Di balik senyuman hangatnya...
Satu gym tengah panik dengan kehilangan 2 anggota kelas 1 mereka. [name] berusaha menenangkan Yachi karena tak dapat menemukan mereka dimana pun, Sawamura dan Sugawara yang sudah menatap tak santuy ke arah pintu gym, juga Tsukishima dan Yamaguchi yang tengah duduk santai dengan botol minuman di tangan mereka (karena duo gagak liar mereka tak ada di sana tentunya).
Sudah ditunggu berapa lama pun mereka masih tak muncul juga dan membuat [name] sebagai saudara kembar Shouyo mulai khawatir. Insting anak kembarnya segera bekerja dan berlari ke arah pintu gym.
"Aku akan mencari mereka dulu!" teriaknya begitu keluar dari gym.
Berlari di setiap koridor dan mengecek semua kelas telah dilakukannya namun dua temannya tak dapat ditemukan juga.
"Shouyo!" teriaknya mulai panik dan kembali mencari.
Saat ia berlari menurni tangga, ia tak sengaja mendengar percakapan dua siswi yang tengah berdiri di dekat tangga.
"si saudara kembar pemungut bola voli dan temannya ada di ruang guru lagi? Hoo... Maksudmu para otak voli itu?" langkah kakinya seketika terhenti. Dua otak voli di ruang guru? Itu bisa saja Shouyo dan Kageyama, kan?
Tapi kenapa mereka bisa masuk ke ruang guru?
"mereka lagi? Bisa kita bicarakan hal lain? Semua ini hanya akan mengarah pada nilai mereka yang ambruk, kan?" ucap teman bicaranya. Kini [name] mengerti kenapa saudara kembarnya dan Kageyama tak kunjung datang ke gym.
Hendak pergi ke ruang guru namun tawa siswi tadi dan jawabannya kembali menarik perhatiannya.
"mereka memang otak kosong seperti bola voli. Aku bingung bagaimana mereka bisa diterima disini." mendengarnya saja membuatnya mulai geram. Ingin pergi namun mereka akan mengiranya menguping pembicaraannya.
"haa... Aku hanya berharap aku tak sekelas dengan mereka. Mendengar mereka selalu berteriak membuat telingaku berdenging."
"benar benar gagak liar, ya? Sangat berisik dan mengganggu. Aku heran, kenapa siswa yang mengganggu dan otak kosong seperti mereka tak dikeluarkan saja dari–"
Oh, cukup bagi [name] untuk mendengar ocehan mereka. Ia melangkah keluar dari tangga dan atensi kedua siswi tadi segera tertuju padanya.
"ah! [name]! Aku tak tahu kau ada di sana." ucap salah satu siswi dengan canggung dengan kedatangan [name] yang secara tiba tiba. Di dalam hati mereka, mereka berharap [name] tak mendengar percakapan mereka soal dua anggota voli mereka. Lebih tepatnya saudara kembarnya sendiri.
"oh! Aku baru tahu kalian tak menyadari keberadaanku selama 1 menit di dekat tangga." jawabnya dengan memberikan senyuman lebar. Tapi bagi mereka itu adalah sebuah pertanda buruk. Bukan senyuman manis [name] yang biasa ia berikan.
"ka-kau berada di sana sedari tadi?! [na-name], kita hanya bercanda tadi. Kau tahu kalau ini April Mop, bukan?" [name] segera menunjuk kalender yang entah darimana ia dapatkan dan menunjuk pada bulan "Juni" disana.
"seharusnya kalian katakan semua itu pada seseorang yang selalu merusak nama baik kelas dengan menjadi dua siswi paling bermasalah di sekolah. Bagaimana dengan nilai kalian sendiri? Kalian baru saja dipanggil ke ruang guru juga, bukan? Atau lebih buruk lagi kalian baru saja bertemu dengan kepala sekolah lagi? Kalian tak ada bedanya dengan istilah "tong kosong nyaring bunyinya", ya? Bisa mengatakan hal itu dengan mudahnya tapi kalian sendiri memang ciri ciri anak yang seharusnya ditendang keluar dari sekolah."
Dengan menanggung rasa malu yang besar akhirnya keduanya berlari pergi meninggalkan [name] yang masih menatap punggung mereka dari kejauhan.
Sepertinya tak ada salahnya berteman dengan Tsukishima walau kakaknya tak merestui pertemanan mereka selama ini. Dan tugasnya untuk mencari Shouyo harus segera ia lanjutkan.
Sampailah ia di depan ruang guru, ia bisa melihat jelas Shouyo dan Kageyama di dalam sana dan ia tak ingin mengganggu percakapan mereka dengan guru mereka. Alhasil ia hanya bisa menunggu di samping pintu ruang guru.
"terima kasih atas bantuannya, bu!" akhirnya suara Shouyo terdengar dan pintu ruang guru terbuka–
"SHOUYO-NII!" serunya dan segera memeluk kakaknya yang akhirnya dapat ia temukan.
"[name]?!"
"apa yang membuatmu masuk ke ruang guru kali ini? Aku khawatir kau tak datang ke gym selama setengah jam!"
"huh? Oh!" Hinata menunjukkan kertas ulangan di tangannya dengan menampakkan senyuman percaya dirinya. Tak ada tinta merah di pojok kanan atas kertas yang berarti–
"aku bebas dari remedial sekarang!"
"kau hebat, Shouyo-nii!"
"hehe, aku tak dapat melakukannya tanpa bantuanmu juga. Terima kasih, [name]!"
Disaat dua saudara kembar Hinata berjalan bersama dan tertawa seperti biasa, Kageyama di belakang hanya bisa termenung... Inginnya Kageyama memiliki saudara penyemangat seperti [name].
Dia masih dapat menunjukkan sisi lainnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange-Twin! [Hinata x Twin!Reader]
RandomKembar pasti satu pemikiran. Apalagi tentang hobi. Tapi soal otaknya jangan sampai kembar juga. "[name]-chan! Kau mau ikut?! Kau setim denganku!"-Hinata "ha'i!"-[name] "Kembar sih boleh... Tapi otaknya jangan sampai kembar juga."-Tsukishima Haikyuu...