⎙ second page'ˎ˗

3.5K 479 20
                                    

ESOKNYA, Anya Forger. Putri dari pasangan Forger membuka matanya, menggeliat.

"Mama... " Anya mencari cari sesuatu, mencari sesuatu yang seharusnya bisa dia peluk. Namun, dia membuka matanya dan tidak dapat menemukan apapun. Netra hijau Anya meredup, dia lupa satu fakta yang sangat fatal.

Mama sudah meninggalkan nya, dan itu salah nya.

'Chichi pasti akan marah padaku.. ' Anya menutup mukanya, matanya memanas. Rasanya dia ingin menangis sekarang.

Tapi dia sudah terlalu lelah untuk menangis, sudah waktunya untuk sekolah.

Anya beranjak turun dari kasurnya. Membuka pintu dan dapat dia lihat, sang ayah sedang berkutat di dapur.

"Chichi.. "

"Anya." Loid Forger menoleh, dia dapat melihat sang anak yang mengintip dari kamarnya.

"Ohayou." Loid menampilkan senyum tipisnya, di depan anaknya, dia harus bertingkah baik-baik saja. Anya berjalan mendekat ke Loid.

"Chichi, Anya.. "

"Anya tidak usah sekolah dulu tidak apa apa ya?" Anya tertegun. Dia mengangguk pelan, Loid mengangkat tubuh Anya dan mendudukkan nya di bangku makan.

Loid menaruh makanan di depan sang anak. Anya menatap makanan buatan Loid, Loid duduk di depan Anya dan bersiap makan.

"Itadakimasu." Loid memakannya, Anya hanya diam dan menatap makanannya.

"Chichi, " Loid mengangkat wajahnya, menatap kearah Anya dengan penasaran.

"Ya?"

"Chichi jangan kerja.., " Loid tertegun, "Anya mau sama chichi.. "

Loid mengangguk, "aku tidak akan kerja sementara waktu dulu. "

Anya berbinar, "benarkah?!"

"Iya. Mungkin kita bisa menghabiskan waktu seharian bersama, berdua. "

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Hari sudah mulai sore, Anya dan Loid duduk di bangku taman. Anya memakan ice cream dengan Loid yang menyenderkan kepalanya dan menatap ke langit yang mulai sore.

Setelah berdiam, Loid akhirnya duduk tegak dan menatap kearah Anya. Anak semata wayangnya dengan sang istri, (Name).

"Chichi, arigatou. " Loid mengangkat alisnya keatas, bingung dengan ucapan yang keluar dari sang anak.

"Selama ini, chichi jarang menghabiskan waktu dengan ku dan mama. " Loid terdiam, benar juga. Selama sang istri hidup, Loid sibuk dengan pekerjaannya yang sebagai spy atau mata mata. Loid cukup yakin, bahwa baik sang istri maupun anaknya tidak mengetahui pekerjaan aslinya.

"Mama berkata, dia ingin sekali saja chichi di rumah dan bermain dengan Anya. " Anya berujar, mengayunkan kakinya ke depan dan belakang.

"Mama juga bilang, mau berlibur bersama chichi dan Anya. " Mata Anya memanas, "tapi mama pergi duluan, Anya anak nakal ya?"

Bulir bulir air mata kembali turun dari pipi sang gadis manis, Loid langsung memeluk sang anak berusaha menenangkan.

"Anya anak nakal! Makanya mama pergi ya?" Anya masih sesegukan. Loid mengelus elus kepala sang anak dan berbicara bahwa ini bukan salah Anya.

Ini salah Loid sendiri.

【 MRS. FORGER 】✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang