"jangan risau sejauh mana kamu pergi,tokoh utamanya masih kamu,"
Teta
Keadaan kelas sudah sepi, apa yang dilakukan seorang Allea didalam kelas?ketika Alfa sudah dibuat panik karenannya, si Allea malah asik tertidur telentang diatas meja."Ya Allah Gua kira ni bocah udah diculik tante²" ujar Alfa dalam hati.
Tanpa ba-bi-bu lagi, Alfa membopong tubuh mungil Allea dipunggungnya, meskipun keadaan kelas sudah sepi,tidak memungkiri GREY'Z masih ramai dengan sekumpulan manusia yang mencintai lapangan.
"Kenapa? Mereka nggak pacaran aja?" Ujar Titan melihat keuwuan sahabatnya itu.
"Ya si Allea mah bukan tipe Alfa banget nggak sih?"
" Iya sih,tapi.. mana ada cowok jaman sekarang yang sahabatan tanpa ada rasa,kecuali mereka berdua yang nggak menyadari itu?"
"Bukan tidak sadar tapi salah satunya masih nunggu seseorang dan yang satunya lagi tengah melindungi dalam diam,"
Cepak!!
Pukulan dikepala membuat mereka berdua mendengus kesal, siapa lagi jika bukan Bima Adityo Diningrat, seorang pria tampan dan menawan seantero GREY'Z.
"Udah bestie jangan melihat sesuatu yang menyakiti hati, mending kita nongki aja di warung kopi,masih ada mbak lastri yang siap menemani dari pagi ke pagi,"
Serempak keduanya menjawab
"Nggak jelas banget lo,"🙈🙈🙈
"Bunda!! Teta laper," gadis itu mulai merengek mengusel nguselkan hidungnya dipunggung seseorang,
"Dasar bayi besar,buka mata lo," Alfa melihat wajah bangun tidur ini setiap harinya, bahkan hampir 24/7 hanya milik Allea seorang.
"Alfa.. Teta laper, kasian penangkaran cacing Teta nanti nggak berkembang kalo Teta nggak makan,"
*Kenapa sih lo bisa selucu ini?* Batin Alfa.
"Ya makanya buka mata Allea ,ini ada sandwich dari bunda."
"LAPER TAPI MAGER MAKAN,"
HAP
HAP
HAP3 suapan berhasil masuk dalam mulut Allea,
"Allah kasih fungsi tangan tu ya dipake, ini malah apa apa mager ini itu mager,"dumel Alfa tetapi masih siap sedia menyuapi Teta dengan mata terpejam.
"Nyenyenye,"
Alfa geleng geleng kepala,
"Abis ini mandi trus ikut gua futsal ditempat biasa,""Mager, boleh nggak? Kalo nggak usah mandi?" Cengir Allea, Alfa menarik hidung pesek Allea,
"Ya terserah kalo lu nggak malu bau keringet, aku kasih tau aja disana temen temen aku ganteng dan wangi semua,"
"Oke siap kalo gitu Teta bakal jadi wanita paling cantik dilapangan,"
Teta memutarkan tubuhnya di atas ranjang, mengkhayal dirinya sebagai peri peri difilm fantasi kesukaannya.30 menit kemudian...
"Gila mandi apa semedi dah,lama amat ,jamuran nunggu dari tadi,"
"Katanya suruh mandi, ya harus terima konsekuensi dong, Teta kan mandinya lama,dan Alfa tau itu,suruh siapa Teta mandi,"
" Yaudah yaudah memang lu nya aja yang lelet,"
"Miming li nyi iji ying lilit," kalian sudah tau seperti apa muka Allea saat ini.
Ketika dirinya sudah siap akan berangkat sepatu putih andalannya belum terikat, butuh waktu 15 menit bagi Allea untuk mengikat sepatu dan itu membuat Alfa bergeleng kepala.
"Kenapa lagi?"
" Teta belum ngiket sepatu," ujar Teta, Alfa merunduk mengambil sepatu dan mulai mengikatnya.
Tidak sampai 2 menit sepatu itu sudah terikat sempurna.
"Kok cepet banget?"
"Kalo udah biasa ngiket sepatu, sambil mejem juga bisa,"
Allea hanya meng 'o' kan saja sebagai penutup percakapan.
Sampai diparkiran motor , Alfa sengaja memiringkan motor agar mempermudah gadis pendek itu untuk naik.
"Alfa besok ganti motor matic aja si,nggak usah pake motor ninja,menyiksa tau nggak,"
Alfa mengganguk sebagai tanda iya,
" Dingin," gumam Allea,tanpa ba-bi-bu lagi dan lagi Alfa membuat Allea terpana dengan tingkah manis yang ia lakukan.
Menarik tangan Allea untuk masuk kedalam saku hoodie abu abu yang Alfa pakai saat ini.
Wangi farfum melekat dihoodie pria itu bahkan Alfa dijuluki si pria paling harum di GREY'Z, tetapi tidak bagi Allea.
Sedetik kemudian, dengkuran halus mulai terdengar, Alfa memegang erat tangan Allea membuat gadis itu memeluk Alfa dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoba
Teen Fictionsemua yang gua tulis disini semuanya tentang rasa sakit gua ketika mencintai lu dalam diam. ketika gua meminta untuk berhenti tapi hati gua berkata jangan.