P R O L O G

57 2 0
                                    


Seorang laki laki remaja berumur sekitar 16 tahun yang baru saja selesai merayakan kelulusannya di SMP EXSA itu tengah menahan rasa sakit akibat pukulan dari ayahnya yang ia dapatkan, ia benar benar tidak tahan dengan semua ini.

"Yah, ayah kenapa ga sekalian bunuh Al, Al cape harus berdiri sendiri terus yah."lirih Altezza kepada Algra, ayah Altezza.

"Anak seperti kamu harus ayah siksa dulu, baru mati!" Tekan Algra.

Altezza menunduk dengan tangan yang sudah bergetar hebat, percuma ia berbicara seperti itu kepada ayahnya jika ayahnya saja keras kepala, siksaan yang ia dapatkan dari ayahnya ini sudah terbiasa dari kecil.

Algra mencengkram dagu Altezza"ingat! Kamu itu hanyalah anak bodoh yang sialnya harus terlahir kedunia."

Altezza mendongak menatap ayahnya lelah"Al gak pernah minta dilahirkan kedunia ya,, Al lahir kedunia ini Karna ayah."

"SUDAH BERANI MELAWAN AYAH KAMU HAH!!"Algra mengeratkan cengkeramannya ke dagu Altezza hingga kuku kuku tajamnya seolah menggores kulit Altezza, membuat sang empunya meringis kesakitan.

"Yah sakit,, Al mohon lepas..."lirihnya sembari menahan tangis.

"Jika kamu tidak ingin seperti ini harus jadi anak yang berguna dulu." Tekan Algra.

Ia menatap tajam Altezza, matanya menyorotkan penuh amarah, terlihat jelas sekali jika disitu Algra sangat membenci Altezza lebih dari apapun.

"Iya, Al janji bakal jadi anak yang membanggakan."

"NILAI ADALAH SEGALANYA ALTEZZA! CAMKAN ITU!!"teriak Algra keras dihadapan Altezza.

"Iya yah,,maafin Altezza."

"Jangan hanya minta maaf, tetapi jalankan Altezza."lagi lagi ayahnya itu membentak Altezza.

Algra melepaskan cengkeramannya pada dagu Altezza, belum merasa puas ia pun menendang kaki Altezza keras membuat Altezza meringis, ia berusaha menahan rasa sakit itu.
Karna sudah terbiasa mendapatkan siksaan dari ayahnya, Altezza tidak pernah mengeluh atas semuanya, ia hanya bisa bersyukur dan menikmati siksaan itu.

Algra melengos pergi dari kamar Altezza begitu saja tanpa rasa kasihan sedikitpun, Algra memiliki hati tetapi sayangnya ia tidak memakainya.

Altezza menatap penuh luka kepergian ayahnya dari kamarnya, ia memegang dagunya, terasa sekali ada bekas kuku ayahnya itu.
Lalu tatapannya beralih kepada penghargaan yang ada disebelahnya, 'sebagai siswa terbaik urutan ke 3 di SMP EXSA' dan sebuah piala serta sertifikat yang menunjukan bahwa ia mendapat peringkat ke 3 dan sebagai siswa terbaik di SMP EXSA.

Altezza tersenyum miris"Apa ini masih kurang untuk membuat ayah kasih pelukan ke Al."

Huft...Altezza menghembuskan nafasnya pasrah, matanya menatap sebuah foto seseorang yang harus ia cari, bundanya.

"Bunda...Al kangen banget sama bunda."gumamnya.

Hatinya sesak, Semua kebahagiaan nya hilang seketika setelah bundanya pergi begitu saja dari hidupnya.

"It's okey, i'm fine." Gumamnya lagi.

Dunia yang dulu ia anggap ramah kini, selalu ia anggap jahat kepadanya, keluarga yang harusnya jadi rumah untuknya, justru menjadi alasan Altezza menerima luka yang hebat.

Entahlah bagaimana kehidupan Altezza selanjutnya setelah ini, ia lelah tetapi takkan menyerah.

                           🎭🎭🎭

ASSALAMUALAIKUM SEMUANYAAA?!

AYO MAMPIR DI CERITA BARUKU, HARI INI PERTAMA BIKIN YG BARU INI, AWALNYA SIH RAGU RAGU GITU, TAPI MENCOBA BUAT PERCAYA DIRI AJA.

PENASARAN KAN SAMA KISAH SELANJUTNYA GIMANA!

KIRA KIRA BAGAIMANA YA PERJUANGANNYA ALTEZZA ABINAYA?😇

DIDUNIA INI SEMUANYA SEDANG BERJUANG MELEWATI COBAANNYA MASING MASING!✨

SELALU SEMANGAT BUAT KALIAN SEMUAAA....

NEXT PART....


Good Scammer! [SLOW UP]Where stories live. Discover now