O9. 𝓢stt

79 17 0
                                    

yumna :
“P”

yumna :
“P”

yumna :
“P”

yumna :
“P”

yumna :
“P”

richelle :
“apaaaa.”

yumna :
“bukain gerbang dong chelle.”

richelle :
“hah gerbang apaan.”

yumna :
“gerbang rumah lo.”

yumna :
“gue ngga bisa napas brengsek.”

lalu saat itu juga richelle melompat dari ranjangnya dan berlari menuruni tangga secepat mungkin untuk membuka pintu rumahnya.

yumna ada di sana; berdiri di depan gerbang rumah richelle sendirian dengan baju tidur lengan pendek.

“gerbangnya ngga dikunci anjir.” ucap richelle sembari menarik yumna masuk dan mendudukkan gadis itu di atas sofa. “lo kenapa?” tanya richelle.

“lo tau pohon beringin deket warung indomie depan komplek kan.” dahi gadis itu mengkerut curiga, “gue tadi..”

“bang indomie komplit tiga!”

“oke mbak yumna.”

“bang yang satunya kemana?”

“apanya?”

“abang abang yang biasanya.”

“oh.. ngambil cuti.”

gadis itu menganggukkan kepalanya sembari duduk di kursi yang sudah di sediakan. “udah berani night ride aja si chelle.” gumamnya disela sela menunggu.

“jadi tiga puluh enam mbak.”

“yoo makasih bang.” ucap yumna yang diacungi ibu jari oleh abang indomie.

sstt..” dia menghentikan langkahnya tepat di depan pohon beringin depan komplek. sstt..” hah. sstt..”

“AAAAAAAAA!”

“YUMNA BODOH ENYAH LO!”

Whisper.

𝓦hisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang