Sakit

6 0 0
                                    


Pertama kau sayat satu persatu kulitku, hingga saat ini sayatan itu telah berbekas sebagai luka permanen yang tidak akan pernah bisa dihilangkan. Tak apa, aku tau itu hanya pelampiasanmu karna tidak bisa mengeluarkan emosimu, baik aku mengerti. 

Kedua kau mulai menambah jumlah sayatan itu disetiap bagian tubuhku yang kau benci. Lagi-lagi aku bilang aku baik-baik saja. Tak apa, aku tau kau membenciku, harusnya aku lebih mengerti dirimu. Maaf tak pernah bisa membuat kau menerimaku apa adanya.

ketiga, aku mohon. tolong aku, tolong berhenti menyakitiku. Tidak, bukan aku lelah, aku hanya merasa kasihan padamu, kau juga pasti merasakan rasa sakit yang sama. Aku tau, aku mohon berhenti. Tidak demi aku, demi dirimu.

Tolong cintai dirimu, tolong cintai aku. Hargai aku apa adanya, aku juga dirimu. Berbagi sakit yang sama denganmu, apakah itu tidak cukup menyadarkanmu untuk terus mencintai dirimu sendiri? 

Aku paham jika kau tak bisa meluapkan dengan hal lain. Tapi jika melakukan ini kau juga merasakan sakit yang sama. Perih rasanya, ketika bagian sayatan yang kau beri tersiram air. Kau juga merasakannya bukan? Kau juga tau perihnya bukan?

Tolong, aku mohon berhenti, diriku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EVANESCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang