⎙ fourth page'ˎ˗

2.6K 422 3
                                    

ANYA menatap kearah sekelilingnya dengan bingung, tentu saja. Dia sedang tidur namun tiba-tiba dia berada di suatu tempat asing.

'Dimana ini?' Anya berbatin bingung, dia tidak tau ini dimana.

Derap langkah kaki terdengar, Anya mendapati sosok wanita dewasa yang terlihat sangat familiar di matanya. Netra hijau Anya melebar saat mengetahui siapa wanita tersebut.

Itu adalah mamanya, (Name) Forger.

(Name) berjalan ke kotak box bayi yang Anya baru sadari, bahwa itu adalah dirinya.

'Berarti, ini kamar masa laluku?!' Anya berbatin terkejut.

"Ohayou gozaimasu, Anya-chan. " (Name) menggendong tubuh Anya dan memeluknya, mencium pipi sang anak dengan gemas.

"Anak mama memang paling imut sedunia~"

Anya menatap kearah sang wanita cantik tersebut, 'mama... '

Loid tiba-tiba masuk ke dalam dengan jas nya yang berantakan akibat terburu-buru.

"Sayang, lihat dasi ku tidak?" (Name) menolehkan wajahnya dan menatap Loid kesal.

"Aku sudah bilang untuk menyiapkannya sejak semalam bukan? Aku menaruhnya di tempat handuk!" Loid terkekeh dan mencium pipi sang istri.

"Chichi!" Loid tersenyum kearah Anya kecil, Anya yang saat berusia 3 tahun.

"Ohayou untukmu juga, Anya. " Loid mencium pipi sang anak, Anya kecil tertawa lepas.

Sementara itu, Anya yang asli menatap pemandangan di depannya dengan berkaca-kaca. "Mama... "

(Name) menolehkan wajahnya kearah Anya berada. Anya melebarkan matanya, terkejut.

(Name) tersenyum lembut kearah Anya, "ohayou, Anya-chan. My little angel. "

"Ma-!"

Anya terbangun, dia mendudukkan dirinya dan mengatur nafasnya. Tanpa sadar, air matanya turun seketika.

Brak!

Loid membuka paksa pintu tersebut, menatap khawatir kearah Anya yang menangis sesegukan.

"Anya! Apa yang terjadi?!" Loid mendekati Anya dengan perlahan, Anya menatap Loid dan menatapnya dengan air mata yang tak berhenti mengalir.

"Mama! Mamaaa!" Loid memeluk Anya, di sana Loid sadar. Bahwa Anya terkena demam.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Loid menatap kearah tubuh Anya yang mengeluarkan keringat, Anya demam tinggi dan itu membuat Loid tidak pernah meninggalkan sisi Anya.

Loid menggenggam tangan Anya, sama seperti saat Loid terserang penyakit, (Name) menggenggam tangan Loid dan bersenandung. Membuat Loid nyaman dan tertidur.

'(Name)... ' Loid teringat dengan sang mendiang istri. Istrinya yang rela mengorbankan nyawanya demi sang anak, Anya.

Tentu saja, pasti itu membuat Anya mengalami trauma dengan kejadian tersebut.

"Mama... " Anya terus menerus memanggil sang mama. Loid tidak bisa melakukan apapun selain menenangkan sang anak.

Loid tidak bisa seperti sang istri yang bisa menenangkan baik dia maupun Anya hanya dengan senandung nya.

"Chichi... " Anya membuka matanya perlahan, air matanya terus menerus mengalir. Loid menatap Anya.

"Anya kangen mama.. " Loid terdiam.

"Chichi juga. " Loid berujar pelan. Loid berdiri dan keluar sebentar, Anya harus beristirahat.

Anya memejamkan matanya, namun tak jadi saat merasakan elusan tangan di keningnya. Anya membuka matanya perlahan, dia dapat melihat dengan jelas sang mama tersenyum manis kearahnya.

Anya berkaca-kaca, dia mengeratkan pegangannya di selimut nya, "mama.. "

(Name) tersenyum lembut, "Anya, ada sesuatu yang ingin mama beri tau kepadamu. "

"Yang menembak mama, " (Name) menatap Anya serius, "bukan salah sasaran. Tapi memang sudah ditargetkan. "

Deg!!

【 MRS. FORGER 】✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang