BUGHH!
BUGHH!
Tubuh Jenna di pukul balok kayu berkali kali oleh wanita di hadapan nya ini
Jenna di culik sehabis pulang sekolah, dia di bius lalu di masukan ke dalam mobil oleh orang orang berbadan kekar, sangat mengerikan jika di mengingat nya lagi
"ANJING LO" teriak Jenna dengan tubuh yang terikat di satu kursi dengan kondisi yang mengenaskan, rambut yang berantakan, pipi yang penuh goresan luka, sudut bibir yang sobek, dan darah yang terus keluar dari keningnya
"Kakak yang anjing!" balas wanita di depan nya ini dengan memegang dagu Jenna keras
"Kaka ku tersayang ini mau nyaingin seorang Nara ya? Sayang nya gabisa hahahaha, aku paling di sayang di keluarga wijaya, jadi gausah berharap banyak kalo kakak bisa dapetin semuanya" Nara mendekat kearah wajah Jenna lalu melepas cengkraman dagu nya dengan kasar
"Nara Nara, asal lo tau yaa, lo tuh sebenernya beban di keluarga wijaya, lo ga berguna." balasnya penuh penekanan
"SIALAN! MAKSUD KAKAK APA HAH?!!!" Balas Nara tidak Terima
"Simple aja sih, lo gapernah ngebanggain papa, lo cuma menang manja sama kasih sayang dari papa, dengan arti lain lo tuh cuma anak manja tolol yang haus perhatian" balas Jenna dengan santai
"Terus emang kakak juga pernah ngebanggain papa? Kakak juga cuma bisa bkin onar di sekolah, caper sama kak Arel!" elak Nara
"Lo lupa kalo gw pinter? Lo lupa kalo gw berprestasi? Lo lupa juga kalo gw selalu bikin onar karna lo?"
"Dan dengan gampang nya lo bilang gw 'caper sama Arel?' sakit lo?""TAPI KAKAK UDAH NGEREBUT KEBAHAGIAAN AKU!" teriak Nara memberontak
"Gila lo? Gw? Ngerebut kebahagiaan lo? KAPAN TOLOL?" tanya Jenna dengan keras
"Seharusnya gw yang bilang gitu, lo udah ngerebut smuanya dari gw, papa, kasih sayang, keluarga, bahkan temen temen gw, LO AMBIL ITU SEMUA DARI GW NARA!" brontak Jenna tak kalah keras"KARNA AKU MAU SEMUA YANG KAKAK PUNYA! AKU MAU JADI KAKAK!" teriak Nara histeris
"Lo mau jadi gw? Lo gatau seberapa besar beban yang gw tanggung sekarang"
"TAPI AKU TETEP MAU JADI KAKAKKKK!!!" brontak Nara lagi
💌
"Anjing lah ni preman banyak banget" eluh Aldo sembari menonjok preman berbadan gempal
"Udahlah gausah ngeluh, demi Jenna" balas Naka sambil memukuli preman juga
"Woi bre 1 tambah 1 berapa" tanya Aldo kepada preman yang sedang bergelut dengan nya
"Dua?" balas preman itu menimpali pertanyaan Aldo
"Salah! Satu tambah satu jadi sebelas, Tuh liat!" Aldo menyatukan telunjuk tangan kanan dan kirinya
"Goblok!" balas Naka menoyor kepala Aldo
"Apasih ka, sirik aja lo!" balas Aldo sewot sambil mengusap kepala botak musuh nya
"Do serius! Lo lengah dikit aja tepar!" peringatan Naka dengan serius
"Siap!" Aldo hormat beberapa detik pertanda siap melaksanakan nya
Mereka sudah sampai di depan pintu utama Jenna di sekap, tapi ada tiga preman menyeramkan yang menjaga dari pintu masuknya
Naka tanpa aba aba langsung menyerang ketiga preman itu dengan cepat
"Naka gw duluannn, pintunya kayanya udah bisa gw bukaa" exited Aldo seraya membuka pintu besi itu
"Jang-"
BUGHH !
Aldo tersungkur karna di pukul tongkat bisbol
"Aldo tolol! gaakan gw tolong" Naka melirik malas Aldo yang tersungkur di pintu masuk sambil menghindari serangan serangan preman di depan nya
💌
"ZIDAN!" panggil davian wakil ketua antrikta, davian dan anak buah nya masuk ke markas arvaka
"Ya? Ada apa nih rame rame?" tanya Zidan santai
"Gw mau nanya, lo jawab dengan sejujur jujurnya!" tegas Davian
"Silahkan"
"KALIAN BAWA KEMANA KETUA GENG GW BANGSAT" tanya Davian dengan keras
"Lo nanya gw? YA MANA GW TAU BANGSAT" balas Zidan tak kalah keras
"Katanya dia pergi sama anggota lo, Aldo, mereka pergi kemana?" tanya Davian
"Aldo?" Zidan bingung ada apa dengan Aldo dan Naka
"Aldo tadi minta tolong gw buat pergi kesana, tapi nunggu kabar nya dulu" Zidan membuka handpond nya dengan cepat
"Lo bisa lacak lokasi nya?" tanya Davian
"Bisa, mau cabut barengan? Kita susul bareng bareng, kayanya mereka dalam bahaya" panik Zidan
"Ayo"
"Aldo bangun lo sialan" Naka sedikit menggoyangkan badan Aldo
"Eghh, Naka kita masih disini?" tanya Aldo linglung
"Yaiyalah, Jenna belum ketemu" balas Naka
"Sorry ka gw ngerepotin"
"Banget anjing" balas Naka malas
"Yaudah deh ayo langsung aja, semua preman nya udah lo beresin kan?" tanya Aldo sambil merapikan baju nya
"Belum, mereka malah masuk ke pintu utama nya"
"Jadi kita harus berusaha kesana sendiri" balas Naka prustasi"Hah anjing lah" Aldo berusaha mendobrak pintunya dengan keras tapi nihil pintu nya terlalu kuat
"Gimana nih?" lanjut Aldo dengan lemas"Gw gata-"
BUGHH !
Aldo di pukul balok kayu dari belakang
"Awhhh, sialan!" Aldo memegang kepala nya yang sepertinya berdarah lalu menoleh ke preman preman itu
"Ck ngerepotin bajingan" celetuk Naka seraya menonjok salah satu preman itu
BUGHH!
BUGHH!
BUGHH!
"Aldo bantuin gw selesaiin ini tolol!" perintah Naka
Aldo yang dari tadi lemas dan ngeleg mulai melawan preman preman itu
Segerombolan preman keluar dari pintu itu dengan membawa senjata tajam
"Anjing makin banyak ka, kita bakal mati disini" ujar Aldo pasrah, kalo begini luka nya tidak akan sembuh sembuh
"Do gausah ngeluh, kita hadepin bareng bareng, lo bawa HP kan?" balas Naka sambil mundur untuk berhati hati
"HP? Hah? HP gw kemana anjing" panik Aldo merogoh semua saku nya
"Duh anjing gimana, lo bawa?" tanya Aldo balik"Bego! Gw gabawa HP" balas Naka ngegas
"Gimana nih" panik Aldo lagi
"Hey bocah tengil, disini bukan tempat nya mengobrol, disini tempat untuk bertarung, kalo mau mengobrol di cafe saja bukan disini dasar anak anak tidak berguna" celetuk salah satu preman berambit pirang
"Wah bangsat kita di ejek bocah tengil kaa" jokes Aldo, Naka tidak habis pikir dengan Aldo, di dalam saat saat begini dia sempat sempat nya bercanda
BUGHH!
"NAKAAAA!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
jennarel
Fanfiction"Mimpi lo apa?" "Punya keluarga yang bahagia" ⚠️banyak adegan kekerasan! ⚠️bahasa nonbakuu! ⚠️kasar!