Andra

04. Ketakutan terbesar

'jangan kehilangan rasa percaya diri hanya karna komentar jiwa-jiwa yang kecil yang iri dengan kehidupan baikmu'- by: Carolyn Cahyani

•
•
•
•
🦋
Happy Reading✨

Suara motor mulai terdengar, siapa lagi kalsu bukan Gibran dan teman-temannya. Dibawah pimpinan Gibran pastinya.

Satu persatu motor memasuki parkiran, dan mulai membuka helm, wajah-wajah para beban pun terlihat, siapa lagi kalau bukan mereka. Wkwkw becanda

"Pagi semuanya" sapa Jastin pada semua

"Pagi juga Jastin" sahut Felicia sopan

"Eiiii, kesambar apa loh pagi-pagi gini udah baik aja sama Jastin?"potong Gibran

"Emang salah? Kalau gue baik sama Jastin?" Tanya Felicia Heran

"Bukan gitu, tapi tumben" kata Carolyn

"Serah deh, gue baik salah, gue jahat salah" cetus Felicia

"Bukan gitu juga, udah deh kita masuk kelas aja yuk" ajak Ara

"Ga ada gunakan kita disini" tambah Gea

"Yaudah kalian duluan aja, gue nanti baru nyusul" ucap Gibran, yang sedang menggaruk kepalanya

"Oh yaudah, kita duluan yah" Pamit Jastin pada Gibran

Setelah itu Gibran mengambil ponselnya, lalu memainkannya sembari duduk diparkiran yang tidak terlalu banyak orang disana.

Tak lama kemudian, Andra datang dengan Beat putih miliknya, lalu memarkirkannya tak jauh dari parkiran Gibran. Sejenak Gibran berhenti memainkan ponselnya. Melihat gerak-gerik Andra dari jauh.

Saat Andra pergi dari parkiran Gibran mengingkutinya perlahan-lahan agar Andra tidak tau bahwa Gibran mengikutinya.

Dan saat sampai ditaman Gibran menarik ikat rambut Milik Andra, dan secara otomatis rambut Andra menjadi berantakan

"Siapa sih" Andra memalingkan tubuhnya, dan ternyata Gibran yang sudah menarik ikat rambut miliknya

"Loh, ngapain lagi loh?" Tanya Andra kesal

"Apa? Marah?" Tanya Gibran sinis

"Balikin ikat rambutnya Gibran" ketus Andra

"Ngak, sebelum loh minta maaf"

"Maksudnya?"

"Loh tau"

"Ga tau, makanya ngasih tau bego"

"Semalam"

"Loh ngomong bisa ga jangan sepotong-sepotong, kaya ta*k kambing"

"Semalam waktu loh ninggalin gue disupermarket, listrik tiba-tiba padam, dan loh tau gue takut"

(Tertawa)

"Ngapain tertawa, orang gue ngomong serius"

"Ngak, cuma aneh aja, Gibran seorang ketua geng, bisa takut sama kegelapan?"