SORRY

77 4 1
                                    

Taehyung POV

Beberapa hari ini Aeri tidak pernah menghubungiku, bahkan sekarang membalas pesanku pun tidak pernah. Aku juga tidak pernah mendapatkan kabar apapun dari member lain ataupun dari artikel, aku merasa seperti ada yang aneh dengan sikap Aeri setelah aturan baru itu diberlakukan. Terakhir kali aku melakukan panggilan video dengannya, ia terlihat sedang tidak baik senyum di wajahnya seperti hanya formalitas agar tidak membuatku bertanya, tetapi aku dapat melihat jelas jika matanya sembab dan saat berbicara dia tidak pernah melihat kearahku, jawabannya juga hanya singkat seperti 'ya' 'aku dan member lain baik-baik saja' 'hm' atau semacamnya.

Karena merasa ada yang tidak beres aku memutuskan untuk melanggar peraturan sekali lagi, kali ini aku sedang diperjalanan menuju dorm Aeri.

Ting dong!

Cukup lama aku menekan bel hingga seseorang berambut merah membuka pintu "oh oppa cepat masuk" Yumi menutup pintu dengan cepat berjalan masuk mendahuluiku "oppa tunggu sebentar" Yumi menengok ke arah pintu kamar yang tertutup "Autumn unnie, Taehyung oppa datang!" ku lihat Yumi memasuki sebuah kamar yang kuyakini kamar Aeri. Mendengar teriakan Aeri yang cukup keras tentu membuat penghuni dorm yang lain keluar dari kamarnya.

"Taehyung???" ucap Saeri yang baru saja keluar dari kamarnya

"Annyeong nuna"

Jihye pun ikut keluar dari kamar "oh! Kenapa kamu bisa ada di sini bukankah..."

Aku paham kemana arah pertanyaan itu lalu tersenyum "ya... aku melanggar lagi" Tae Ra yang baru keluar dari kamar juga menatapku tidak percaya aku berdiri lalu membungkuk kan badanku 45 derajat ke arah mereka bertiga "aku minta maaf karena kesalahanku kalian harus menunda banyak kegiatan" mereka bertiga hanya mengangguk, lalu dari sebuah kamar keluar dua orang wanita, Yumi dan Aeri.

Author POV

Aeri mendongakkan kepalanya dan melepaskan earphone yang ia gunakan saat melihat Yumi masuk kedalam kamarnya "ada apa?" Yumi mendekat dan duduk dipinggir kasur Aeri "Unnie Taehyung oppa menunggumu di luar" mendengar nama Taehyung ia membelalakkan matanya lalu menyisir rambutnya ke belakang menggunakan kedua tangannya "tidak bisakah kamu menyuruhnya pulang, katakan saja aku sedang tidur" Yumi menggelengkan kepalanya "aku tidak berani unnie, lagi pula jika aku mengatakan kamu tidur dia pasti akan masuk dan membangunkanmu, unnie sendiri tau kan dia seperti apa" Aeri menghela nafas lalu bangkit dari tempat tidurnya.

Aeri keluar dari kamarnya yang berada dekat dengan ruang tamu, dan hal pertama yang ia lihat adalah Taehyung yang tengah berdiri menatapnya dengan senyuman, Aeri hanya mematung di depan pintu kamarnya dan menatap Taehyung tanpa menunjukkan ekspresi apa-apa.

Para member lain yang merasa ada sesuatu yang aneh kemudian mengambil inisiatif "oh sepertinya kami harus pergi ke supermarket, bahan makanan di kulkas sudah habis, Unnie kami pergi dulu" ucap Saeri pada Aeri sambil menarik Jihye dan Tae Ra sedangkan Yumi ikut di belakang mereka "tapi kita baru saja pergi kemarin" bisik Tae Ra yang tentu masih terdengar "ssstt sudah ikut saja,, Aeri Unnie Taehyung-ah kami pergi dulu" Jihye menutup pintu dorm rapat, kini hanya ada dua orang yang saling menatap.

"Aeri-ah kamu baik-baik saja?" Aeri yang baru sadar jika hanya mereka berdua, lalu mengerjapkan matanya dan mulai duduk di sofa Taehyung pun ikut duduk, mereka saling berhadapan. "akhir-akhir ini kamu seperti menjauh dari ku, apa telah terjadi sesuatu denganmu?" Aeri menunduk "tidak ada" Taehyung yang sedikit geram dengan sikap Aeri yang tidak bahagia melihat kedatangnya kemudian bergeser dan duduk lebih dekat dengan Aeri.

"lihat aku" Aeri masih menunduk "apa aku melakukan kesalahan?" Taehyung mencondongkan tubuhnya berusaha melihat wajah Aeri yang mulai tertutupi rambut "kamu melanggar peraturan" ucap Aeri pelan, Taehyung memejamkan matanya sejenak lalu meraih kedua tangan Aeri "masa bodoh dengan peraturan itu, sekarang katakan padaku ada apa denganmu sebenarnya" Aeri menggeleng "Aeri!" Aeri menutup rapat mulutnya, semua bayangan tentang Soojin terus saja terlintas di pikirannya tetapi ia tidak bisa mengatakan itu pada Taehyung.

"tidak terjadi apa-apa, kumohon sekarang kamu pulanglah sebelum manager mencarimu" Taehyung membuang nafas kasar "aku sudah berusaha datang kesini setidaknya tatap aku Aeri!" Aeri masih menunduk "pulanglah" ucapnya pelan, Taehyung mengacak rambutnya kasar "terserah" kesabaran Taehyung sudah habis ia berdiri kemudian meninggalkan dorm Aeri. Ada rasa penyesalan di hati Aeri karena ia tidak bisa jujur dengan Taehyung sekarang, ketakutan terbesarnya saat ini terus membuat dirinya bungkam bahkan dari membernya sendiri pun tidak ada yang tahu mengenai ancaman Soojin. Aeri ingin menanggung semuanya sendiri karena jika Taehyung tahu masalah ini itu hanya akan mempersulit karena ini berkaitan dengan sahabatnya.

Aeri POV

Sebelum bertemu dengan Taehyung aku mendengarkan sebuah pesan suara melalui earphone dan pesan itu cukup membuatku terkejut.

'Taehyung baru saja bertemu dengan ku dan aku sudah menyiapkan hasil paparazzinya untuk diseberkan ke media, aku hanya mengingatkan saja waktumu tinggal sedikit, ah dan sepertinya Taehyung sedang menuju ke tempatmu, berhati-hatilah'

Dan ketika pesan suara itu berakhir Yumi memasuki kamarku dan memberikan kabar yang membuatku lebih kaget, Soojin sepertinya sedang mengintai kami berdua.

***

One weeks letter

Taehyung sekarang seperti melampiaskan amarahnya. Sejak kejadian itu dia sudah tidak menghubungiku atau sekedar memberi kabar. Aku sangat menyesal karena tidak menjadi kekasih yang baik, seharusnya waktu ia datang aku menyambutnya dengan ceria tapi Soojin seakan menjadi penghalang bagi kita berdua.

Hari ini aku meminta izin pada managerku untuk berkunjung sebentar ke lokasi pemotretan Arrow, aku hanya ingin memberikan cemilan dan meminta maaf pada Taehyung. Selama perjalanan aku berdoa agar Taehyung mau memaafkanku dan semua ini cepat selesai. Aku tahu saat itu pikiranku sedang kalut, berusaha untuk terus menghindari Taehyung. Aku menyesal karena tidak bisa mengendalikan perasaanku.

Setiba disana aku dibantu managerku membawa beberapa kantong makanan untuk beberapa staff, aku masuk ke ruangan artis dan mendapati member Arrow yang tengah bersiap pemotretan.

"permisi apa aku mengganggu kalian?" ucapku sambil melirik kearah para member dan staff

Mereka kemudian tersenyum "tentu saja tidak nuna, duduklah" ucap Kang Dae sambil membantuku membawa beberapa plastic makanan "sepertinya kita akan makan enak berkatmu nuna" Jung Su terlihat sangat senang melihat isi dari kotak makanan yang kubawa "kuharap kalian semua suka....hm Dong Min-ah kemana Taehyung?" aku baru saja bertanya tiba-tiba pria bertubuh tegap itu keluar dari ruang ganti "oh itu dia" Dong Min menunjuk ke arah Taehyung, Taehyung menaikkan sebelah alisnya "mwo?" matanya kini menatap ke arahku.

Aku baru ingin menyapa tetapi ia merampas tanganku dan menarikku keluar dari ruangan. Cengkramannya cukup kuat aku bisa melihat pergelangan tanganku memerah "Taehyung-ah sakit" dia tidak mengindahkan ucapanku dan terus menarikku hingga ke belakang gedung, dimana hanya ada properti syuting yang sudah tidak terpakai penuh dengan debu.

"apa yang membuatmu kesini?" Taehyung menatapku tajam, tatapan ini berbeda, aku yakin tatapan ini tidak pernah ia berikan padaku sebelumnya "aku hanya membawa beberapa makanan untukmu dan member lain" jawabku yang sekarang tidak berani menatapnya "bukankah katamu sangat penting untuk mentaati peraturan bodoh itu? Sampai waktu itu tanpa penjelasan apapun darimu tiba-tiba saja mengusirku!" aku berusaha untuk tidak menangis "aku sudah meminta izin dan hanya diberi waktu 25 menit untuk bertemu denganmu" Taehyung mengangkat lengan kirinya "aku tidak peduli! 25 menit terlalu banyak, aku sedang tidak ingin bertemu denganmu sekarang, jadi pulanglah" ucapan Taehyung yang dingin dan sedikit penekanan membuat hatiku menjadi hancur ini pertama kalinya setelah 9 tahun ia membentakku. Mataku terpejam, aku tidak bisa lagi menahan tangis melihat perubahan sikapnya, sekarang aku mengerti ini yang dirasakan Taehyung saat aku mengusirnya waktu itu, kekecewaan dan sakit. Aku berusaha memahami jika ia mungkin mencoba untuk memberiku pelajar, tapi hatiku terlalu sakit menerima ini.

Ini adalah hari anniversary terburuk antara aku dan Taehyung, aku berharap ini pertama dan terakhir kalinya ia membentakku. Sungguh sangat menyakitkan.

TBC

Am I Surrender? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang