Malam yang tidak Sasuke tunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Sasuke yang sudah terikat perjanjian mau tidak mau membantu si bonsai Naruto berjualan di pasar malam.
Jikalau tidak ingat dengan semboyan lelaki sejati harus menepati janji, bisa dipastikan Sasuke sudah melarikan diri daripada mempertaruhkan harga diri dengan berjualan perabot seperti ini.
Bagaimana kalau teman, keluarga, atau justru rekan kerja nya memergoki Sasuke berjualan perabot? Sasuke rasanya ingin berubah saja menjadi sedotan es cendol.
"Om, jangan ngelamun terus dong!" Seru Naruto menyadarkan Sasuke dari lamunan.
Sasuke mendengus kesal, lalu berkacak pinggang sembari menatap sinis Naruto.
"Ngapain ngeliatin begitu? Mending beresin lapaknya! Tuh liat piring plastik sama gelas belum dikeluarin dari kardus!"
"Bawel lo kaya emak-emak!"
Meski ogah-ogahan Sasuke menuruti titah Naruto dengan mengeluarkan gelas dan piring plastik dari kardus, lalu menjejerkannya rapih di lapak mereka.
Naruto yang kakinya masih sakit karna habis nyungsruk di aspal pun hanya duduk manis di kursi lipat sambil melihat karyawan nya bekerja.
"Asik.. hehe.. gini ya rasanya jadi bos muda!" Girang Naruto dalam hati.
Naruto melirik Sasuke yang telaten sekali menyusun perabot dagangannya dari berbagai ukuran dan warna. Rupanya Sasuke orang yang perfeksionis.
Tapi kalau Naruto lihat-lihat.. Sasuke itu sebenarnya tampan. Malah terlalu tampan untuk ukuran tukang ojek online.
Badan Sasuke juga lumayan atletis. Kakinya panjang. Pokoknya proporsional!
Sasuke bisa saja jadi model atau artis. Tapi kenapa Sasuke memilih jadi abang ojek online?
"Mata lo ada fungsi lain nggak selain buat liatin gw?"
Naruto lupa Sasuke ini ada kurangnya. Kurang akhlak.
Jikalau jadi model atau artis, Sasuke pasti sering terlibat kasus karna mulut tajam nya.
"Suka-suka aing lah mau liatin apaan! Bawel banget ya dasar kresek odading!" Sewot Naruto.
Bangsat! Ganteng begini dikatain kresek odading! Sasuke ingin mengunyah Naruto rasanya.
"Dari pada Om ngajakin saya berantem mulu mending kita mulai jualan deh!"
"Am om am om! Sejak kapan saya nikah sama Tante kamu?!"
"Bawel banget sih Om! Saya pusing!"
"Kamu yang bawel."
"Om!"
"Kamu!"
"Om! Ngalah dong sama anak kecil!"
"Oke." Malas adu mulut lagi dan jadi bahan tontonan pedagang lain, Sasuke pun memilih diam. Toh tidak ada faedahnya juga dirinya berdebat dengan replika jenglot seperti Naruto.
"Om.."
"Tsk! Apa?!"
"Yee.. sewot mulu! Biasa aja dong respon nya!"
"Hufft.." Sasuke menghela nafas lelah. "Apa?"
Naruto merubah posisi duduknya jadi sepenuhnya menghadap Sasuke. "Gini.. Om kan ganteng nih ya.."
Kuping Sasuke berkedut mendengar ucapan Naruto. "Terus kenapa kalo gw ganteng?" Feeling Sasuke jadi tidak enak.
"Manfaatkan kegantengan Om buat menarik pembeli lah.. hehe.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ridiculous [SASUNARU]
HumorSasuke tidak pernah menyangka jikalau cintanya akan berlabuh pada Naruto si penjual perabot di pasar malam. "SIKAT BAJU, GAYUNG MANDI, GELAS PLASTIK, PIRING PLASTIK, BOTOL MINUM, BOTOL KECAP, BOTOL JIN, SEMUA ADA.. AYO DIOBRAL SEPULUH RIBU TIGA!" Su...