Transmigrasi Jiana | 09 ✓

1.4K 158 19
                                    

Hay!

Maaf saya baru up sekarang, baru beli kuota soalnya, hehe.

Dan juga maaf alurnya saya bikin lambat, karena saya cuma mau kayak beda dari yang lain gitu. Mungkin plot novel You Are Mine Amara bakalan mulai di antara part 12-13, mungkin. Kalo bukan di part 12, mungkin plot cerita mulai di part 13, kalau bukan di part 13, mungkin mulainya di part 14, 15, 16 dan seterusnya. Jadi, intinya, cerita ini saya perlambat alurnya biar santai aja gitu.

Jujur, saya juga pengen selesaikan cerita ini cepet-cepet, tapi ya.. gitu lah idenya dikit banget yang nempel di kepala.

Sekarang saya masih ngumpulin draf. Cerita ini mungkin bakalan slow update, yah.

Makasi buat yang udah nungguin!🔥

Happy Reading!

°°°°°

Jiana saat ini sedang bersiap-siap untuk menemui ayang Nathan-nya. Ia mengeluarkan seluruh pakaian yang sistem berikan untuknya di lemari. Pilihan Jiana jatuh pada sebuah piayama berwarna pink yang menurut nya cocok untuk tubuhnya yang mungil dan wajahnya yang baby face.

"Sistem, piyama ini bagus nggak sih?" Tanya Jiana di depan cermin sambil memutar-mutar piayama itu.

Sistem menghela nafas pasrah, pasalnya dari tadi Jiana menanyakan segala jenis baju, mungkin ini ke sepuluh kalinya.

"[Bagus, tuan. Saran saya anda harus cepat berdandannya karena Nathaniel akan segera sampai di sini]" Ujar sistem jengah.

Jiana membulatkan matanya. "Aduh! Gimana nih? Gue harus tampil cantik dan anggun di depan calon ayah dari anak-anak gue!" Ujar Jiana panik.

"[Pakai yang mana saja, bukankah saya sudah memberi banyak pakaian yang bagus untuk anda pakai? Pilih salah satu dan pakai yang menurut anda pas di tubuh anda yang mungil]" Ujar sistem.

"Oke, tarik nafas, tahan, tahan, tahan. Jangan di hembuskan, tunggu sampe meninggoy. Adoh, mulut ni nggak bisa di kontrol masih aja berjanda di saat genting kayak gini." Ujar Jiana kesal.

Sistem tertawa, merasa terhibur dengan sifat konyol Jiana. "[Sebaiknya anda memakai dress berwarna biru muda itu, tuan. Seperti nya akan cocok di tubuh anda]" Saran sistem.

Jiana menatap ranjangnya yang sudah di penuhi dengan pakaian-pakaian yang menumpuk. Ia mengambil dress yang sistem ucapkan barusan.

"Oh iya, bagus banget dress-nya, anjir. Kok gue baru liat ya? Perasaan dari tadi gue acak-acak ni pakean. Kalo gitu, gue mau ganti baju dulu ya, tem. Makasi loh sarannya, bermanfaat sekalehhh." Ujar Jiana lalu berlari kecil menuju kamar mandi.

Sistem menggeleng pelan melihat gadis itu.

Jiana berkaca pada cermin besar di kamar mandi. Menatap penampilannya sesekali berpose alay.

"Woahh! Gue cakep bener! Beruntung bet ayang Nathan bisa dapetin cewek sempurna macem gue!" Ujar Jiana narsis.

Tapi, semua yang di ucapkan nya benar. Gadis itu sangat cantik dengan balutan dress berwarna biru muda selutut. Rambut yang ia kuncir kuda sehingga menampakkan leher mulusnya yang menggoda iman para kaum Adam. Wajah cantik nan polos membuatnya terlihat sangat menggemaskan.

"Oke! Sekarang gue mau keluar dan minta sistem buat nambah kecantikan gue supaya Nathan makin klepek-klepek jeder!" Serunya dan keluar dari kamar mandi.

Ceklek!

Jiana membuka pintu kamar mandi itu.

"Sistem." Panggilnya.

Transmigrasi Jiana [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang