2. bertemu

270 13 0
                                    


"Oh tidakkkkk maafkan aku astaga" ucap seorang namja manis yang berhasil membuat Vernon terpana, bahkan saat namja itu mulai membersihkan pakaiannya ia tak bergeming sedikitpun sebelum suara sang namja manis itu kembali terdengar dan membuyarkan lamunan Vernon.

"Aduh maaf ya, aku benar-benar tidak sengaja" ucap namja manis itu dengan lirih dan merasa sangat bersalah, mereka menjadi pusat perhatian namun tidak lama karena beberapa siswa memilih tidak ikut campur sedangkan beberapa lainnya yaitu siswi dan beberapa siswa masih melihat ke arah dua namja yang sedang berhadapan itu dengan tatapan memuja entah kepada Vernon ataupun Seungkwan.

"Hei, tidak perlu meminta maaf aku baik-baik saja, dan untuk masalah baju aku bawa hoodie jadi kau tak perlu khawatir tapi......" Ucap Vernon yang membuat namja manis tersebut menolehkan kepalanya dan menatap mata Vernon yang membuat keduanya bertatapan mata, membuat Vernon terkekeh akibat gemas dan melanjutkan kalimatnya yang ia jeda tadi.

"Tapi bolehkah aku tau namamu?" Ucap Vernon santai dan berhasil mendapatkan jawaban yang memuaskan.

"Aishh kupikir kau mau memberikan semacam syarat aneh, kalau begitu perkenalkan namaku Boo Seungkwan panggil saja Seungkwan" ucap namja itu.

"Hai Seungkwan aku Vernon, kalau begitu bisa tidak aku minta nomor mu?" Ucap Vernon sambil menyodorkan handphone miliknya (gercep ya non wkwkwkwk).

"Tentu, sekalian menambah teman" ucap Seungkwan sambil menerima handphone tersebut dan mulai mengetik nomor ponsel nya.

"Ini sudah, tapi kau benar-benar baik kan?" Ucapnya sambil mengembalikan handphone Vernon.

"Ya, tentu saja kalau begitu aku permisi dulu" padahal niatnya ke kantin untuk mengisi perut namun setelah bertemu dengan Seungkwan dia merasa sudah tidak lapar lagi bahkan ia sudah seperti orang gila karena selepas dirinya pergi dari kantin ia senyum-senyum sendiri, yang membuat banyak sekali siswa dan siswi yang menatapnya entah karena tingkah Vernon yang seperti orang gila dengan pakaian kotor atau karena ketampanan dan silsilah keluarga Vernon.

Sesampainya di loker miliknya dia mengambil hoodie nya dan segera menuju ke toilet kampus untuk mengganti pakaian, entahlah semenjak dari kantin dia tetap saja terkekeh-kekeh sendiri, benar-benar seperti orang gila tapi tampan.

.
.
.

Sekarang adalah waktu dimana Vernon pulang, ia pergi menuju parkiran sekolah namun sesampainya disana dia terpaku pada seorang namja yang tak asing, dia langsung menghampiri namja itu yang sepertinya celingak-celinguk saja sejak tadi. Setelah sampai dia langsung menepuk pundak....

"Seungkwan?" Ucap Vernon setelah menepuk pundak namja yang lebih pendek darinya. Nampak Seungkwan yang sedikit terkejut dan langsung menolehkan kepala.

"Oh, bonon?" Ucap Seungkwan ragu.

"Iya aku Vernon, tapi pfttttt  kau memanggilku bonon?" Ucap Vernon sambil terkekeh.

"Ihhhh kenapa ketawa? Nama kamu susah tau jadi aku panggil bonon saja karena lebih mudah" ucap Seungkwan sambil memajukan bibirnya.

"Menggemaskan sekali eoh" kalimat dari Vernon itu memang tidak salah dan membuat canggung namun tangan Vernon yang tanpa aba-aba mengusap rambut namja itulah yang membuat keduanya terdiam.

"O-oh maaf ya aku menyentuhmu tanpa ijin" dengan kikuk Vernon menurunkan tangannya.

"A-ah ya tak apa hehe" ucap Seungkwan sedikit terbata.

"Emmmm yahhh kenapa kamu diam disini?" Tanya Vernon sekaligus mencairkan suasana yang tiba-tiba menjadi canggung.

"Ah iya aku sedang menunggu jemputan tapi kakak sepupuku belum juga datang, handphone nya juga sedang tidak aktif" sebelum Seungkwan mengeluh kembali sebuah notifikasi terdengar dari handphone nya yang berisi tentang permintaan maaf sang kakak sepupu yang tak bisa menjemput karena ada meeting mendadak.

"Kalau begitu kau ku antar saja, aku bawa mobil" perkataan Vernon langsung membuat namja Boo tersebut menoleh.

"Apa? Tidak perlu itu akan merepotkan mu, aku bisa mencari taksi kok" ucap Seungkwan.

"Tak perlu aku akan mengantarmu, itu tak merepotkan sama sekali kok" ucap Vernon (modus ae lo non)

"Benarkah?" Tanya Seungkwan

"Iya, tunggu disini aku akan ambil mobil" ucap Vernon sambil berjalan menjauh dari Seungkwan dan segera mengambil mobilnya (yang mahal).

Tinnn..

Suara klakson mobil berbunyi membuat lamunan Seungkwan buyar seketika, kaca mobil turun dan memperlihatkan wajah namja tampan yang menawari nya tumpangan.

"Ayo masuk Seungkwan" setelahnya Seungkwan langsung masuk ke mobil, dan duduk di samping kursi kemudi yahh sebenarnya dia sedikit was-was karena dia baru bertemu dengan Vernon, takut jika dia orang jahat namun wajah dan kebaikannya sedari tadi membuat Seungkwan yakin kalau Vernon bukan orang jahat. Mobil mulai berjalan, setelah keluar dari kampus Vernon bertanya alamat Seungkwan.

.
.
.

Yahh klise memang hanya dimana Vernon mengantarkan namja Boo itu pulang namun berhasil membuat Vernon tersenyum bahkan sampai ia berada di dalam rumah, membuat sang kakak dan calon kakak iparnya itu terheran-heran.

"Tak biasanya Vernon tersenyum seperti itu" ucap Jeonghan sambil memperhatikan punggung calon adik iparnya yang sekarang sudah menghilang dibalik pintu kamar.

"Kau benar sayang, apa dia sudah gila?" Pertanyaan Seungcheol membuat Jeonghan memukul kepalanya menggunakan buku yang sedang Jeonghan baca mengakibatkan munculnya suara kesakitan dari Seungcheol.

"Aduhh sayanggggg" rengek Seungcheol sambil mengelus kepalanya yang terasa sedikit sakit.

"Mangkanya kalo ngomong tuh jangan sembarangan!" ucap Jeonghan meninggikan suaranya.

"Iya maaf. Lagian juga Vernon senyum-senyum sendiri kek orang gila" ucap Seungcheol sambil melengkungkan bibirnya kebawah.

"Gausah gitu bibirnya, nanti aku potong mau?!!!"  dengan kemarahan yang menggebu Jeonghan memukul sang kekasih dengan brutal

"Aduh aduh, iya iya enggak atuhh yang"  monolog Seungcheol sambil melingkarkan tangannya di pinggang sang kekasih.

"Udah ah lepas aku mau masak"  Jeonghan yang jengah sama Seungcheol, melepas kasar tangan sang kekasih dari pinggangnya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Segini dulu yaaaa.....

Maaf ya kalo jelek, harap maklum🙏🏻 see you in next chapter




❤️❤️❤️❤️

Love (verkwan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang