07

1.5K 185 14
                                    

Sebelum baca vote dulu!!!

Happy reading

-------------------------------------------------

Lalu Chika pun masuk ke dalam dan duduk di sofa ruang tamu, Zee ikut masuk dan duduk di sofa seberang Chika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu Chika pun masuk ke dalam dan duduk di sofa ruang tamu, Zee ikut masuk dan duduk di sofa seberang Chika.

"Beneran Chik gapapa, aku anter ke dokter yuk."

"Nggak usah gue nggak, aku nggak papa kok."

Zee pun tersenyum ke arah Chika

"Kamu kok pulangnya jalan kaki sih, motornya kemana?" tanya Chika

"Motor? motor diservis, biasalah motor tua." bohong Zee, padahal motornya tadi sudah dijual.

"Chik, ada sedikit rezeki nih buat kamu. Pegang Chik, yah buat persiapan kamu nanti lah" kata Zee sambil menyerahkan uang dalam sebuah amplop ke arah Chika

Chika menerima amplop itu dan melihat isinya

"Ini uang darimana? kok banyak banget."

"Dari temen aku, dulu dia pernah punya utang baru dibayar tadi. Pegang Chik."

"Ya tapi masa aku semua yang pegang, kamu juga butuh kan."

"Enggak, enggak gapapa, udah kamu pegang aja dulu yah. Aku belum butuh-butuh banget kok, ohiya Chik besok aku udah mulai kerja."

"Oh ya, dimana?"

"Di bengkel, tadi temen aku yang tadi nawarin kerja ya lumayanlah."

"Kamu kerja gara-gara aku ya." tanya Chika merasa bersalah

"Ya nggaklah." Zee menjawab sambil tertawa tapi seketika Zee melihat ke arah Chika, Zee langsung sadar dan langsung terdiam

"Iya, yaudahlah gue mandi dulu eh aku mandi dulu."

Chika merasa bersalah kepada Zee, Zee harus menikahinya dan harus merelakan beasiswa yang selama ini dia inginkan. Apalagi sekarang Zee harus bekerja untuk dirinya, tetapi walau bagaimanapun ini adalah pilihan Zee. Chika sudah melarangnya tetapi Zee tetap kekeh dengan keputusannya.

Chika memang tidak peka, tapi bukan berarti Chika tidak menyadari perasaan Zee selama ini. Zee memang seseorang yang introvert dan susah mengungkapkan perasaannya, tapi apa yang selama ini Zee lakukan untuknya tentu saja Chika menyadari itu.

Pada malam hari ini, hujan turun sangat deras. Di kamar yang ditempati Chika, terdapat satu titik atap yang bocor. Maklumlah rumah lama, Zee memilih mengontrak di rumah itu juga karena alasan harganya yang cukup terjangkau.

Zee pun masuk ke dalam kamar Chika mengendap-endap, dan menaruh sebuah baskom di bagian yang bocor. Kamar Chika memang tidak di kunci, jadi Zee bisa masuk langsung tanpa menganggu tidur Chika.

Setelah menaruh baskom tadi, Zee melihat Chika yang tengah tertidur lelap. Ya mereka tidur terpisah, Chika tidur di dalam kamar. Sedangkan Zee tidur di sofa luar, hanya ada satu kamar di rumah ini.

Saat Zee sudah keluar dari kamarnya, Chika pun membuka matanya kembali. Ternyata Chika belum tidur, Chika hanya terdiam sambil melamun sedari tadi.

Di sebuah bengkel, baru saja sebuah mobil mewah datang. Yang ternyata pemiliknya adalah Chris, Chris keluar dari mobilnya dan langsung masuk ke dalam untuk menyervis mobilnya.

"Selamat pagi Pak."

"Pagi, mau servis besar Mbak sekalian cut off." ucap Chris

"Baik Pak."

"Lama nggak, kalo lama saya tinggal dulu."

"Sebentar ya Pak, saya cek dulu."

"Jam 2 siang sudah selesai Pak." tambahnya

"Jam 2 ya, oke yaudah nanti saya ambilnya jam 2 ya."

Chris melihat ke arah dalam bengkel, ternyata itu adalah tempat Zee bekerja terlihat Zee yang tengah memperbaiki sebuah mobil.

"Ada lagi yang bisa dibantu Pak?"

Chris pun berjalan ke arah Zee, saat ini mereka terpisahkan oleh sebuah dinding kaca tebal.

"Zee, Zee." panggil Chris pada Zee sambil mengetok dinding kaca itu

Zee pun melihat ke arah Chris

"Anjing lo." Zee pun berlari keluar menghampiri Chris, begitu juga dengan Chris yang berlari menghampiri Zee

Zee pun langsung memukul Chris, dan memojokkan Chris ke tembok.

"Zee." ucap Chris lirih

"Mana janji lo mau tanggung jawab hah mana janji lo mau tanggung jawab, lo udah janji sama gue lo anjing lo." Zee terus memukuli Chris, teman-teman Zee yang melihat itu langsung memisahkan Zee.

Ternyata dulu Chris sempat mengangkat telepon dari Zee, dan berjanji akan bertanggung jawab menikahi Chika dia meminta waktu dulu untuk berpikir. Tapi tak lama setelah itu, Chris tidak bisa dihubungi.

"Zee sabar Zee." kata Ollan dan Onel

"Gue akan jelasin semuanya ke lo, gue akan ceritain semuanya ke lo." kata Chris

"Dengerin gue, dengerin gue lo udah janji sama gue ya." ucap Zee berteriak

"Zee, Zee berhenti. Kamu apa-apaan sih bikin malu perusahaan aja berhenti." ucap Devan

Semuanya lepasin, udah sana pergi kerja
"Pergi kamu" ucap Devan sambil menunjuk Zee
"Balik kerja, balik kerja." tambah Devan melihat ke teman-teman Zee

"Nih orang bajingan Om, lo udah janji sama gue." ucap Zee sambil menunjuk Chris

"Om bilang pergi, pergi keluar dari sini." Zee pun menjauh dari Devan dan Chris

"Maaf ya." ucap Devan sambil memegang bahu Chris

TERIMA KASIH BUAT YANG UDAH VOTE DAN KOMEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TERIMA KASIH BUAT YANG UDAH VOTE DAN KOMEN

-------------------------------------------------

Zee you

-------------------------------------------------

SHALL WE? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang