Jenna hanya ingin hidup dengan ketenangan tanpa gangguan dari siapapun, tapi mengapa realita nya berbanding terbalik dengan impian nya?
Jenna sedang membaca novel di kelas, pukul menunjukan 06.23 pagi, tumben sekali bukan? Tujuan Jenna simple, ia hanya ingin ketenangan sambil menghirup udara segar dikelasnya sekarang
Cklek
Pintu terbuka, menampilkan wajah gadis polos menghampiri Jenna, Jenna sih tidak menghiraukan nya
"Kak Jenna" panggil nya
Jenna menoleh lalu menatap gadis itu malas "apa?" tanya nya tidak santai, waktunya untuk bersantai di pagi hari terganggu karna kehadiran manusia tak di undang ini
"Udah Nara bilang, jauhin kak Arel, dia itu milik aku!" kekehnya sambil menatap Jenna emosi
Jenna tertawa hambar "udah gila lo?"
Nara semakin tersulut emosi "KAK AREL ITU MILIK AKU KAK!" bentak nya keras
Jenna berdiri dari duduk nya lalu mendorong bahu Nara dengan jarinya sampai Nara mundur kebelakang beberapa langkah "bocah gajelas, kalo mau Arel ya ambil aja anjing, gue juga ga minat sama cowo tolol kaya dia, najis" cerca nya
Nara menjambak rambut Jenna kebelakang "terus kakak ngapain kemaren jalan sama kak Arel!"
Jenna menendang perut Nara sampai tersungkur kelantai "urusan nya sama lo apa? Kalo penasaran ya tanya aja sama orang nya, bukan sama gue" Jenna kembali ke meja nya lalu mendudukan diri nya di kursi
Tak tak tak
Suara langkah kaki yang sebentar lagi akan memasuki kelas Jenna terdengar
Nara tersenyum miring lalu menampar dirinya sendiri dan mengacak ngacak rambut nya hingga kondisi nya berantakan, lalu menangis histeris
Jenna melirik Nara sebentar "berisik munafik, tangisan lo bikin kuping gue sakit" Jenna lalu memasang earphone ke kedua telinga nya
"Hiks hiks hiks.." tangis Nara pecah
Dua orang memasuki kelas dan terkejut akan kondisi Nara yang sekarang berantakan, Jenna mah bodoamat, ia mending membaca novel saja
"Nara, kamu gapapa?" tanya Tasya, salah satu teman sekelas Jenna
"Nara kamu kenapa? Jangan bilang ini ulah Jenna lagi? Dasar iblis" hina Dea sekertaris kelas ini
Nara menggeleng sambil terus menangis "jangan salahin kak Jenna, dia gasalah.. Aku yang salah hikss.."
Dea menggeleng keras "lo terlalu baik Nar.. Dia emang iblis jahat"
Dea menghampiri Jenna "Jenna lo ngapain lagi sih?"
Tak ada sahutan dari Jenna, Dea jadi kesal sendiri jadinya "Jenna!" bentak nya, ia tidak tahu bahwa telinga Jenna dipasang earphone di kedua telinga nya itu
Jenna melirik Dea tanpa minat "apa?" tanya nya tak mau bertele tele
"Lo apain Nara lagi hah?" tanya nya dengan tersulut emosi
Jenna melirik Nara yang sedang menangis tersungkur di tenangkan oleh Tasya disana, Jenna membuka satu earphone nya "gue sibuk, jangan ganggu"
Dea menggeram kesal "JENNA APA APAAN LO! SETELAH BUAT NARA KAYA GINI DENGAN SANTAI NYA LO BILANG KALO LO SIBUK?" teriak Dea kesal
Jenna yang merasa terganggu dengan suara Dea melepas earphone sebelah nya lagi lalu berdiri "udah tau dari tadi gue pake earphone, duduk manis lagi baca novel, lo liat kan? Ga buta kan? Deaandra agatha?"
"Terus atas dasar apa lo mitnah gue kaya gitu?"
Dea menatap Jenna tak santai "udah jelas jelas cuma lo yang ada disini, kalo bukan lo siapa lagi?" Dea balik bertanya
KAMU SEDANG MEMBACA
jennarel
Fanfiction"Mimpi lo apa?" "Punya keluarga yang bahagia" ⚠️banyak adegan kekerasan! ⚠️bahasa nonbakuu! ⚠️kasar!