𝚂𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚌𝚊!!!
~~~~~~~~~~~~~~¶¶~~~~~~~~~~~~~~~
Seorang dokter beserta bawahannya berusaha menyelamatkan nyawa remaja laki-laki malang yang terbaring lemah dengan darah yang sudah memenuhi sekujur tubuhnya,
Berbagai macam alat sudah terpasang rapi, dengan alat pendeteksi detak jantung yang sekarang justru berbunyi nyaring.
"Sus! Tolong alat AED nya cepat!" Ujar sang dokter.
Suster yang di beri perintah langsung cekatan mengambil alat kejut jantung dan menyerahkannya pada dokter. Di dalam hati kecil nya ia berharap tuhan masih berbaik hati kepada remaja itu agar bisa selamat.
Satu....deg!
Dua...deg!
Tiga...deg!
"Kita coba sekali lagi..." Ujar sang dokter tak mau putus asa.
Empat...deg!
Tttiiitt......
"Hufff" sang dokter menghela nafas berat dan menggeleng gelengkan kepala.
Para suster yang paham akan itu hanya bisa pasrah dan mulai melepas kembali semua alat yang menancap di tubuh malang remaja yang sudah tidak bernyawa ini.
Sedangkan sang dokter merasa kecewa karena tidak bisa menyelamatkan nyawa remaja itu,
"Ganti saja pakaiannya dan bawa ke ruang jenazah..."ujar sang dokter pergi meninggalkan ruangan.
Para suster mengangguk dan segera mengganti seragam SMA remaja ini dengan pakaian khas rumah sakit, tidak lupa juga mereka membersihkan tubuh remaja itu dari darah yang masih menempel.
Setelah selesai, para suster menutup tubuh remaja itu dengan kain putih, dan mendorong brankar nya ke ruang jenazah.
Seorang gadis yang melihat itu langsung mengikuti para suster masuk ke ruang jenazah.
Ia berdiri di ambang pintu dan membiarkan para suster keluar dengan tatapan aneh melihat seorang gadis yang berdiri di ambang pintu.
"Hey...kamu ngapain di sini?" Tanya salah satu suster.
Gadis itu hanya menoleh, tidak mengeluarkan sepatah kata pun.
"Ayo...jangan di sini...serem..."
Gadis itu hanya diam, mengalihkan pandangan nya pada ruang jenazah di depannya,
"Fena!"
Suster yang di panggil namanya itu menoleh, melihat salah satu temannya yang justru menyuruh nya pergi dengan isyarat tangan.
"Sini.." ujarnya.
Dengan perasaan bingung, suster yang bernama fena itu menghampiri Ola yang tadi memanggilnya.
"Lo jangan deket deket sama tuh cewek...bahaya!" Bisiknya merangkul fena dan membawanya pergi.
"Bahaya?" Ulang fena.
"Ck!...masa lo gak tau sih?!"
Fena menggeleng.
"Ah! Lo tanya aja tuh sana, sama dokter Zen, intinya tuh cewek kayanya bisu"
"Ah..masa sih?"
"Eh! Lo di bilangin malah gak percaya! Gimana sih lo?!"
Kedua suster itu semakin menjauh dan meninggalkan gadis yang tadi mereka bicarakan.
Sedangkan gadis itu hanya diam, padahal telinga nya mendengar dengan jelas semua yang di bicarakan para suster itu.
Ia memilih untuk masuk dan menghampiri brankar seorang remaja laki laki yang baru saja kehilangan nyawanya. Tidak peduli jika di dalam sana sedikit gelap dan dingin. Di tambah lagi suasana mencekam khas ruang jenazah.
Gadis itu membuka kain putih yang menutupi wajah remaja itu. Pucat.
Terdapat banyak luka lecet yang sudah mengering di pipinya, juga luka jahitan yang masih basah di dahinya,
Gadis itu mengelus setiap luka, di wajah remaja itu, jika saja remaja pria ini tidak menyelamatkan nya dari sebuah truk yang akan menabraknya. Mungkin sekarang ia yang ada di posisi remaja ini.
Gadis itu tersenyum simpul. Mendekatkan wajah nya pada telinga remaja itu,
"Thanks...." Bisiknya, tersenyum miring dan menancap kan kedua Gigi taring nya di leher pria itu.
~~~~~~~~~~~~~~~¶¶~~~~~~~~~~~~~~~
YOU ARE READING
you will only be mine
Mystery / ThrillerTerserah lo mau benci sama gue! Mau jauh dari gue! Terserah!....gue gak peduli...tapi ingat baik baik di otak lo... 'you will only be mine'....jadi...jangan harap lo bisa lepas dari gue. ~ALANO~ 1#roman~28/12/22