01. Jiordan

983 100 3
                                    

Keenan Jiordan adalah remaja berusia delapan belas tahun. Jio adalah remaja laki-laki manja yang dirawat oleh omnya sejak dia berusia dua tahun.

Orang tua Jio meninggal saat Jio berusia dua tahun karena dibunuh oleh saingan bisnis ayahnya. Dan dengan terpaksa Jio harus dirawat oleh omnya yang merupakan keluarga satu-satunya yang masih ada setelah orangtuanya meninggal.

Saat itu om Jio yang bernama David dwi anggara atau David yang masih berusia sembilan belas tahun rela merawat Jio kecil sambil bekerja menggantikan posisi kakaknya sebagai CEO diusia muda.

David sangat menyayangi Jiordan, baginya Jiordan adalah harta yang sangat berharga. Tahun demi tahun pun mereka lalui hanya berdua dengan penuh suka cita dan kebahagiaan, Keenan Jiordan telah tumbuh menjadi remaja laki-laki yang sangat tampan dan imut.

Tapi walaupun Jiordan sudah berusia delapan belas tahun, remaja laki-laki itu masih sangat manja pada omnya, David.

***

"Om jangan tinggalin Jio"

David menghela nafas mendengar rengekan Jio yang kesekian kalinya.

"Dengar, om hanya sebentar. Om janji hanya tiga hari" ucap David sambil mengusap punggung Jio yang sedang memeluknya.

"Tiga hari sangat lama, dan om juga akan pergi sangat jauh, ke Bangkok. Jio nggak bisa jauh-jauh dari om"

"Kamu itu sudah dewasa. Om yakin kamu bisa menjaga diri dengan baik tanpa adanya om disisi kamu"

"Mentang-mentang aku udah delapan belas tahun, om seenaknya ninggalin aku sendirian di rumah. Ya udah sana pergi, aku bisa kok jaga diri sendiri" Jio melepaskan pelukannya pada David lalu memalingkan wajahnya.

"Ya udah, om pamit ya. Om udah ditunggu sama supir didepan"

Cupp

David mengecup kening Jio sebelum masuk kedalam mobilnya.

"Hiss jangan lama-lama ya"

"Astaga, om sudah sering meninggalkanmu sendirian boy. Jangan bersikap seolah om baru  pertama kali meninggalkanmu"

"Hmm" gumam Jio.

"Jaga dirimu baik-baik. Selamat tinggal" David melambaikan tangan sebelum menutup kaca mobilnya.

Jio menatap sendu ke arah mobil hitam milik David yang pergi meninggalkan pekarangan rumah.

"Jio nggak tau kenapa, tapi Jio nggak tenang ngelepas om pergi kali ini" gumam Jio lalu masuk kedalam rumah berlantai dua miliknya dan David.

***

Jio menatap ponselnya dengan gelisah, sudah dua jam David pergi tapi kenapa pria itu belum juga menghubunginya, tadi David berjanji akan menghubunginya setelah dia sampai di bandara, tapi kenapa omnya itu belum juga menghubunginya, padahal jarak dari rumahnya menuju bandara kira-kira hanya empat puluh lima menit saja dan pasti sekarang omnya sudah sampai di bandara.

"Kok belum telfon juga sih. Mau telfon duluan takut om lagi sibuk" gumam Jio.

Remaja itu terus mondar-mandir di depan kaca jendela kamarnya yang berada dilantai dua.

"Bodo amatlah dari pada kepikiran terus, mending Jio makan aja"

Jio melempar ponselnya ke atas kasur, lalu keluar dari kamarnya menuju kearah meja makan, tapi sebelum remaja itu sampai ketempat yang ditujunya, suara bel berbunyi dengan nyaring.

"IYAA BENTAR" teriak Jio yang masih berada di ujung tangga lantai dua lalu remaja itu segera berlari ke arah ruang tamu untuk membukakan pintu.

"Iya ada apa ya?" Tanya Jio, tubuhnya tersentak kaget saat melihat ada dua orang polisi ada didepannya setelah membuka pintu.

JiordanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang