closure; hati-hati di jalan dan jaga diri

1.7K 241 21
                                    


Perjalanan membawamu

Bertemu denganku

Ku bertemu kamu

Sepertimu yang kucari

Konon aku juga seperti yang kau cari

=

Tirta lama tidak pulang ke rumah, namun ketika ia pulang, hal yang paling ia rindukan setelah Mamanya adalah kamarnya yang beraroma seperti buku-buku lama, parfum apek dari baju-baju di belakang pintu yang tak kunjung ia cuci, juga cat air kering di meja belajarnya yang lama tak ia bersihkan.

Meskipun campuran aroma itu tidak begitu ramah di indera penciumannya, Tirta tidak pernah merasa terganggu, karena begitulah rasanya pulang. Khas bau-bauan inilah yang menjadi penanda bahwa dia tengah berada di rumah. Benar-benar rumah yang memiliki kehangatan.

Karena akhir pekan kali ini Tirta tidak begitu sibuk dengan pekerjaannya, juga tidak ada jadwal latihan band, Tirta memutuskan untuk pulang tanpa diminta. Reaksi Mamanya sudah jelas heboh. Antara senang, tapi juga mengomel karena katanya beliau belum sempat memasak apapun untuk menyambut kepulangannya.

Padahal Tirta tidak butuh diperlakukan seperti tamu, dilayani ini dan itu seakan-akan ini bukan rumahnya. Tapi mungkin begitulah afeksi yang coba Mamanya tunjukkan tiap kali ia pulang ke rumah.

Setelah mandi air hangat dan makan malam yang mengenyangkan, Tirta masuk ke kamarnya. Dia menghidupkan lampu yang mulai agak remang-remang seperti akan mati kapan saja, kemudian menyalakan radio butut yang masih bertahan sejak zaman dia masih SMP.

Sambil mendengarkan suara Penyiar yang tengah berbincang membahas hal-hal yang bisa dilakukan pada Jumat malam, Tirta bergerak menyusuri kamarnya. Mulai membersihkan benda-benda yang sudah tidak terpakai dan baju-baju bau apek yang sudah terlalu lama dia anggurkan.

Entah kapan sejak terakhir kali dia membereskan kamarnya.

Ketika lelaki itu akan membuang cat-cat kering di meja belajarnya, sebuah album foto usang di antara tumpukan buku-buku Hukum Internasional menarik perhatiannya.

Album berwarna biru muda itu sudah agak menguning di bagian sampul, debu tebal mengurangi estetika benda persegi panjang tersebut, menggerakkan Tirta untuk segera mencari tisu agar kotor yang menempel di atasnya menghilang.

D&T 2016

Melihat tulisan yang ditebalkan dengan menggunakan spidol di cover album tersebut, mau tak mau membuat Tirta terkekeh sambil mengusapnya pelan.

Oh, ternyata ini kumpulan memori dari potongan-potongan polaroid Tirta dan Danisha ketika mereka baru resmi pacaran. Masih hangat-hangatnya, sebelum berbagai bencana mengguncang hubungan mereka.

Tirta hanya mampu melakukannya sekitar setahunan—mungkin kurang, karena di tahun berikutnya, hubungan dia dan Danisha sudah tidak selengket sebelumnya. Masih, mereka masih manis pada satu sama lain, hanya saja, ada sesuatu yang mulai berbeda tiap pergantian tahun.

Entah intensitas kebersamaan mereka yang berkurang, atau antusiasme rasa yang sudah tak lagi sama. Tirta tidak pernah mendapatkan jawabannya hingga sekarang.

Membuka halaman pertama, Tirta disuguhkan dengan potret polaroid dirinya dan Danisha di malam tahun baru, bertepatan dengan hari di mana Tirta manggung dan nembak Danisha setelahnya.

Jejak KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang