terbangun pagi pagi buta. Mungkin sekitar jam 4 subuh. Frisqi mengedarkan pandangannya keseluruhan ruangan kamar Marcel lalu terkekeh saat melihat posisi tidur teman temannya.
Frisqi beranjak pelan pelan lalu membuka balkon Marcel untuk mengintip kamarnya.
"Papa mama tau gak sih kalau anaknya gak dirumah" gumamnya.
"Pasti gak tau lah secara pikiran mereka berdua cuma kerjaan doang" ucapnya sembari tersenyum miring.
Frisqi menyalakan saklar lampu membuat teman temannya terusik.
"Apaan sih anjir masih malem. Matiin lagi lampunya" rengek Agam sembari menarik selimut untuk menutupi kepalanya.
"Udah jam 4 gaes. Ayo sekolah gak Lo pada" ucap Frisqi.
Marcel reflek membuka matanya "jam 4? Lo bangun jam 4? Sekolah kata Lo? Lo gak kerasukan setan dirumah gue kan?" Tanyanya sembari mengucek matanya.
"Kenapa?" Tanya Frisqi bingung
"Lo kan kalau belum jam 9 gak bangun. Tumben banget jam 4 udah bangun. Mau sekolah lagi"
"Lah emang sekolah kan?"
Marcel mengangguk"iya sekolah. Tapi ini sangat tumben seorang Frisqi Lio ngajak pergi sekolah lebih dahulu"
Frisqi terkekeh "yaudah yaudah tidur lagi aja deh mendadak males"
Marcel melongo "kerasukan beneran sih Lo"
Galaksi yang mendengar ribut ribut pun membuka matanya "ribut kenapa sih?"
"Enggak bang, ituloh Frisqi kayaknya kerasukan setan dirumah gua" jawab Marcel yang tetap menatap Frisqi.
Frisqi melempar guling kewajah Marcel "gak usah ngeliatin gue kayak gitu bego"
"Naksir Lo sama gue?" Sambung Frisqi membuat Marcel berlagak ingin muntah. Kenapa temannya bisa PD tingkat akut.
"Idih"
Galaksi tertawa "udah sih yang lain masih pada tidur, tidur lagi aja lagian masih jam setengah 5" ucap Galaksi sembari memejamkan matanya lagi.
Btw Agam udah lanjut tidur lagi. Tinggallah Marcel dan Frisqi yang saling menatap.
"Cel" bisik Frisqi.
Marcel mengangkat kepalanya tanda bertanya ada apa. Tak lama terdengar suara deru mobil berasal dari rumah Frisqi. Frisqi langsung beranjak pergi ke balkon Marcel untuk melihat rumahnya. Setelah itu dia tersenyum sendu papa dan mamanya berangkat keluar kota lagi tanpa pamit pada dirinya.
Bahkan dia tidak dirumah. Kedua orang tuanya tidak ada khawatir khawatirnya dengan Frisqi. Dia jadi ragu apakah dia memang anak kedua orang tuanya apa bukan.
Marcel yang melihat Frisqi menunduk langsung tanpa basa basi memeluk Frisqi. Biarpun Frisqi nakalnya minta ampun tetap saja dia manusia yang bisa merasakan sedih dan sakit hati.
"Gapapa nangis aja kalau mau nangis" ucap Marcel sembari mengusap punggung Frisqi.
"Cel Lo lupa kalau gue ini Frisqi Lio? Gue gak mau nangis nanti dikira cengeng lagi"
Marcel tau sebenarnya Frisqi ingin menangis. Oke tapi dia paham Frisqi ini anaknya gengsian.
"Gapapa kali Lo juga manusia, emang cewek doang yang boleh nangis? Cowok juga boleh bro"
Frisqi melepas pelukannya lalu memasang muka songongnya "gue gak boleh nangis tau, dibilang cengeng nanti"
Marcel menoyor kepala Frisqi "boleh boleh, siapa yang mau bilang Lo cengeng? Kagak ada anjir"
Frisqi tertawa "yaudah sih gapapa gue udah biasa ditinggalin ortu kok" ucapan Frisqi membuat Marcel menghela nafas.
**
Sekarang Frisqi tengah berjalan menuju ke kantin dan tidak sengaja dia ditabrak oleh orang yang lagi jalan alhasil minuman tuh orang tumpah di baju Frisqi.
"Kalo jalan liat liat dong anjing" ucap Frisqi. Udah mood dia lagi jelek, ditabrak orang pulak.
Vero malah tertawa. Ya orang yang menabrak Frisqi tadi Vero "ups sengaja sih gue, lagian Lo main hp sambil jalan"
Frisqi menarik kerah baju Vero menuju lapangan "Lo kalau mau ribut sama gue sekarang gue jabanin"
"Iya kah? Gak malu Lo sama papa Lo tiap hari buat masalah? Ups sorry sorry papa Lo kan gak peduli ya"
Frisqi yang udah habis kesabaran langsung melayangkan pukulan diwajah Vero membuat sudut bibir Vero mengeluarkan darah.
"Jaga mulut Lo, kalau gak tau apa apa gak usah ngomong njing"
Vero terkekeh sembari mengusap sudut bibirnya "gue ngomong fakta"
Setelah itu perkelahian antara Frisqi dan Vero benar benar terjadi. Mereka saling memukul tanpa ada yang mengalah. Padahal semua murid menonton dipinggir lapangan.
Yogi yang sedang berjalan bersama Galaksi mengernyit heran saat melihat ramai ramai dilapangan.
"Apaan tuh" tanya Galaksi
"Gak tau, coba liat yuk" ajak Yogi
"Eh itu Niko sama Marcel eh ada Arkan sama Agam juga ayo kesana" ucap Galaksi saat melihat teman temannya menerobos barisan untuk ketengah lapangan.
"FRISQI VERO UDAH" Teriak Arkan membuat Frisqi dan Vero melirik Arkan.
Marcel maju dan mendorong Vero menjauh "udah, kalian apa apaan sih?"
Niko menoleh ke semua murid "BUBAR INI BUKAN TONTONAN"
Yogi menghampiri Frisqi yang diam dengan nafas memburu. Sepertinya Frisqi benar benar emosi.
"Ayo nanti Lo keburu dipanggil guru BK, obatin dulu lukanya"
Frisqi tetap diam menatap penuh amarah kepada Vero.
"Frisqi Lio ayo" ucap Yogi. Oke berhasil Frisqi menoleh kearah Yogi.
Setelah Yogi berhasil membawa Frisqi pergi ke UKS, btw Marcel, Niko dan Arkan ikut ke UKS . Lalu Galaksi dan Agam menghampiri Vero yang lagi duduk duduk santai dibawah pohon bersama temannya.
"Lo apain Frisqi sampai dia mukulin Lo?" Tanya Galaksi.
"Gk gue apa apain, emang dia aja yang gampang emosian kayak bocil"
Agam berdecih "gue lebih percaya anjing bisa terbang daripada percaya sama Lo. Frisqi gak bakal emosi kalau dia gak disenggol"
Vero tertawa "pergi deh Lo berdua, ganggu pemandangan gue aja"
Galaksi berdecak sebal "ayo Gam disini ada iblis, gak guna juga tanya sama anjing. ayo susul Frisqi aja"
**
haloo Frisqi kembaliii
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy
FanfictionCerita tentang si nakal btw ini cerita Brothership or Friendship yaww