7. Bahagia

123 8 0
                                    

Hai🥰

   Sesuai judulnya, bahagia 😁 kayaknya emang bahagia terus ya ceritanya hihi, soalnya aku gak suka yang sad 😓 happy reading 🥰
.
.
.
.
.
.
.
.
.
VERKWAN





Boo..... Kau mau jadi kekasih ku?" Mata Seungkwan melotot kaget namun benar-benar lucuu.

"Mwo???" Seungkwan mengerjapkan matanya entah kenapa dia merasakan pipinya memanas.

"Kau... Mau jadi kekasih ku?" Vernon gugup sungguh dia takut sekarang.

"Bononie tidak bercanda kan?"

"Mana mungkin aku bercanda disaat seperti ini boo" Vernon menatap Seungkwan lekat

"Eeemmm"

"Boo jika kau tidak mau atau butuh waktu aku akan menunggumu" sungguh Vernon gugup menunggu jawaban Seungkwan sekarang ini.

"Kenapa bilang gitu? Kan aku belom jawab"  Seungkwan melengkungkan bibirnya kebawah.

"Jadi, apa jawaban mu boo???"

"Hihihi kwannie mau bononieeee" sambil terkekeh pelan Seungkwan menjawab dan membuat Vernon tersenyum lebar dan kemudian menarik Seungkwan kedalam pelukannya.

"Boo kau serius kan?"

"Bononie pikir kwannie bercanda disaat seperti ini??"  Lihat sepertinya Seungkwan meniru Vernon hahahah

"Dasar kau ini" Vernon merenggangkan pelukannya, melihat wajah manis orang yang kini sudah resmi menjadi kekasihnya. Astaga Vernon senang sekali sekarang, dia menciumi seluruh permukaan wajah Seungkwan kecuali bibirnya.

"Boo..." Vernon mendekatkan wajahnya pada wajah Seungkwan dan menatapnya lekat, membuat yang di tatap salah tingkah dan pipinya memerah.

"Bolehkah?" Sambil tersenyum malu Seungkwan menganggukkan kepalanya.

"Aku mencintaimu"

"Kwannie juga cinta bononie" tidak perlu waktu lama bibir keduanya sudah menempel, Vernon mulai melumat bibir kekasihnya itu dengan perlahan dan semakin menarik pinggang Seungkwan agar keduanya semakin dekat.  Entahlah sejak kapan tapi tangan Seungkwan sudah bertengger di leher Vernon, membuat keduanya semakin menempel satu sama lain.

Beberapa menit mereka berciuman, Seungkwan mulai menepuk dada sang dominan membuat Vernon dengan terpaksa melepaskan ciuman itu dan kemudian menempelkan dahi keduanya. Vernon menatap lekat sang kekasih yang sedang mengambil nafas dengan rakus itu.

"Terimakasih boo"

"Kenapa berterimakasih?" Seungkwan membalas tatapan Vernon sehingga keduanya bertatapan sekarang.

"Kkkk terimakasih karena sudah menerimaku jadi kekasihmu" Vernon tersenyum teduh membuat jantung Seungkwan tidak aman saja.

"Jangan berterimakasih bononie, kwannie kan juga cinta bononie jadi kwannie terima bononie jadi pacar kwannie. Lagian selama ini bononie udah baik banget sama kwannie terus juga selalu jagain kwannie, kwannie cintaaaa sama bononie!!!" Vernon terkekeh dan mencium sekilas bibir Seungkwan.

"Menggemaskan sekali eoh kekasihku iniii" mereka berpelukan erat, saling menyalurkan perasaan bahagia mereka.

.
.
.

"Seokkie hyungggggggg" Seungkwan berlari ke arah Seokmin dan langsung menerjangnya dengan pelukan dan kekehan.

"Wae?" Seokmin pura-pura tidak tau saja, padahal kan dia yang bantuin Vernon dan sejak awal dia emang udah yakin sih kalo Vernon bakal dapetin hati Seungkwan dan sebaliknya.

"Emmm.. seokkie hyung.. Hyung tau aku dan bononie sudah menjadi sepasang kekasih sekarang" Seungkwan menundukkan kepalanya namun tetap saja wajahnya yang memerah sudah sangat terlihat membuat Seokmin tertawa geli akan hal itu.

"Ihhhh hyung kenapa ketawa?!!" 

"Aku sudah bisa menebaknya kalo kalian pasti akan berpacaran dalam waktu dekat, dan lihat wajahmu kwan se merah tomat" Seokmin tertawa kencang.

"Ishh jangan ketawa huh! Mangkanya hyung cepat² cari pasangan nanti malah jadi bujang tua" oh lihatlah Seokmin berhenti tertawa dan terdiam namun beberapa detik kemudian dia sudah tersenyum menampilkan deretan giginya.

"Kau tau kwan, aku malas punya hubungan 🙃"

"Ish dasar bilang saja kalau hyung belum nemu yang pas" Seungkwan memutar bola matanya malas.

"HAHAHHAHAHAHAHAHAHHHHAAHAHA ITU TAUU!!!!" kayaknya Seokmin udah gila deh bener-bener ketawa ngakak banget dia, sampe mau kejengkang. Karena Seungkwan udah capek banget dia langsung melangkahkan kakinya menuju ke lantai dua dimana kamarnya berada.

Sesampainya di kamarnya, Seungkwan langsung mandi dan bersiap untuk tidur namun ada yang menelfon sehingga ia buru-buru mengambil ponsel dan mengangkatnya. Udah yakin banget sih kalo itu Vernon.

"Halo.. bononieeee"

"Boo, aku ganggu tidak?"

"Nggak kok, bononie kenapa telfon?"

"Emm yah kau tau itu..."

"Kkkk apa? Bononie mau di nyanyikan seperti biasa?" Seungkwan terkekeh kecil.

"Kali ini aku yang ingin menyanyikan lagu untukmu boo"

"Benarkah??"

"Tentu saja"

"Bononie mungkin kita video call saja? Kwannie rinduu"

"Aku juga rindu padamu boo kkkkk padahal baru tadi kita berjalan bersama tapi sudah rindu begini"

"Hihihi bononie benar" akhirnya mereka mengalihkan panggilan suara itu ke panggilan video, bercanda selama beberapa menit hingga Vernon menyanyikan lagu untuk sang kekasih dan mengantarkannya ke alam mimpi, dirasa kalau Seungkwan sudah terlelap Vernon mulai mengoceh namun kata-katanya... Jika Seungkwan mendengarkannya sudah dipastikan dia pasti menangis.

"Boo... Aku benar-benar mencintaimu, terimakasih sudah hadir dalam hidupku. Aku benar-benar beruntung bisa bertemu dan bahkan jadi kekasihmu, aku berjanji setelah kita lulus dan aku sukses nanti aku akan menikahimu" Vernon menatap wajah Seungkwan dari ponselnya dan perlahan menutup matanya dan menyusul Seungkwan ke alam mimpi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

Segini dulu ya guys, sorry for typo atau alurnya gak sesuai sama yang kalian pengenin 😁 salam cinta dari istrinya Lee Chan 🥰🥰💞

Love (verkwan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang