Happy birthday to you...
Happy birthday to you...
Happy birthday...
Happy birthday...
Happy birthday to you...Sebuah lagu ulang tahun melantun merdu di rumah keluarga dokter Zen,
Putri bungsu semata wayangnya itu baru berulang tahun yang ke 11th. Azkia naura bella."Selamat ulang tahun sayang...." Adhiratna Putri Dewi, atau sering di panggil mama Ratna, mencium pipi gembul Azkia dengan gemas dan memeluk nya.
"Makasih ma..." Azkia membalas pelukan mama Ratna tak kalah kuat.
Ulang tahun sederhana ini hanya di adakan di ruang keluarga, dengan pernak pernik khas ulang tahun di setiap sudut ruangan.
Acara ini juga hanya di hadirkan oleh keluarga kecil nya, termasuk bi Yan pembantu di rumah itu, dan pak Bery satpam rumah.
"Maafin mama ya sayang...engga ngundang teman-teman kamu..." Ujar mama Ratna.
"Engga apa apa ma.... kiya tetap senang kok, acaranya cuman sama Mama, bang Diego, bi San, sama pak Bery,.." balas Azkia menyebut satu persatu tamu ulang tahunnya.
Mama Ratna tersenyum simpul. Merasa senang sekaligus bersyukur memiliki anak seperti Azkia yang selalu menerima apa yang sudah di beri dengan lapang dada.
"Maafin papa kamu ya sayang.... engga bisa rayain acara ulang tahun kamu bareng-bareng," batin mama Ratna,
mengingat sang suami yang sekarang sedang berjuang menyelamatkan nyawa seseorang.Tugasnya sebagai seorang dokter, mengharuskan nya selalu siap siaga jika seseorang sangat membutuhkan nya. Apalagi di saat orang itu sedang berjuang melawan maut. Seperti saat ini misalnya. Tidak datang menghadiri acara ulang tahun putri nya sendiri, demi menyelamatkan nyawa orang lain.
Sedangkan Azkia, tidak mempersalahkan hal itu, ia paham tugas ayahnya itu sangat mulia, banyak orang di luar sana yang membutuhkan bantuan ayahnya, dan Azkia sendiri ingin menjadi seperti ayahnya yang bisa menolong banyak orang. Baginya Ayahnya adalah seorang superhero.
"Happy birthday neng Kiya... ini kado dari bibi... Nih."
Bi Yan menyodorkan sebuah kota berukuran sedang, dengan sebuah pita merah di atasnya.
"Makasih Bi Yan!!...." Ujar Azkia heboh, dan mengambil kota yang di berikan Bi Yan.
"Nah... Sekarang giliran pak Bery....di jamin neng Kiya pasti suka! Kado nya juga lebih besar dari Bi Yan...hehe.... Ya gak bi Yan?!" Ujar pak Bery, yang langsung di hadiahi pukulan maut Bi Yan.
Mama Ratna dan Azkia terkekeh geli melihat tingkah laku Pak Bery yang absurd itu.
"Naahh...TADA!!!"
Pak Bery mengeluarkan sebuah kotak yang berukuran lebih besar dari Bi Yan. Azkia yang melihat itu melompat kegirangan.
"Yeee!! Makasih pak Bery!!!" Balas Azkia.
"Mama juga punya kado loh buat kiya..." Mama Ratna juga tidak mau kalah dan mengeluarkan kotak kecil berwarna merah seperti kotak cincin,
YOU ARE READING
you will only be mine
Mystery / ThrillerTerserah lo mau benci sama gue! Mau jauh dari gue! Terserah!....gue gak peduli...tapi ingat baik baik di otak lo... 'you will only be mine'....jadi...jangan harap lo bisa lepas dari gue. ~ALANO~ 1#roman~28/12/22