Perjanjian

763 132 31
                                    

Selepas insiden nyungsruk bersama, Sasuke langsung menelefon Juugo dan Itachi untuk membantunya keluar dari kesulitan duniawi.

Juugo adalah teman semasa SMA hingga kuliah Sasuke, yang sekarang sudah sukses membuka bengkel motor bernama "JAYA ABADI" di sebelah salon kecantikan viral "Manies Nieh". Sasuke menelefon Juugo untuk membawa motor matic pinjamannya yang hampir ringsek agar dibuat mulus kembali.

Sementara Itachi yang berstatus sebagai kakak kandung, Sasuke telefon untuk membantunya dan Naruto menerima pertolongan di klinik. Kebetulan Itachi memiliki klinik yang juga dia kelola sendiri.

Itachi dari dulu lebih tertarik di dunia medis ketimbang bisnis. Makannnya yang Ayah Sasuke gadang-gadang memimpin perusahaan elektronik adalah Sasuke.

'Krieet!'

Sasuke yang semula duduk di kursi tunggu langsung bangkit begitu Itachi keluar dari ruang periksa.

"Gimana keadaannya?" Tanya Sasuke khawatir. Ya begaimane tidak khawatir lur ini anak orang Sasuke ajak nyungsruk ke trotoar.

"Ha-ah.." Itachi menghela nafas berat yang membuat Sasuke overthinking.

"Pasien di dalam lukanya gak parah, cuma lebam sama lecet-lecet." Ucap Itachi yang membuat Sasuke menghela nafas lega.

"Tapi lo yang perlu di rujuk ke rumah sakit buat bedah kepala. Kayanya otak lo kesumbat kue putu!" Cerca Itachi.

"Kue putu kepala lo ijo!" Sewot Sasuke tak terima.

"Ga ada otak lo! Ngapain lo bolos ke kantor buat nyambi jadi ojek online? mending naik motor lo lancar, ya ini lo malah bikin anak orang celaka." Sungguh Itachi tak habis pikir dengan kelakuan random adiknya. Anying sekali putra bungsu Bapak Fugaku.

"Gw gak nyambi jadi ojek online ya bangsat!" Bantah Sasuke. "Tadi pagi gw kesiangan bangun. Makannya gw pinjem motor ojek online biar bisa nyalip-nyalip, terus gak telat ke kantor." Jelas Sasuke yang tidak sepenuhnya bohong.

Itachi memicing pada Sasuke sambil bersidekap dada. "Lu pikir gw percaya?"

"Mau percaya, mau kaga, serah lu!"

"Mulut lu bau kebohongan!"

"Mulut lu bau jengkol!" Balas Sasuke tak tahu diri. Padahal dia sendiri yang belum sikat gigi.

"Ha-ah!" Itachi mengembuskan nafas ke telapak tangan lalu mengendusnya. "Fitnah aja lu! Mulut gw ga bau jengkol!"

"Iye, serah lu! Sekarang minggir.." Sasuke mendorong Itachi yang berdiri di ambang pintu.

Sasuke masuk ke ruang periksa, kemudian berjalan mendekati ranjang.

"Bantuin gw duduk!" Perintah Naruto sambil mengulurkan sebelah tangan.

"Tsk!" Sasuke berdecak kesal tapi tetap membantu Naruto duduk.

"Heh, Bocil! Orang tua lo udah dikabarin belum?" Tanya Sasuke.

"BOCAL BOCIL BOCAL BOCIL! DASAR LO DDK, DIAM-DIAM KURANG AJAR!" Sungut Naruto.

"Orang tua gw belum dikabarin. Mamah kalo jam segini lagi keliling komplek buat nagihin duit arisan. Papah lagi di empang ngurus lele." Jelas Naruto.

"Papah lo peternak lele?"

"Juragan lele. Papah gw juragan lele dan ayam kampung."

"Tapi tinggal di perumahan?" Heran Sasuke. Mau taruh di mana kandang-kandang ayamnya? di loteng?

"Tinggalnya emang di perumahan. Tapi empang sama lahan peternakan ayam ada di kampung deket sini."

"Oh." Sasuke mengangguk paham.

Ridiculous [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang