Love

11 0 0
                                    

"Arka ayo kita putus, terimakasih dan aku minta maaf," kata Naura sambil melangkah pergi tanpa peduli pendapat Arka.

"Pergi.... lagi?" katanya lirih.

"kamu bilang kamu tidak seperti dia, itu bohong yah?" lanjutnya.

"Penipu kecil," ujarnya dengan seringain.

       🍂🍂🍂

Satu bulan sudah setelah hubungan Arka dan Naura berakhir dan satu bulan juga Arka kembali seperti dulu menjadi pria dingin dan tak tersentuh.

Dulu Arka pernah merasakan sakit ini, saat kedua orang tuanya bercerai karena ibunya yang berselingkuh di tambah ayahnya yang teralu sibuk dan pembulian secara fisik dan batin di masa kecilnya membuat nya menjadi seseorang yang berbeda.

"Arka, Ayah akan menikah lagi," kata Anton, Ayah Arka.

"Terserah," jawab arka tak peduli.

      🍂🍂🍂

Hari pernikahanpun terjadi dan Arka lebih memilih berdiam diri di pojok ruangan sambil menatap sekitar dengan bosan.

Setelah beberapa saat orang yang paling di tunggu tunggu pun datang, berjalan dengan anggun menuju altar dengan senyum manisnya.

"Naura?" ujar Arka lirih.

    🍂🍂🍂🍂

Satu minggu sudah Anton dan Naura menjadi pasangan suami istri. Dan saat ini Arka dan Naura sedang menikmati sarapan mereka, sedang kan Anton sudah ke kantor.

"Kau sangat menikmati peranmu menjadi seorang istri yah?" tanya Arka yang tidak
mendapat jawaban dari Naura.

"Penipu kecil," remeh Arka dengan seringayanya, berdiri mendekati Naura dengan tatapan tajamnya membuat Naura bergetar ketakutan.

"Kenapa kamu lakukan ini?," lanjut Arka tajam sambil menodongkan pisau pada leher naura,  menggoresnya dengan pelan.

"Aku minta maaf," ujar Naura sambil meringis kesakitan.

"Ayahku berhutang pada Ayah kamu dan kami tidak bisa melunasinya, ibuku sakit dan perlu biaya, aku tidak ada pilihan lain selain ini, aku minta maaf," jelas Naura sambil menahan sakit di lehernya, menatap Arka dengan ketakutan.

"dan kau menukar dirimu untuk itu? Murahan," remeh Arka sambil meninggalkan Naura yang terisak di meja makan dengan sedikit darah yang menetes keluar.

Satu bulan setelah kejadian itu Arka mulai mendekati Naura, rasa benci, kecewa, amarah cinta dan obsessi menguasainya,
Dan di sinilah puncaknya, rasa egois ingin memiliki mulai muncul dengan kuat menghilangkan empati dan rasa kasih sayang.

Arka berjalan mengendap ke dalam kamar Ayahnya, sebelumnya ia sudah menyuntikkan obat tidur pada Naura, mendekati sang ayah yang sedang terlelap.

"Maaf, tapi ayah bilang mencuri itu tidak baik," ujar Arka lirih, menatap ayahnya dengan seringayannya sebelum menatap Naura dengan penuh cinta yang sangat besar.

Dengan perlahan arka menggoreskan pisau tersebut pada wajah sang ayah membuat ayahnya terbangun namun saat ingin berteriak tubuhnya seakan lemas dan tidak memiliki tenaga walau hanya untuk berbicara sekalipun.

Sang Ayah hanya bisa menatap sang anak tidak percaya, kecewa,  bingung dan takut tergambaar dengan jelas di matanya.

"Terimakasih dan sampai jumpa di neraka, Ayah" katanya sambil menusuk bola mata ayahnya.

Menusuk jantung nya dan menyayatnya sampai ke perut, darah berserakan di mana mana mengotori ranjang dan lantay juga mengenai orang yang terlelap disampingnya.

Setelah melihat sang ayah sudah tak berbentuk Arka menjatuhkan pisaunya yang sudah berlapis darah  dan menatap jasad sang ayah dengan senyum kemenangan tanpa menyadari seseorang yang sudah terbangun dan berteriak kencang karena kaget dan ketakutan sebelum jatuh pingsan sedangkan Arka yang melihat itu menyeringai puas dengan darah yang menetes dari wajahnya.

   -End-

Pernah dengar kata kata "Orang jahat adalah orang baik yang di sakiti?" mungkin itu benar tapi hal itu tetap tidak bisa di benarkan.

Ego Dan Cinta ( OneShot )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang